2

234 20 2
                                    


Happy reading!!!

Tak.. Tak.. Tak..

Bunyi ketukan dari pen pada meja yang di lakukan oleh Tian memenuhi ruang kelas, sejak melakukan perjanjian dengan Teana, dia sedang memikirkan caranya bagaimana orang itu menjadi pihak bawahnya.

"Apa aku harus membawakannya susu? Seperti mereka yang sering membawakan makanan?" Pikirnya, dia ingin mengikuti cara laki-laki yang sering memberikannya makanan secara diam-diam, bagaimana dia tau? Tentu saja CCTV sekolah.

Tian mengangguk pelan merasa ide itu tidak buruk juga, pergi ke kantin dan membeli beberapa makanan manis, kembalinya ia dari kantin tak langsung pergi kembali ke kelasnya, dia memilih pergi ke arah kelas Kalandra, sedikit mengejutkan jika dia berada di kelas dua, satu tingkat lebih atas daripada dirinya.

"Ini akan menjadi perbincangan hangat, bagaimana seorang Tian memberikan makanan kepada anak baru, uuu ini sangat menggelikan." Ungkap Tian.

Masuk ke dalam kelas tanpa permisi ataupun salam, lagipula dia yakin tidak banyak orang di dalamnya, ini sudah masuk jam istirahat, namun sayangnya salah, di dalam kelas terdapat banyak siswa yang masihlah belajar.

Tian melangkah setelah tau dimana tempat duduk Kalandra itu, meletakkan makanan tersebut di atas meja hingga menimbulkan kerutan dahi dari Kalandra dan tatapan ingin tau dari penghuni kelas "untukmu." Tian bisa merasakan pipinya memerah, dia tidak mengerti, mungkin ia merasa malu baru pertama kali melakukannya.

"Aku tidak tertarik dengan makanan yang di berikan oleh anak tidak sopan seperti dirimu." Sarkasnya.

Mata Tian membesar, baru pertama kali ada seseorang yang mengatai dirinya langsung di depan dirinya "kau.." Hanya kata itu yang keluar, dia tidak tau lagi dan cukup tersinggung, "wah, apa ini? Aku dengan baik hati membawakan dirimu makanan, lalu kau mengatakan aku tidak sopan? Jika aku tidak sopan, kau apa? Tidak di didik?"

"Aku memang tidak di didik, karena itu aku bersekolah agar aku berpendidikan."

"Sialan." Tian pergi dengan perasaan marah, sudah menurunkan sedikit egonya, lalu berakhir seperti ini, "sepertinya tidak mudah."

Datang ke kelas di rambut oleh Teana yang sedang memakan es krim, menunjukkan seringainya pada Tian "sepertinya aku tidak harus membawa uang saku untuk satu bulan kemudian."

Tian mendengus "ini baru permulaan Teana, lihat saja, aku akan benar-benar membuatnya bertekuk lutut."

"Kau bisa membuatnya bertekuk lutut dengan dirimu yang menjadi pihak bawah, ayolah Teana, kau harus sadar dengan tubuh dan rupamu yang cantik itu." Ungkap Teana.

"Tidak." Tegasnya.

Bunyi derit kursi yahh di hasilkan oleh Teana karena ia bangun dari duduk "belikan aku mobil jika kau menjadi pihak bawah Tian."

"Selain kau pihak bawah, mengesalkan, kau juga sangat melunjak."

"Yaya, terserah apa yang kau katakan, tapi perasaan ku berkata, kau akan menjadi pihak bawah."

"Itu tidak mungkin terjadi, kau akan pergi kemana?"

"Menemui kekasihku, dia menunggu di halaman belakang, jika aku tidak kembali, bawakan tas ku."

"Tidak."

Teana menghembuskan nafasnya "Tian, tolong bawakan tas ku jika aku tidak kembali, bisa saja aku pergi bolos dengan kekasihku."

"Itu lebih baik, jangan lupa untuk mengatakan kata tolong." Ujar Tian dengan senyuman puas, "kau akan meloncat pagar lagi? Kau tidak ingat dengkulmu membiru karena menghantam trotoar?"

KalandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang