24.

27.2K 3.8K 372
                                    



"Berhenti bertingkah seperti ini Sergio, kau membuatku muak!"

"Kau memalukan!"

"Tingkahmu, bukan membuat kami senang tetapi malu! Kau adalah Lucifer, tak bisakah bersikap Bagaimana Lucifer bertindak!"

"Kau itu tidak di anggap abang, jadi diamlah. Tidak usah banyak tingkah. Kau hanya harus terbiasa. Mereka tidak menyayangimu, harusnya kau tau diri."

Sergio kecil mencoba menggapai papanya yang akan pergi untuk merayakan ulang tahun Eve di gedung mewah. Anak itu tidak di ikut sertakan karna takut membuat ulah yang bisa mencemarkan nama baik Lucifer.

"Hikss papa.. Gio ikut.'" Gio kecil menangis dipelukan kepala pelayan.

"Diamlah disini hingga kami datang. Ingat jangan membuat ulah!' ujar Archer yang langsung pergi membawa Eve.

Darius mendengus dan mengikuti papanya. Matteo mendekati Gio kecil, dia mendorong bahu anak itu. Untung saja kepala pelayan memegangnya kuat.

"Kau tidak di ajak karena memalukan. Kau juga penyebab mama meninggal, kita hanya jaga jaga.. Siapa tau kau ingin menyakiti Eve kami. Jadi tau dirilah.. Juga harusnya kau berterima kasih karena kami mau menampungmu disini," sinis Matteo lalu pergi.

Gio kecil menangis, dia di tenangkan oleh kepala pelayan dan para pelayan yang lain.

"Kau tidak di anggap Sergio."

"Hadirmu tidak di inginkan oleh kami."

"Kau penyebab mama meninggal."

"Kau tidak disayangi Sergio. Keberadaanmu disini tidak ada gunanya."


Arghhhh!!!!

Hikss

Hikss

"Diam! Berhenti! Berhentilah!! Hiks!" Sergio menutup kedua telinganya. Dia berteriak dan menangis.

Sean yang berada di sampingnya pun memencet tombol dia atas ranjang. "Gio, hey ada apa?"

Anne yang baru masuk pun segera bergegas melihat Sergio yang histeris. "Nak, babynya nenek kenapa sayang? Ada apa? Katakan pada nenek."

Mereka tidak bisa untuk tidak panik, karena setelah satu bulan lamanya, Sergio akhirinya bangun. Tetapi bukannya tenang. Sergio malah berteriak.

"Berhenti.. Hikss Arsen suruh mereka berhenti." Tangan bergetar Sergio mencoba menggapai Sean.

Sean mengambil tangan itu dan menaruhnya dipipi, "Tenang, kau akan baik baik saja."

Setelah mengucap itu para Dokter pun berdatangan. Mereka memeriksa Sergio dengan teliti.

Anne dan Sean mundur untuk memberi ruang pada Dokter.

Salah satu dokter mendekati mereka berdua, ia menunduk sopan dan berbicara, "Tuan muda baik baik saja. Ini akibat dari obat yang di komsumsi. Apalagi beberapa bulan sebelum ini tuan muda sepertinya sudah mengkomsusi. Ini mengakibatkan sistem pencernaannya terganggu. Tetapi tidak usah khawatir. Kami akan berusaha membuat tuan muda sembuh total. Keajaiban ini terjadi karena keinginan hidup tuan muda. Karena dia sudah overdosis dua kali. Seharusnya, tuan muda sudah tiada. Tetali keinginannya untuk hidup lah yang menyelamatkannya. Terimakasih pada para Tuan sekalian karena mau berusaha dan mengajaknya berbicara sepanjang hari. Kita berhasil, tuan muda melewati komanya," jelas Dokter panjang lebar di sertai senyuman tulus.

Anne bernafas lega. Kini pandangannya fokus ke Sergio yang tertidur karena obat bius. "Lekas sembuh nak, nenek tak bisa melihatmu terbaring lemah."

"Nek.." Sean menepuk bahu Anne. Namun Anne tak menanggapi.

Fabio To Sergio [ Terbit ]Where stories live. Discover now