[[SDYS]] 5

47 7 0
                                    

Assalamu'alaikum semua. Hehe balik lagi nih di book aku. Penulis yang sokab dan bertele tele. Semoga kalian suka ceritanya. Jangan lupa vote ya bintang bintang bintang. Dan komen juga bolehh. Udahlah ya

Happy Reading

.

.

.





"Sebelum anda menebas kepala saya, maka saya akan terlebih dahulu menebas kepala anda!!!". Ucap naya penuh penekanan dan sorot mata yang sangat tajam. ______________________________________

♛┈⛧┈┈•༶
Begitu naya menodongkan pedang dengan tatapan tajam bagai elang yang melihat mangsanya. Akhirnya berhasil membuat pria di hadapannya ketakutan.

"A-ampun nyisanak, ma-ma-maafkan saya, amp-ampuni saya nyisanak" Ucap pria itu terbata-bata.

Naya menurunkan pedang nya dan memutar malas bola matanya.

"Berdiri mau sampai kapan tiduran di tanah, ga malu sama saya yang hanya orang biasa sedangkan anda-" Belum selesai naya berbicara pria itu langsung bangkit. Ternyata perkiraan naya salah tingginya jauh melebihi dirinya. Dia pikir hanya berjarak beberapa centi ternyata tidak sedekat itu.

"Jangan dekat dekat, berani mendekat nyawamu akan melayang" Ucap naya dengan mata yang menutup.

Jelas pria itu melotot. Tak lama baru ia sadar naya masih memegang pedangnya tak hayal dia bisa membunuhnya sesuai perkataannya itu.

Pria tersebut memandang naya dari atas sampai bawah. Baru kali ini ada orang yang berani dengannya. Apalagi ini seorang perempuan, laki laki saja tidak berani dengannya.

"Permisi assalamu'alaikum" Ucap naya kemudian pergi dan langsung melepaskan pedang yang ia pegang. Tidak peduli jatuh dimana pedang itu naya sudah malas dengan orang ini.

"Nyisanak aku yakin kita akan bertemu lagi" Teriak pria itu dengan tersenyum.

Hari mulai gelap. Naya memutuskan untuk segera tidur. Ia langsung terlelap. Ia lelah memikirkan cara untuk kembali ke dunia asalnya.

Sayup sayup terdengar suara pukulan lesung yang kemudian disahut dengan suara ayam yang berkokok. Menandakan hari mulai pagi. Semua orang sibuk mengurusi pekerjaannya masing masing. Termasuk naya yang sudah sibuk dengan pekerjaannya.

Hari mulai siang. Seperti biasa para emban berkumpul untuk membicarakan sesuatu. Hal wajar bagi para perempuan gosip entah apa topiknya. Oh ya kenapa sih mereka berani menggosip jawabannya karena semua pekerjaan mereka memang biasanya sudah selesai ketika siang datang. Kali ini naya ikut nimbrung pembicaraan mereka.

Ketika sedang asyiknya mendengarkan tiba tiba datanglah seorang penjaga atau bisa disebut juga seorang ksatria ya anggap aja begitu.

"Adalah disini yang bernama naya" Tanya pengawal itu.

"Iya itu saya" Ucap naya tenang.

Pengawal itu menunduk dan berkata "anda dipanggil Yang Mulia raja untuk menghadap yang mulia sekarang juga" .

Emban lain saling menukar pandang. Apa lagi yang terjadi setelah rumor naya gila sampai di panggil raja. Apalagi yang naya lakukan sehingga raja kembali memanggilnya. Kira kira begitulah pertanyaan pertanyaan mereka.

Naya berjalan dengan rasa takut, khawatir, panik menjadi satu.

'Ya allah naya takut, naya mau dihukum kah sampai raja memanggil naya kembali, dulu karena kabar bahwa mengira naya gila sekarang apa lagi ya allah cukup sekali saja itu, janga jangan naya mau dihukum mati karena nabrak raja ga sopan lagi, apa karena menodongkan pedang kemarin ya , ya allah lindungi naya' ucap naya dalam hati.

Tak lama setelah itu, terlihatlah raja yang duduk di singgasananya ditemani putri roro jonggrang di samping nya.

"Sendiko dawuh prabu" Ucap pengawal itu dan menunduk kepada raja. Naya pun juga mengikutinya.

"Aku senang kamu datang dihadapanku naya" Ucap raja tersenyum.

'Lah lah kok gitu whyy gaswat gaswat apaan nih, jangan jangan mau dijadiin permaisuri aaaa kiw kiw

Heh astaghfirullah naya gaboleh gitu istighfar naya astagfirullahaladzim...... Astaghfirullahaladzim..... ' batin naya.

"Karena kamu menguak kasus racun itu, maka kamu akan ku angkat dirimu bebas ingin memilih menjadi apa" Ucap prabu lantang.

"Hah??
Ehhh astagfirullah ngapunten prabu bagaimana naya sedikit bingung" Ucap naya reflek.

"Naya karena kamu aku terselamatkan, jadi sebagai imbalan ayahanda prabu ingin memberikan hadiah untukmu" Jelas roro jonggrang kepada naya.

"Bagaimana ya saya bingung mau bilang apa" Ucap naya pelan, namun masih dapat didengar putri roro jonggrang.

"Naya kamu mau jadi temanku? " Tanya roro jonggrang.

"Ehhh i-iya boleh deh in-insyaaallah" Jawab naya sopan.

"Kamu bisa menjadi orang yang berada disampingku" Jelas roro jonggrang lagi.

"T-tapi ayu itu terlalu besar untuk saya, bagaimana kalau saya menjadi emban pribadi ayu saja? " Terang naya.

"Boleh tapi biarkan aku memanggapmu temanku bukan hanya emban" Balas roro jonggrang.

"Baiklah itu yang kamu inginkan menjadi emban pribadi putri semata wayangku aku setuju, hal ini membuatku lebih tenang, karena aku yakin kamu bisa diandalkan naya" Ucap prabu.

Naya hanya diam. Suasana begitu hening hingga Sang putri memecah keheningan tersebut.

"Kamu boleh kembali naya, sampaikan salamku juga untuk teman temanmu" Ucap roro jonggrang.

"Sendiko dawuh ayu" Ucap naya kemudian pergi dari hadapan keluarga kerajaan.

Begitu naya sampai di kamarnya banyak emban yang langsung mendekat dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

"Naya kamu baik baik saja kenapa yang mulia prabu memanggilmu ada masalah apa? " Tanya daiva dengan khawatir.

"Alhamdulillah naya baik baik saja, tadi yang mulia prabu cuma ingin berterima kasih sama naya soalnya sudah menguak kasus racun itu" Terang naya sambil tersenyum.

Semua para emban segera memberi ucapan selamat kepada naya. Lega ketika mereka tahu bahwa naya baik baik saja. Semua emban di istana ini sangat baik kepada naya. Makanya naya suka dengan mereka.

"Tapi..... Mungkin setelah ini kita jarang bertemu" Ucap naya sedikit sedih.

"Mengapa, kamu mau diapain naya" Tanya daiva.

"Aku dijadikan emban pribadi ndoro ayu jadi mungkin kita belum tentu bisa selalu seperti ini" Ucap naya sembari menunduk.

"Wahh selamatt kamu harusnya bahagia naya, kita juga msih satu istana kita tetep bakal bisa kok ngobrol kalau ada kesempatan iya kan" Ucap daiva menenangkan naya.

"Bener, makasih ya semuanya InsyaAllah naya gak bakal lupa sama kalian semua yang sudah baik sama naya" Ucap naya.

Akhirnya mereka berpelukan.





Segini dulu ya. Gimana semakin menarik semakin suka atau bagaimana. Bilang aja oh ya komen komen ya. Mulai suka sama karakter yang mana nih. Oh belum ada ya atau sudah. Komen ya. See you next time. Wassalamualaikum. Terimakasih sudah membaca

[Time Travel] Siapakah Dirimu Yang Sebenarnya?? Where stories live. Discover now