CHAPTER 8

71 9 7
                                    

Malam itu terlihat seorang pria yang tengah disibukan dengan pencariannya. Diatas meja kerjanya, satu persatu artikel yang terlihat sudah memenuhi mejanya. Ia buka halaman demi halamannya untuk mencari sebuah tempat yang tak kunjung ia dapatkan dari kemarin informasinya. Sudah beberapa hari pria itu mencari sebuah tempat yang hadir didalam mimpi dan penglihatannya.

Gambar yang sebelumnya telah disebar olehnya pun, belum berbuah hasil untuknya. Dari kerabat ataupun orang-orang yang ia kenal, belum ada satu orang pun yang mengetahui lokasi dari gambar yang telah pria itu buat.

Tanpa terasa, pria itu sudah menghabiskan hampir empat jam di atas meja kerjanya malam itu. Terlihat, waktu sudah menunjukan pukul tiga pagi, dan pria itu belum berhasil mendapatkan apa yang ia cari sedari tadi.

Sudah hampir setiap hari, semenjak ia mengalami mimpi tersebut pria itu selalu menghabiskan waktunya hanya untuk mencari sebeuah lokasi, yang hadir di dalam mimpinya dan membuatnya sanga penasaran dengan keberadaan tempat tersebut. Namun disetiap pencariannya, selalu saja ia tak mendapatkan hasil yang baik di setiap pencariannya.

Sesaat pria itu mengistirahatkan pikirannya yang sudah dirasa sangat pusing, dan bersandar pada bangku yang sedang ia duduki. Matanya perlahan terpejam, mencoba sesekali mengingat setiap mimpi-mimpinya yang mungkin ada suatu hal yang terlewatkan olehnya. Pikirannya terus bekerja bahkan imajinasinya pun ikut serta membuat bayangan yang serupa seperti di mimpinya.

"Mengapa aku merasa sangat mencemaskan orang itu yah, sebenarnya siapa dia. Mengapa perasaanku sangat menghawatirkannya ketika aku melihatnya dalam keadaan seperti itu. Padahal itu hanya mimpi dan munggkin itu juga tidak nyata. Tetapi kenapa perasaan itu semakin sangat cemas. Sungguh sulit untukku mencari lokasi keberadaannya. Lii apa yang harus aku lakukan, apakah aku harus melanjutkan pencarianku atau aku berhenti saja" gumam pria itu, dengan kedua bola matanya yang sedang terpejam dan bersandar di bangkunya. Ketika ia kembali teringat oleh seseorang di dalam mimpinya itu. Seaat pria itu teringat sesuatu.

Wajahnya sedikit mengkerutkan kedua bola matanya, seakan ada sesuatu hal yang ingin pria itu lakukan. Lalu tak lama pria itu sedikit mengatur nafasnya dan posisi duduknya, agar lebih terasa nyaman olehnya. Kemudian, setelah nafasnya di buang secara perlahan, terlihat jiwa atau rohnya mulai keluar dari raga atau fisik tubuhnya. Perlahan jiwnya berjalanan meninggalkan raganya yang masih terduduk di bangku kerjanya itu. Jiwanya pergi menuju ke dimensi lain atau dunia astral. Pria itu memang mampuh memisahkan jiwa dari raganya, dan mampuh mengendalikan kesadarannya ketika ia sedang tak lagi berada di raga atau fisik tubuhnya. Pria itu mampuh menjelajah dimensi lain, namun ia pun tak bisa berlama-lama meninggalkan raganya itu. Karena jika terlalu lama, akan mengundang makhluk lain mendekati dan menempati raganya yang sedang kosong itu.

Pria itu masuk kedimensi lain karena sesaat terpikir ingin menemui seseorang yang sudah tidak berada di duniannya lagi, dan hanya sekedar untuk menanyakan apa yang harus ia lakukan. Pria itu sudah sangat buntu, disaat pencariannya tak kunjung mendapatkan hasil. Pria itu pun segera menuju kesebuah tempat, dimana tempat itu menjadi tempat ia bertemu dengan seseorang itu.

Setelah beberapa detik atau menit, ia telah melangkah menuju ke suatu tempat. Akhirnya pria itu bertemu dengan sesosok wanita yang begitu cantik menurutnya. Sosok wanita itu pun menyambut pria tersebut dengan penuh senyuman dan mengetahui maksud kehadiran darinya. Wanita itu menggunakan pakaian yang berwarna hijau muda, dengan corak bunga yang membalut pakaiannya itu. Rambutnya pun terurai sangat indah, dengan mata cokelat yang seperti permen itu. Membuatnya sosok hantu wanita itu sangat cantik.

"Bantu dia, dan kamu akan menemui jawabannya." ucap sosok wanita tersebut, ketika melihat pria yang sangat ia kenali itu hendak menanyakan sesuatu padanya. Namun sosok hantu wanita tersebut telah mengetahui maksudnya dan lebih dulu menjawab tanpa menunggu pertanyaan dari pria itu terucap. Sambil tersenyum untuk menyakinkan pria didepannya.

THE LOST (HIATUS)Where stories live. Discover now