Babak 21 - DARKNESS CODE (01)

48 29 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.-- Black Rose Company, 20th floor of new room for Modeling --.

Jonathan masih sibuk mondar-mandir mengelilingi ruangan baru untuk talent modeling-nya. Entah sudah berapa kali ia memperhatikan tiap sudut, properti, kamera hingga meja lipat yang berisi snack yang ia sediakan untuk staff dan talent bila waktu istirahat tiba. Bahkan jas hitam yang ia pakai pun sudah terlepas dan tersampir pada salah satu kursi yang ada didalam ruangan. Ia benar-benar detail memperhatikan setiap bagian hingga CCTV yang ada didalam ruangan tersebut. Bahkan si kembar sampai jengah melihat kelakuan kakaknya. Jonatahan yang berkeliling, mereka yang capek melihatnya.

"Stop it, kak. Apa gak capek dari tadi?"

"Kakak hanya ingin semuanya aman, Twinnie"

"Kita tau, tapi ini udah hampir jam makan siang. Kakak begini sejak jam 8 pagi loh"

"Siapa suruh ikut"

"Kakak lah, katanya mau coba ruangan baru"

"Hah?? Kapan kakak bilang sama kalian?"

"It almost 1 week and we never forget every promise that you made for us"

"Ehhh??? Beneran kakak lupa. Kirain karena hari ini kelas kalian kosong"

"Ya itu juga sih, kebetulan"

"Bosen di rumah, gak ada orang. Bibi juga belum pulang"




Ceklek


"Permisi Pak. Mau masukin kostum dan kamera tambahan"

"Silahkan, pastikan semuanya lengkap"

"Baik pak"

"Baju si kembar udah dibawa?"

"Loh, bukannya talent Hailey yang nanti bawakan kesini setelah makan siang, pak?"

"Hailey kesini nanti? Mau apa dia?"

"Sepertinya bapak lupa jadwal atau pak Vien yang lupa info. Hari ini kita bakal coba ruangan baru ini sekalian pemotretan adik kembar pak Jo dan talent Hailey. Awal bulan kita release majalah terbaru, pak. Maaf kalau saya lancang memberikan info"

"Gapapa kak Rio. Kak Jo suka lupa kadang-kadang. Pasti Vien udah ngasih tau sebelumnya sih"

"Kakak aja yang sekarang lagi banyak pikiran. Tapi makasih kak Rio. Gak usah sungkan ya. Kalo ada info bisa kasih tau kita berdua"

"Ahh.. Baiklah, terima kasih talent Ferrel dan talent Derrel. Saya permisi mau lanjut beres-beres"

"Silahkan kak"

Di sisi lain, Jo masih sibuk mengutak-atik ponselnya sambil memastikan semua jadwalnya yang disusun Vien sesuai dengan info dari Rio. Dan itu ternyata benar dan Jo emang pelupa. Pantasan aja akhir-akhir ini saat menelfon Hailey, si mungil selalu bilang 'cek jadwal baik-baik, jangan pelupa'. Dan akhirnya kejadian, ia hampir melupakan jadwal bulanan untuk majalah fashion miliknya.



LIVED Where stories live. Discover now