[#4 : masalah si bungsu belum selesai]

399 78 8
                                    

...

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

...

Satu minggu telah berlalu , itu berarti sudah satu minggu naya pergi ke luar kota.

Siang hari di yogyakarta , begitu terik sinar matahari , membuat orang malas keluar siang itu.

"Sekarang lagi Musim kemarau ya? Panas banget" Moni berkata sembari mengipasi dirinya menggunakan buku bahasa Indonesia milik tyas.

"Keknya sih iya mbak , atau enggak tanda-tanda mau hujan" Balas Jihan yang kebetulan lagi menemani Moni di ruang tamu.

Moni masih sibuk mengipasi dirinya , dan jihan asik mengetik di keyboard laptop miliknya dan milik mitha.

"Si aya sama tyas masih belum baikan han?" Tanya Moni tiba-tiba sambil memandangai adiknya yang masih fokus dengan laptopnya.

Merasa tidak direspon Moni pun menyenggol lengan jihan dengan pelan , jihan pun menoleh ke arah moni yang menatapnya datar , jihan hanya tersenyum canggung.

"Di takoni malah meneng wae kowe ki (ditanyain malah diem aja kamu ini)" Moni memutar bola matanya malas.

"Maaf mbak , agek fokus ngerjakke tugas (lagi fokus ngerjain tugas)" Jihan berucap dan kembali mengetik di keyboard laptop.

"Aya sama tyas masih belum baikan yo han?" Tanya Moni kembali kepada jihan.

Jihan berhenti mengetik lalu menoleh ke arah moni , dan menangguk. Lalu kembali melihat ke arah laptopnya.

"Iya , udah seminggu loh mereka belum baikan , tumben. biasanya sehari udah main bareng" lanjut jihan yang di angguki oleh moni , moni kembali mengipasi dirinya dan jihan yang kembali fokus pada laptopnya.

"Mungkin masalah mereka serius untuk kali ini" ucap moni tiba-tiba.

"Kamu juga denger pembicaraan tyas sama aya pas malam itu kan han?" Tanya moni , jihan berhenti mengetik lalu mengangguk , pikirannya kembali mengingat kejadian malam itu.

"Aku juga lihat tyas nangis sambil lari ke kamarnya" ucap jihan lirih.

"Yaudah sih han , biar mereka yang nyelesain urusan mereka berdua" Ucap moni yang menepuk bahu adiknya pelan , jihan hanya mengangguk setuju.

Tak butuh waktu yang lama , tyas pun menghampiri moni dan jihan yang sibuk dengan dunianya masing-masing.

Moni yang menyadari kehadiran tyas pun lngsung bertanya pada adik bungsunya.

"Kenapa tyas?" Tanya moni yang masih saja mengipasi dirinya.

Tyas bukan nya menjawab malah memincingkan matanya menuju buku yang dipegang oleh moni buat kipasan.

"Mbak berhenti dulu ngipasinnya" Tegur tyas , moni pun memberhentikan tangannya dan menatap tyas dengan tatapan yang bingung.

Tyas memegang pergelangan moni lalu membaca tulisan yang berada disampul buku.

Ini Tentang Keluarga Kita. || 𝐓𝐖𝐈𝐂𝐄 [HIATUS]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum