"Orang-orang itu emang gak bisa dihukum sama polisi, gue gak perduli sama detektif itu. Smith, tolong bantu gue lagi. Agak susah buat nerobos masuk ke mansion Sanjaya. 4 jam lagi Kevin bakal ke bandara, lo bisa suruh Yaksa sama Reza ke sana? Gue punya rencana." Bima melihat jam di ponselnya lalu tersenyum.

®®®

Revalina sedang santai di kediamannya, ia terlihat senang sambil menonton tv tanpa sadar jika anaknya berdiri di belakangnya. Saat Revalina ingin mengambil minum, barulah anak laki-lakinya itu mengecup pipi Revalina.

"Eh? Udah pulang kamu?" Tanya Revalina.

"Udah dari sore bu, lagi asik nonton apa nih?" Jawab anak itu lalu duduk di samping Revalina.

"Gimana tadi jalan-jalannya?" Tanya Revalina.

Bukannya menjawab, anak itu berdiri dengan ekspresi kaget saat melihat berita di tv.

"Kenapa ga?" Tanya Revalina lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa ga?" Tanya Revalina lagi.

"Dia Rani kan ma? Waktu itu aku pernah ketemu sama dia tapi lupa di mana." Jawab laki-laki itu kembali duduk.

"Sudah jangan diingat lagi, lebih baik sekarang Arga tidur.

"Jam berapa ini suruh tidur? Ngomong-ngomong polisi udah nangkep pelakunya belum ya?" Tanya Agra.

"Yang waktu itu kamu lihat? Kalaupun udah mereka gak laporan dong ke kamu." Jawab Revalina.

Agra mengangguk setuju, ia langsung bersandar ke pundak Revalina sambil menikmati berita di tv. Revalina tak masalah, ia sudah biasa dengan sikap manja anaknya. Walupun sudah besar, ia tetap menganggap Agra itu anak kecil. Jadi semua yang dia lakukan tetap lucu di mata Revalina.

Tiba-tiba saja ada satu pesan masuk, Revalina mengambil ponselnya lalu membaca melalui lockscreen.

Matanya membulat, Revalina langsung mematikan ponselnya lalu melihat sekitar dengan cemas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matanya membulat, Revalina langsung mematikan ponselnya lalu melihat sekitar dengan cemas. Ia kembali menyalakan ponselnya lalu menghubungi seseorang.

"Saya masih sibuk bu."

Bima SaktiWhere stories live. Discover now