-45- Anniversary (THE END)

1.2K 160 13
                                    

"Sekarang kita masuk, ya" ucap pria itu membujuk Andin untuk kembali masuk ke kapal pesiar.

Pasangan suami istri itu kembali masuk ke kapal pesiar. Adinda dan tim nya masih berada di dalam. Wanita itu merasa tidak enak kepada istri Aldebaran.

"Andin, maafin aku, ya. Aku juga terlibat dalam rencana ini" ucap Adinda.

"Saya yang minta dia bantu saya untuk bikin kejutan ini, Ndin. Jadi bukan salah dia" ucap Aldebaran.

Andin hanya mengangguk seraya tersenyum kecil. Dia berusaha memaklumi Adinda. Karena wanita itu hanya membantu suaminya untuk membuat kejutan.

"Oh, iya. Al, Andin, happy anniversary. Selamat menikmati" sambung Adinda.

"Makasih" balas Andin lirih.

Adinda lalu meninggalkan kapal tersebut. Tersisa tim nya saja yang akan membantu Al dan Andin disana.

Pria dan wanita itu lalu diminta pelayan disana untuk berganti pakaian dengan pakaian yang telah disiapkan.

Hari sudah gelap. Usai berganti pakaian berwarna cokelat muda, Al dan Andin pergi menuju meja makan yang telah disediakan. Disana juga sudah siap orang yang akan memainkan biola untuk menemani Aldebaran dan Andin.

"Are you happy?" tanya Aldebaran dengan senyum bahagia di wajahnya.

Andin mengerjap sambil mengangguk kecil. Kini matanya kembali berkaca-kaca.

"Kenapa?" tanya Aldebaran.

Tangisnya pecah begitu sang suami menanyakan apa yang terjadi. Aldebaran berusaha menyeka air mata yang jatuh dari pelupuk istrinya itu.

"Aku bahagia. Tapi masih ada rasa kecewa di hati aku, Mas" ucapnya.

"Maaf, Ndin" ucap Aldebaran.

"Kalau seandainya dari yang semula hanya rencana untuk surprise-in aku, tiba-tiba kamu beneran selingkuh. Gimana, Mas? Kamu mikir ke depannya nggak?" tanya Andin.

"Sstt jangan ngomong gitu, lah. Adinda itu udah nikah, Ndin. Dia cuma bantu saya. Gak mungkin, lah" ucap Aldebaran.

Andin tersenyum tipis. "Gak ada yang tau, Mas. Tuhan Maha Membolak-balikkan hati manusia. Bibir kamu bisa ngomong gitu, tapi hati? Nggak ada yang tau" ucapnya.

"Iya, saya salah, Ndin. Saya janji ini pertama dan terakhir kali, saya giniin kamu" ucap Aldebaran. Pria itu menarik tangan Andin, lalu menciumnya.

"Aku nggak tau, gimana caranya percaya kamu lagi, Mas. Bukannya nggak bisa percaya, tapi aku takut kecewa lagi. Makanya aku akan berusaha buat percaya sama kamu" ucap Andin.

"Saya minta maaf, ya" ucapnya. Pria itu terus menciumi punggung tangan Andin. "Maaf, ya" ucapnya.

Andin menarik napas panjang dan menghembuskannya. Dia mengerjap satu kali tanda dia mengiyakan ucapan suaminya.

"Dimaafin, kan, suaminya?" tanya Aldebaran.

"Aku nggak mau diginiin lagi" balas Andin.

Mendengar jawaban istrinya, dia mengangguk sambil tersenyum yakin, dengan segera Aldebaran mencium lembut tangan Andin. "I love you, Andini Alfahri" ucapnya.

Andin menyeka air matanya yang masih tersisa. Dia menatap suaminya dalam-dalam. "I love you, too" ucapnya.

Tiba-tiba panggilan video masuk dari Mama Rossa di ponsel Aldebaran. Pria itu segera mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, assalamu'alaikum, Ma" ucap Aldebaran.

"Waalaikumsalam, Papa"

"Eh, abang. Oma nya mana nak?" tanya Aldebaran.

FOREVER 2 : ALADIN [END]Where stories live. Discover now