70

138 13 0
                                    

Aisyah dan Arum sudah pulang. Abian yang mengantarkannya. Awalnya Arum menolak untuk di ajak Pulang. Namun, Aisyah berjanji kepada anaknya itu, kalau besok mereka akan kesini lagi untuk bermain.

Alhasil Arum pun mau di ajak pulang.
Rianti juga sempat menyuruh mereka untuk menginap saja. Namun Aisyah menolak, karena besok Arum masih harus sekolah.

Semua orang masuk kedalam kamarnya masing-masing. Cukup lelah juga hari ini karena mengajak main Arum yang super aktif.

Ezio menghampiri Starla yang sedang mengusap lembut perutnya.

"Kenapa?" Tanya Ezio.

"Ndak papa, Mas."

"Ada yang kau pikirkan?" Tanya Ezio lagi.

"Melihat Arum barusan. Aku jadi semakin gak sabar melihat anak kita lahir kedunia." Ujar Starla apa adanya.

"Saya Juga."

Tiba-tiba saja Ezio berlutut di hadapan Sang Istri. Ia juga membelai pelan perut Starla tersebut. "Baik-baik ya di dalam sana. Jangan bikin Bunda kamu kesakitan."

Bunda??

"Mas?" Panggil Starla.

"Hmm?"

"Aku mau cerita soal Revan." Kata Starla tiba-tiba.

Ezio pun bangkit dari berlututnya tersebut. Dan Ia pun duduk di dekat Starla.

"Kenapa soal Revan?" Tanya Ezio.

"Sepertinya dia udah gak jaga jarak sama aku." Ujar Starla memberitahu.

"Bagus kalau begitu."

"Aku juga seneng banget, pas dia mau aku panggil Adek. Sama kaya kalau aku panggil Karina, Reynal dan Regan."

Ezio hanya mengangguk saja. Ia ikut merasa senang.

"Katanya kau tadi pagi buatkan dia Nasi Goreng, benar?" Tanya Ezio.

"Iya Mas. Awalnya sih Revan gak mau makan, katanya mau nungguin Bunda aja. Tapi mungkin Karena Bunda lama. Akhirnya dia kedapur terus bilang deh sama aku. Dia juga sempet khawatir, takutnya aku kecapean."

"Kau tidak boleh terlalu kecapean. Janin dalam perut kau itu belum cukup kuat." Kata Ezio memperingati Sang Istri.

"Iya Mas. Aku janji bakal jaga anak kita dengan baik."

"Oh iya, besok aku harus ke Bandung. Kalau ada apa-apa jangan sungkan buat telfon yang lainya atau minta bantuan ke yang lainnya."

"Nginep?"

"Enggak, cuman pulangnya telat saja."

"Baiklah kalau begitu. Kamu hati-hati ya Mas?"

"Hmmm..iya."

Ezio pun memeluk Tubuh istrinya tersebut. Perasaannya kepada Starla sangatlah serius. Ia sudah mulai jatuh cinta kepada Starla. Dan ia sangat tidak menyesal telah menikahi Starla. Begitu juga dengan Starla. Starla sudah mulai  sayang kepada Ezio. Ezio benar-benar menempati janjinya tersebut.

Sekarang Starla sudah tidak malu-malu lagi kepada Keluarga Ezio. Ia sungguh menyanyangi keluarganya tersebut.

***

Satu Minggu kemudian...

Semenjak Rain kembali ke Amerika. Regan menyuruh Jo untuk menginap di Rumahnya saja. Regan tak tega melihat sahabatnya itu di Hotel sendirian.

Sudah Dua hari Jo menginap di Rumah Regan. Ia sungguh merasa tak enak kepada  Regan dan keluarga besarnya itu.

"Re, gue gak enak banget nih sama keluarga lo. Makan gratis, mandi gratis. Apa-apa gratis." Ujar Jo kepada Regan.

Pradigta2 (BTS lokal)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora