18. Jari Tengah

Começar do início
                                    

"Boleh, tapi bareng Selly juga" balas Adit.

"Sama Selly, ya? nggak usah deh Qayla nunggu sopir aja" tolak Qayla.

Qayla masih berharap kalau Adit akan berubah dan meminta maaf apalagi setelah kepergian kedua orangtuanya.

Qayla mengira kalau Adit bakal kembali menyayanginya meskipun hanya karena kasian.

"Kenapa? Lo nggak suka kalau pulang bareng pacar gue?" tanya Adit menaikan satu alisnya.

Qayla tersenyum lebar "Qayla bingung lihat Adit padahal Adit udah tunangan tapi masih aja pacaran sama Selly" ujar Qayla terkekeh pelan.

"Kalau gitu lo bilang dong sama Ayah gue buat batalin pertunangan ini" ujar Adit.

"Ck- dasar cowok stress" decak Qayla langsung meninggalkan Adit.

Setelah mengatakan itu Qayla langsung pergi dari hadapan Adit sambil mengangkat jari tengahnya.

Sontak membuat Adit melototkan kedua matanya menganga tidak percaya. Walaupun Adit polos tetapi dirinya tak sepolos Qayla. Dari mana Qayla bisa tahu dengan jari tengah.

"Dari mana dia tahu?" tanya Adit pada dirinya dengan bingung.

CHILDISH BOY

"Qay kata mbok Rina lo belum makan, ya?" tanya Nasya, Qayla menjawab dengan gelengan kepala.

"Makan Qay, nanti lo sakit, lo belum makan seharian, lo cuma makan roti setengah" kata Nasya.

"Qayla nggak selera kak, kalau Qayla selera pasti Qayla udah makan permen" balas Qayla.

Setelah pulang sekolah, mereka bertiga mampir ke rumah Qayla untuk sedikit menghibur Qayla.

"Lo makan dong Qay, nanti gue beliin deh permen yang banyak" bujuk Ainie.

"Qayla bakal makan kok Kak tapi Qayla pengen Adit yang suapi Qayla" lirih Qayla.

"Lo gila" kata Ainie geram pada Qayla.

"Ai" tegur Deli melototkan matanya.

"Hm, iya-iya lo nanti makan sama Adit tapi janji makannya harus habis" kata Nasya.

"Nggak usah deh Kak, pasti Adit juga nggak mau" kata Qayla.

"Lo kenapa minta Adit yang suapin lo supaya mau makan?" tanya Ainie tak habis pikir.

"Benar kata Kak Ainie, Qayla udah gila karena Qayla terlalu cinta sama Adit meskipun Adit jahat sama Qayla" lanjut Qayla sanbil menundukan kepalanya.

"Lo jangan sedih, kita bakal suruh Adit kesini tapi lo jangan terus-terus sedih ya" kata Nasya.

"Memangnya bisa?" tanya Qayla.

"Apa yang nggak bisa buat lo Qay" kata Nasya tersenyum.

"Makasih, Kak. Qayla beruntung punya sahabat seperti kalian" kata Qayla terharu.

Nasya menelpon Adit agar datang menemui Qayla. Tidak lama kemudian Adit sampai keruumah Qayla, dan Nasya serta Ainie dan Deli pamit pulang.

"Awas lo sakitin Qayla, gue tindik titit lo" ancam  Ainie seram.

"Tolong, dit, jangan buat Qayla sedih, dia cuma mau sama lo" kata Nasya memperingati Adit agar tak membuat Qayla sedih, Adit mengagguk.

Setelah Nasya Ainie dan Deli pamit pulang, Adit masuk ke dalam kamar Qayla

"Lo kenapa nggak mau makan?" tanya Adit berjalan mendekati tempat tidur Qayla.

"Qayla mau makan kok, tapi Qayla bakal lahap kalau Adit suapi Qayla" balas Qayla.

Childish Couple (Hiatus)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora