87

157 16 2
                                    

Hujan deras terus mengguyuri jalanan. Revan terjebak dalam hujan deras tersebut.

Ia menatap langit yang terlihat mendung. Kapan hujan ini akan Reda??

Hari sudah semakin Sore. Dan Revan masih setia berada di Kampusnya tersebut.

Mau berlari ke Arah parkiran kampus, namun ia urungkan kembali niatnya tersebut karena hujan sangat deras sekali.

"Kepala gue pusing lagi." Lirihnya.

Saat tengah menunggu Hujan Reda tiba-tiba saja ia tak sengaja melihat seorang yang tak asing baginya tengah berlarian di tengah derasnya hujan.

"Lepasin aku!"

"Enggak! Gue minta maaf!"

"Maaf kamu bilang?! Kamu itu sama aja kaya yang lainnya Jahat!!!"

"Gue gak bermaksud, Ji!"

"Cukup! Aku gak mau dengerin semua ucapan kamu!"

"LEPASIN DIA!"

BUGH!!!!

Wanita itu menatap kaget dengan apa yang sudah Revan lakukan.

Revan datang menghampiri mereka berdua lalu menghajar salah satunya secara tiba-tiba.

"LU BUDEG YA ANJING?! LU NGAPAIN DIA HUH?!" Teriak Revan tak suka.

"Lo siapa, huh?! Ini buka Urusan lo!!" Tegas orang tersebut.

"Van, udah Van." Rerai wanita tersebut.

Revan menatap wanita tersebut. Sepertinya wanita itu menangis.

"Lo gak papa?" Tanya Revan. Dia hanya membalas dengan anggukan saja.

"Ji..." panggil Orang tersebut yang barusan Revan hajar.

"Aku gak mau ketemu sama kamu lagi!!" Tegas Wanita tersebut.

Revan menatap Tajam laki-laki itu. "Pergi lo dari sini!!" Usir Revan.

Orang itu pun pergi begitu saja meninggalkan Revan dan wanitanya.

"Makasih ya Revan."

"Ikut gue!" Revan pun menarik Paksa tangan wanita tersebut menuju kearah mobilntya.

Kondisi Revan dan dia sangatlah basah kuyup akibat derasnya hujan.

Didalam Mobil, mereka berdua pun hanya diam saja.

"Lu ngapain sih kaya orang gila ribut kaya barusan?!" Tanya Revan tak Habis pikir.

"Dia jahat." Lirihnya merasa sedih.

Revan melirik sekilas kearah Wanita itu.

"Aku pikir dia orang baik. Ternyata enggak." cicitnya lagi.

"Makasih ya kamu udah bantuin aku barusan?" Katanya mengalihkan pembicaraan.

"Terpaksa gue bantuin lo!" Kata Revan dengan raut wajah malasnya.

"Yaudah kalau begitu aku mau pergi dulu." Pamitnya. Namun dengan cepat Revan menahan Tangan wanita tersebut.

"Lu gak liat di luar hujan, huh?!" Omel Revan, lagi.

"Gue bakal anterin lo balik!" Tegas Revan.

Wanita itu hanya diam saja. Kenapa Revan melakukan semua ini?

"Gak usah geer! Gini-gini juga gue masih punya rasa kasian sama orang!"

"Makasih."

"Hem.."

Revan pun melajukan mobilnya tersebut pergi dari Area parkiran Kampus di tengah derasnya Hujan.

"Apa semua laki-laki itu sama ya?" Tanya wanita tersebut secara tiba-tiba.

Pradigta2 (BTS lokal)Kde žijí příběhy. Začni objevovat