Bertemu lagi

210 214 200
                                    

Assalamu'alaikum wr,wb

Haiii bestiieee, I'm Backkk.......

Setelah sekian purnama akhirnya nambah bab baru lagi....Cus langsung dibaca aja


"Happy Reading"

Setelahnya Erika berjalan menuju ke tempatnya dengan mata yang menunduk,ia tidak mau mendongakkan matanya karena takut pandangannya akan tertuju kepada kedua orang yang amat dibencinya.
Namun,entah mengapa kakinya terasa berat untuk menuju ke kursinya.Ia rasanya enggan untuk melanjutkan langkahnya tetapi Erika harus memaksa langkahnya kala teringat akan Ibunya.Bagaimanapun yang terjadi ke depannya ia akan melawannya meski ia tahu perjalanan kedepan ini pasti sangat berat.

Tiba-tiba...

Bruk

Erika terjatuh dilantai sehingga semua pandangan orang dikelas mengarah ke padanya.

"Astaga Erika." Wali kelasnya itu langsung berlari menghampirinya. "Kamu tidak apa-apa?" Dia membantu Erika untuk berdiri. 

"Saya gapapa kok, Bu..."jawabnya sambil melihat ke arah seorang gadis yang dibencinya itu.Bukan tanpa alasan ia bisa jatuh sendiri begitu melainkan karena ulahnya gadis yang bernama Cindy itu, orang yang paling dibenci Erika.

Erika melihat dengan mata kepalanya sendiri saat ia akan melewatinya gadis itu mengeluarkan sebelah kakinya sehingga itu mengakibatkan dirinya terjatuh.Matanya menatap tak suka kearah senyuman tengil Lio dan gengnya,maunya sekarang Erika jambak rambut itu cewek tetapi ia harus menahannya.

"Kamu beneran tidak apa-apa, Erika?" Wali kelasnya bertanya lagi,Erika bisa menemukan raut khawatir dari Bu Safa.

"Saya gapapa kok, Bu. Nggak ada yang luka juga, " jawabnya sambil menampilkan senyum.

"Syukur kalau begitu, yasudah kamu silahkan duduk. Jalannya hati-hati biar tidak jatuh lagi."

"Iya, Bu."

Seharusnya yang membantu itu bukan Bu Safa melainkan Cindy, dialah yang menyebabkan dirinya terjatuh. Sehabis melakukan hal itu dia malah bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa pakai mesam-mesem lagi kan Erika menjadi greget.

****

Setelah guru keluar dari ruangan Erika ikut juga keluar secepat kilat dari kelas untuk menghindari Cindy sebelum sesuatu terjadi padanya, ia harus menyelamatkan dirinya sendiri. Jika dirinya masih duduk santai dibangkunya bisa saja Cindy dan gengnya akan menghampiri dirinya kemudian melakukan sesuatu seperti dulu.

Makannya Erika cari aman saja dengan kabur dari kelas. Erika memilih untuk pergi ke kamar mandi sendirian awalnya ia mau melarikan diri ke atap. Tetapi ia tidak tahu tempatnya dimana makanya ia ke kamar mandi saja sekalian buang air kecil.

"Kayaknya itu anak masih takut deh sama lu, Cin." ucap gadis disampingnya bernama Lio.

Erika membulatkan matanya ketika telinganya mendengar nama yang tak asing baginya. Ditengah ia sedang buang air kecil ia malah mendengar nama itu sepertinya Cindy dan gengnya sedang berada di kamar mandi juga.

Nampaknya Tuhan tengah tidak berpihak padanya. Kenapa dia kesini juga sih?, batinnya dalam hati.

Seorang gadis berparas jutek mengeluarkan lipstik dari sakunya dan mengoleskan pada bibirnya. "Seriusan gue setuju sama lu." Timpal gadis berambut sebahu yang berada disebelahnya. "Gue tadi liat matanya itu ketakutan banget ngeliat lu dan kayak kaget gitu ngeliat kita."

"hahaha iya bener," Sahut gadis berambut keriting yang berdiri disebelah kirinya. "Itu cebong kayaknya dari smp sampai sekarang nggak berubah juga."

"Anjir iya,mukanya masih kayak cebong aja."

LUKA (On Going)Where stories live. Discover now