CHAPTER 6

81 9 9
                                    

Usai dengan drama yang dilakukan Zea dan Anna. Mereka kini tengah asyik dengan obrolan mereka. Siang itu, sepulangnya mereka dari sekolah. Lia dan Anna pulang bersama Arumi yang hendak berkunjung ke panti asuhan mereka, dan niat untuk menjenguk kepulangan Zea. Hal tersebut pun, menjadi hal pertama bagi Lia dan Anna. karena dapat pulang bersama dengan Arumi, dan menggunakan kendaraan dari Arumi.

"Itu leher kamu bagaimana Zea, apakah masih terasa sakit" Arumi yang bertanya di sela-sela obrolan mereka. Terlihat dirinya yang sedang terduduk di atas lantai, bersama Lia dan Anna disebelahnya yang sedang sibuk memakan cemilan yang di belikan oleh Arumi, ketika mereka dalam perjalanan pulang tadi.

"Sudah tidak terlalu ko rum, dua hari lagi mungkin sudah bisa dilepas benda ini dari leherku" balas Zea, kursi rodanya berada tepat di samping Arumi.

"Syukurlah kalo begitu Zea, semoga kamu bisa segera kembali kesekolah yah" ucap Arumi. Ia merasa sedikit kesepian ketika di kelasnya tidak ada Zea.

"Iya Arumi, kamu kesepiaan yah tidak ada aku didalam kelas" balas Zea yang tersenyum melihatnya, sedangkan Arumi hanya menganggukkan kepalanya saja. Lia dan Anna masih sibuk dengan cemilan mereka dan hanya mendengarkan saja percakapan dari mereka.

Lalu orbrolan mereka berlanjut, membicarakan topik lain tanpa membahas tentang kondisi Zea lagi. Namun di dalam obrolah mereka, Zea sama sekali tidak menceritakan tentang apa yang telah ia alami beberapa hari belakangan. Ia lebih memilih merahasiakannya, karena Zea tak ingin membuat mereka khawatir dan ikut memikirkan apa yang sedang ia pikirkan. Tetapi tidak untuk Anna, ia adalah orang yang paling peka diantara mereka, karena ia pun sudah sedikit tau tentang apa yang dialami oleh Zea.

Anna terus melihat ke arah Zea yang sedang mengobrol dengan Lia dan Arumi. Ia sangat tahu jika Zea sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Bisa di lihat dari pandangan Anna, jika wajah Zea sangat terlihat seperti sedang memikirkan suatu hal yang mengganggu pikirannya.

Tak lama Zea merasa jika sedari tadi Anna terus melihat kearahnya. Ia juga sadar jika temannya yang satu itu sangat peka, dan ia tidak bisa menutupi apa yang sedang mengganggunya dari Anna.

Saat itu juga mereka sedang berdua di dalam kamar, Lia dan Arumi sedang keluar beberapa detik yang lalu. Karena Lia sedang mengantar Arumi yang hendak ke toilet.

Zea kini ikut melihat ke arah Anna, yang memang masih meliriknya sedari tadi. Zea tahu jika Anna sedang menunggu cerita darinya, namun ia hanya tersenyum melihat Anna.

"Ada yang tidak ingin kamu ceritakan yah ke kita." Tanya Anna, ketika Zea mulai melihat kearahnya dan tersenyum.

"Kamu tahu kan Ann, jika tidak semua hal bisa kita ceritakan. Aku beneran tidak apa-apa ko Ann, kamu tidak perlu khawatir lagi yah" balas Zea, mencoba menyakinkan Anna.

"Aku paham ko Zea, aku tak akan memaksamu lagi untuk bercerita. Aku hanya tahu, jika ada yang sedang kamu pikirkan dan ada yang kamu sembunyikan dari kita. Aku tak akan menanyakannya lagi soal itu. Tetapi jika kamu sudah merasa itu sudah terlalu berat untuk kamu pikirkan sendiri. Kamu bisa menceritakan semuanya ke aku Zea" Anna mengerti jika saat itu Zea belum siap untuk menceritakan semua yang sedang mengganggu pikiran Zea kepadanya.

"Makasih Ann, pasti akan aku ceritakan nanti" balas Zea, senyumannya kembali ia berikan untuk Anna.

Tak lama, Lia dan Arumi terlihat sudah kembali memasuki kamar, dan kembali terduduk di atas lantai seperti sebelumnya untuk kembali melanjutkan obrolan mereka.

Hingga beberapa jam kemudian, hari terlihat sudah semakin sore. Arumi pun segera berpamitan kepada ketiga temannya untuk pulang dikarenakan hari sudah semakin berwarna jingga, dan mereka bertiga mengantar Arumi menuju ke depan pintu panti asuhan. Di halaman depan panti asuhan mereka pun sudah terlihat keberadaan dari sang supir keluarga Arumi yang bertugas mengantar jemputnya. Sang supir yang memang sedari tadi menunggu Arumi di depan halaman panti asuhan tersebut. Mulai bersiap menyalahkan mesin mobilnya, ketika melihat keberadaan Arumi yang sudah berada di depan pintu panti asuhan.

THE LOST (HIATUS)Where stories live. Discover now