1

213 6 0
                                    

"Allahuakbar.... Allahuakbar..."

Adiba terbangun mendengar suara adzan subuh di masjid. Ia sangat mengenal suara adzan itu, suara adzan seorang lelaki yang diam diam ia cintai sejak ia duduk di kelas satu SMP, laki-laki yang dulunya mondok selama tiga tahun dan kini laki-laki tersebut satu sekolah dengan Adiba.

Adiba membaca do'a lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mandi dan berwudhu untuk melaksanakan sholat subuh.

"Adiba, sudah bangun?" Tanya Ranti(umi nya Adiba) berteriak dari luar kamar.

"Sudah, umi." Jawab Adiba sembari mengenakan mukena nya.

Selesai salam, Adiba menengadahkan kedua telapak tangannya berdoa dan meminta yang ia inginkan kepada Allah.

Selesai berdoa Adiba merapikan kembali mukena nya dan menyimpannya ke tempat semula, ia memakai seragam lalu duduk di atas ranjangnya, mendengarkan ceramah singkat dari masjid yang terletak memang dekat dari rumahnya.

"MasyaAllah, kau membuat ku semakin kagum." Gumam Adiba tersenyum tipis sembari mendengarkan ceramah yang di bawakan oleh lelaki yang selama ini Adiba cintai dalam Diam Alby Arzidan namanya.

Ceramah pun ditutup oleh Alby, setelah itu Adiba keluar kamar menghampiri umi, Abi, dan adiknya yang sudah menunggu untuk sarapan.

"Kakak ngapain dulu sih? Setiap keluar kamar pasti pas ceramah udah selesai, padahal kan kakak udah selesai dari tadi." Gerutu Aiza sang adik.

"Kakak dengerin dulu ceramahnya, dek." Jawab Adiba duduk di samping Aiza lalu tersenyum pada adiknya itu.

"Kakak suka ya sama kak Alby yang sering adzan, jadi imam, terus pengisi ceramah itu." Aiza tersenyum menggoda Adiba.

"Ih apaan sih kamu dek, enggak!" Adiba menggeleng gelengkan Kepalanya sembari salah tingkah.

"Gak usah di sembunyikan gitu, kak." Celetuk Ranti yang sedang mengambilkan nasi dan lauk kepada piring Irsyad (abinya Adiba).

"Umi ih gak usah ikut - ikutan Aiza." Kesal Adiba mengerucutkan bibirnya.

"Ngaku aja deh, kak!" Ujar Aiza.

"Yaudah iya, aku suka sama Alby." Akhirnya Adiba memutuskan untuk mengaku.

"Kak, kalo cinta kamu ke Alby buat kamu jauh sama Allah lebih baik jangan, tapi kalau kamu cinta sama Alby buat kamu rajin ibadah kamu boleh perjuangkan Alby lewat doa, ingat ya kak cukup lewat doa." Peringat Irsyad pada Adiba.

Adiba mengangguk, "Abi tenang aja, semenjak rasa cinta aku ke Alby muncul aku jadi lebih suka dengerin ceramah-ceramah, aku juga jadi semangat buat sholat sama ngaji dan ilmu agama aku Alhamdulillah nambah karena aku suka dengerin ceramah-ceramah Alby." Tutur Adiba tersenyum pada Irsyad.

"Alhamdulillah kalau begitu, Abi dukung." Kata Irsyad balas tersenyum pada putri sulungnya. Adiba yang mendapat kata 'abi dukung' dalam hatinya ia sangat bersyukur.

***
Adiba berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Ia menundukkan kepala sepanjang berjalan karena di sana juga banyak laki-laki yang bukan mahromnya.

Brak...

Adiba menabrak seseorang membuat buku-buku Adiba berjatuhan di lantai.

Adiba ShakiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang