Prolog

182 41 2
                                    

Maukah kau redupkan ketakutanku?
Saat semuanya merasa menghakimiku
Sudikah kau setiap hari menyelimutiku?
Hanya untuk memastikan tidur lelapku

Aku terkurung dalam sangkar
Terlalu sempit dalam berpikir
Tak ada pilihan untuk dipilih

Aku tak mau membuka jendela
Membiarkan jeruji menghiasi pikiran
Bersenandung hanya kekosongan
Sunyi, sepi, sendiri

Jika memang dunia menawarkan keindahan,
lantas mengapa hanya semu yang kudapat?

Jika memang dunia ini begitu menyenangkan,
lantas mengapa aku terbujur kaku di sudut ruangan?

Maukah kau membantuku tanpa syarat?
Membenarkan posisi tidurku
Atau posisi kancing piamaku yang salah
Sudikah kau menemaniku selamanya dalam sangkar?
Memberi warna baru, membuka jendela, dan mengajakku,
bahwa dunia ini tak melulu soal ketakutan

-Bintang-
-Siska Fajarrany-

Bintang untuk Qeela (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang