Bengkel30: Semalaman

7.4K 190 41
                                    

Sebagai lelaki dewasa, Mang Saki memegang kendali dalam permainan cumbuan liar dan panas. Ia pagut bibir Yanto, ia ciumi wajahnya, ia jilati lehernya, dan ia gigit manja bahunya. Serangan Mang Saki membuat Yanto menggelinjang, bibirnya tak henti melenguh dan mendesah. Ia benar-benar pasrah menyerahkan dirinya.

Cup! Cup! Cupp!

"Ohhh, Manghhh, ahhhh, ahhhhh...." Yanto mendesah saat bibir Mang Saki mengecup lembut di lehernya.

Yanto memeluk dan mengaitkan jemarinya di belakang punggung Mang Saki. Ia biarkan bibir dan lidah Mang Saki menyiksanya. Siksaan yang nikmat.

Bibir Mang Saki turun ke dada Yanto. Ia menyasar putingnya. Dan begitu dapat, mulutnya menyedot-nyedot sampai Yanto melenguh panjang. Saking geli dan nikmatnya, punggung Yanto melengkung ke atas.

"Ahhh, Manghhhh, emphhhh, ouhhhhh...."

Mang Saki menjilati puting Yanto yang mencuat. Sentuhan yang membuat Yanto tak henti-hentinya mendesis. Puting kanan dan kiri habis dibajak bergantian. Yanto yang disiksa nikmat langsung lemas.

"Kamu beneran bikin Mamang sange, Nto," komentar Mang Saki melihat Yanto bugil terbaring pasrah.

"Mamang juga, apalagi kontol Mamang ini,"Yanto menggenggam kontol Mang Saki dan dikocoknya.

Mang Saki dibakar birahi. Ia beringsut menaiki dada Yanto dan menyorongkan kontolnya yang ngaceng ke mulutnya.

Yanto paham kemauan Mang Saki. Ia pun segera melahap kontol yang menjulang tak sabar ingin disepong itu.

"Emphh, emphhh, emphhh," suara Yanto tertahan. Kepalanya agak diangkat, bergerak maju-mundur mengulum.

"Ohhhh, Nto, uhhhhh, nikmatnya, oohhhhh, ohhhhhh," desah Mang Saki. Baginya sepongan Yanto adalah sensasi nikmat yang lebih hebat ketimbang saat coli sendiri.

Rahang Yanto gampang pegal kalau mengulum kontol yang gede dan keras. Ditambah kontol Mang Saki agak panjang juga. Tak hanya disepong, Yanto mengakali dengan sesekali menjilatinya sampai basah. Dari ujung sampai pangkal tak ada yang ketinggalan. Aroma kontol tidak pernah gagal merangsangnya.

"Uhhhhh, terushh, Nto, shhhhhh, terushhh."

Mang Saki bisa merasakan desiran darah di sekujur badan akibat keenakan. Desahannya keras bersahutan dengan lenguhan Yanto yang dibungkam kontol.

"Emphhh, emphhh, emphhh, hhhhhh..."

"Uhhhh, terusshh sedothh, Nto, ohhhh, yeahhh, mantaphhh, uhhhhhh!"

Merasa Yanto sudah tak serakus awal, Mang Saki memegangi kepala Yanto dan ia genjot mulutnya dengan ritme pelan. Ia masuk-keluarkan kontolnya dengan penuh perasaan. Ia rasai nikmatnya bibir Yanto yang menjepit kontolnya. Pinggulnya bergerak dengan santai. Ia lesakkan sampai mentok, lalu ditarik keluar.

"Uhhhhh... uhhhhhhh... emmmhhh...." Yanto membiarkan mulutnya digenjot kontol Mang Saki.

Mang Saki memandangi kontolnya yang keluar masuk di mulut Yanto. Sulit baginya memercayai bisa menggarap remaja lelaki untuk memuaskan birahinya. Awalnya memang canggung, tapi semakin ke sini semakin leluasa. Apalagi Yanto sangat bersedia digarap kapan dan dimana pun.

Mang Saki tambah terangsang membayangkan akan menggarap Yanto di waktu yang tak terduga dan di tempat tak biasa. Ia genjot kontolnya lebih cepat dan lebih dalam.

"Emphhh, emphhh, emppph...."

"Anjinggg! Uhhhhh, enak pisan, Nto, mulut kamuhhh, uhhhhhh," racau Mang Saki. Genjotannya mulai rapat.

Kali ini Mang Saki menggagahi mulut Yanto sambil tangannya menopang ke dinding. Pinggulnya bergerak mantap memaju-mundurkan kontolnya yang menjulang keras. Ia dorong lebih keras dan lebih dalam.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 31, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MONTIR KETAR-KETIRWhere stories live. Discover now