CHAPTER 2

167 23 6
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul empat sore. Di dalam salah satu kamar, terlihat Zea yang baru saja terbangun dari tidur siangnya. Rasa kantuknya sudah tidak lagi memenuhi matanya.

"Ko bisa hilang si Ann"

"Aku juga tidak tau Lia, aku juga kaget pas pertama kali ngelihat"

"Gak mungkin di hapus kan, lagi pula crayoon mana mungkin bisa di hapus"

"Nahh. Aku juga berpikir begitu Lia."

"Apa coba kita tanya lagi aja, ke Bilqis. Sebenernya dia ngegambar siapa"

Tubuh Zea mulai ia dudukan di atas ranjangnya. Lalu ia menoleh ke sebelah kirinya, dimana itu adalah ranjang dari Anna. Terlihat Anna dan Lia yang sedang terduduk di atas ranjang itu. Sambil membicarakan sesuatu dengan selembar kertas yang di pegang oleh Lia ditangannya.

Sama-samar Zea dapat mendengarkan percakapan mereka, yang sedang membicarakan gambar yang di buat Bilqis kemarin.

"Tidak usah" ucap Zea yang seketika ikut dalam perbincangan kedua temannya. Sedangkan Lia dan Anna sedikit terkaget. Karena Zea sudah terbangun.

Lia dan Anna pun berniat pindah mendekat ke ranjang dari Zea. Untuk memperlihatkannya juga tentang gambar yang menurut mereka sangat aneh.

"Zea kamu harus liat ini deh" ucap Lia yang memegang gambar tersebut.

Sambil memperlihatkannya kepada Zea. Lalu keduanya duduk di pinggiran ranjang Zea. Sesaat Zea pun memperhatikan gambarnya, dan ketika ia baru menyadari. Bahwa benar ada yang berbeda dari gambar itu. Ia pun ingin meraih gambarnya dari Lia. Untuk mendekatkan lagi, agar dapat terlihat lebih jelas.

Namun ketika Zea baru saja memegang gambar itu. Sesuatu terjadi padanya.

Jiwanya seakan ketarik ke suatu tempat, berpindah dimensi dan alamnya. Raga yang ditinggalkannya pun terjatuh terbaring. Lia dan Anna yang melihat Zea tiba-tiba pingsan seketika. Mereka menjadi panik, keduanya saling menatap sesaat.

"Loh Zea kamu kenapa?"

"Zea, zeaa, zeaaa"

"Ann, Zea kenapa ini" tanya Lia dengan wajah paniknya.

"Aku tidak tau Lia, kita benarkan ajah dulu. Nanti coba aku cari bunda" balas Anna, lalu mereka mencoba membenarkan posisi dari tubuh Zea. Setelahnya Anna berlari keluar untuk memanggil bundanya atau perawat. Sedangkan Lia menunggu dan menjaga Zea di dalam kamarnya.

°°°

Tubuh Zea terbangun di tempat yang tidak asing baginya. Namun ia merasa ada yang berebeda dengan dirinya. Ia melihat kedua tangannya yang seperti mengeluarkan cahaya putih dari tubuhnya. Ia mencoba memegang tangan satunya, namun tanganya tidak bisa tersentuh.

Zea tidak bisa menyentuh tanganya sendiri. Ketika ingin ia sentuh, tangannya menembus dari tangan yang ia sentuh. Perasaannya mulai takut, dan berpikir apa yang terjadi dengannya saat itu. Zea sedang berada di dalam ruangan. Dengan tekstur ruangan yang seperti di dalam kamarnya.

Setelah beberapa kali Zea mencoba menyentuh tubuhnya sendiri. Akhirnya ia mencoba mengabaikan persoalan tubuhnya sesaat, Zea mulai melihat ke saegala penjuru di dalam ruangan itu. Lalu ia berjalan menuju cermin yang ada di dalam ruangan. Ia terdiam, tepat ketika berdiri didepan cermin. Matanya membelalak, dirinya sangat syok. Melihat cermin di depannya. Ia tidak milihat tubuhnya di dalam cermin. Tanganya pun ikut menembus ketika ia ingin menyentuh cermin tersebut.

KREEEK...

Zea yang sedang berdiri di depan cermin, dengan pikiran yang masih bertanya-tanya tentang yang terjadi dengannya. Ia mendengar suara gagang pintu yang terbuka. Disusul dengan seorang gadis kecil yang memasuki ruangan itu. Gadis yang sangat ia kenali. Lalu gadis lain ikut memasuki ruangan setelahnya, dan berjalan mengikuti gadis kecil tadi. Wajah Zea nampak heran dengan sosok gadis yang mengikuti gadis kecil itu. Ia sama sekali tidak mengenali gadis itu, yang terlihat seperti sepantaran dengannya.

THE LOST (HIATUS)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt