Meet 16

11 1 0
                                    

Adek an_tha,

Apakah sebaiknya kita mengadakan pertemuan? Sepertinya seru.

salam,

dr.r

"Apa ini?"gumam Anna dengan rasa aneh.

Ajakan bertemu ini tak pernah terpikirkan sebelumnya. Bukannya perjanjian keduanya hanya perlu seminggu Anna mengirim email dan lunaslah sudah. Tak bakal ada lagi yang namanya kontak-kontakkan. Kebetulan esok hari adalah hari terakhir perjanjian itu bakal tuntas.

"Dasar aneh. Apa karena besok terakhir aku kirim email? Licik juga nahan orang terus-terusan. Kemarin main hangus-hangusin aja 2 hari email aku, lah sekarang malah minta ketemu. Ga puas email doank, maunya ngobrol? Aneh."Anna jadi ngedumel sendiri sambil merapikan beberapa bingkai desain karakter lamanya yang dia pajang di kamar.

Pemilihan desain maskot karakter berjalan lancar, jadi sudah 4 hari lebih fokus tim Adam adalah desain iklan. Beberapa hari ini Anna sangat sibuk, tapi dia tak pernah lagi melewatkan acara mengirim email untuk dr.r. Mana mau dia jika harus mengulang seminggu lagi? 

Enak aja, hangus, hampir seminggu nulis lagi, lewat sehari, hangus lagi? Ish... mau berapa minggu coba?

Ngomong-ngomong soal proyek iklan marketplace kali ini, Anna merasa bersyukur beberapa hari ini semuanya terasa lancar. Smooth banget! Ga nyangka kalo selera sang boss bisa dengan mudah ditaklukkannya.

Anna merasa Darren Haeser agak berubah dari sejak awal pertemuan mereka. Sosok dingin dan sombong itu tampaknya bisa diajak komunikasi dengan baik soal pekerjaan. Meski acara bersih-bersih Darren membuat beberapa pegawai senior terkejoed, tapi secara umum, dampaknya membuat suasana kerja Haeser jadi lebih nyaman.

Anna tak lagi menemui gunjingan soal Direktur Legal yang banyak menggoda pegawai perempuan. Dan rupanya Darren cukup berhati mulia untuk mengurus kasus pegawai wanita yang dulu dilecehkan. Meski sang Direktur sempat memutarbalikkan fakta, entah bagaimana, Darren mampu mengumpulkan bukti dan saksi yang bisa menjerat sang Direktur.

Wanita korban sang direktur pun sekarang sudah kembali bekerja di Haeser. (Ingat di chapter 5 ada wanita yang diusir dari Haeser dengan tuduhan menggoda Direktur Legal?).

"Boss baru beneran humble."komen Rania, staf di divisi Legal Haeser. 

Rania dan kedua temannya sedang makan siang bersama di kantin kantor. Kebetulan ketiganya semeja dengan Anna dan Yuri.

"Maksud kamu direktur legal yang baru?"tanya Anna. 

Tadi pembahasan kelimanya memang random, tapi begitu Rania menyinggung soal 'boss baru', Anna dan Yuri langsung paham apa yang dibicarakan karena beritanya lagi trending topic banget di media internal Haeser.

Rania mengangguk semangat.

"Pak Norman sangat ramah dan selalu mengutamakan anak buah. Kerjanya beneran cepat dan lagi arahannya selalu jelas, ga kayak sebelumnya. Tau sendiri kan kasus-kasus Haeser lumayan bikin pusing, apalagi jumlahnya. Kebanyakan sih soal klaim hak cipta dan plagiarisme."celoteh Rania.

Anna manggut-manggut.

"Kudengar, CEO kita membajaknya dari Four Clover ya? Pak Norman kan partner di sana."kata Yuri sebelum menyeruput jus jeruknya.

Anna menengok cepat. Four Clover adalah sebuah firma hukum terkenal, dan tak mudah buat seseorang masuk atau ditarik keluar dari sana. Apalagi salah satu partner firma itu yang ditarik keluar.

"Yakin?"tanya Anna dengan rasa terkejutnya.

"Iya, aku juga dengar."jawab teman Rania, Katrin dan diamini oleh Gina.

Meet MeWo Geschichten leben. Entdecke jetzt