[ X ] The cause of all tragedies

Start from the beginning
                                    

"Aku ingin bicara padamu."

Maka kali ini, aku tidak menolak ajakannya.

***

Menjadi kali kedua menginjak tempat tinggalnya, kini kusempatkan diri menjelajah tata ruangnya yang dirasa lebih rapi daripada tempatku. Sofa abu-abu yang cukup lebar kini kududuki, meja rendah persegi yang kini diisi dua gelas minuman, smart tv tak menyala yang besarnya mungkin sekitar 40 inch.

Warna dindingnya masih sama seperti di tempatku. Tidak ada perubahan apapun selain mengisi unit ini dengan perabotan seadanya. Dapurnya terbilang masih sangat bersih dengan meja berkapasitas dua orang di sudutnya. Dekorasi tempat ini sudah cukup menunjukkan bahwa dia merupakan tipikal pria sederhana.

Ada kursi di sisi kiri sofa ini dan dia duduk di sana. Entah sudah berapa lama aku membiarkannya terdiam sejak mempersilahkanku masuk. Aku mencoba mengerti kalau dia sedang mempersiapkan diri maka aku berusaha untuk tidak mendesaknya.

"Aku berusaha mengeluarkannya dari masalah ini, tapi aku tidak memprediksi bahwa akan berakhir begini dengan cepatnya."

Dia akhirnya bersuara. Satu kalimat pembuka yang bisa kurasakan adanya tekanan di baliknya sehingga dia tampak menghela napas berat terlebih dulu.

"Sejak awal, Mingyu sudah melakukan kesalahan. Tapi dia tidak dapat berhenti karena sudah mengetahui apa yang seharusnya tidak dia ketahui. Dengan melakukan hal yang semakin membahayakan dirinya sendiri."

Kesalahan apa yang sudah Mingyu perbuat...?

"Dia mengetahui adanya penyelewengan dana di Ti'Q Inc. yang berputar hampir di seluruh anak perusahaan CH Corporation, termasuk Rêverie Inc.. Ada beberapa nama yang dilibatkan dan aku salah satunya, juga nama mendiang ibuku, Jo Hyori."

"Penyelewengan? Maksudmu, ada korupsi di perusahaan tempatku bekerja dan kau salah satu pelakunya?" tudinganku tidak membuatnya mengangguk ataupun menggeleng.

"Dia menyelidiki aset-aset atas namaku bersama mendiang ibuku yang bahkan aku sendiri tidak pernah tahu. Mulai dari transaksi pelelangan hingga penthouse di luar negeri yang ada sejak beberapa tahun lalu. Dia membongkar semuanya karena tahu ibuku sudah tiada dan sempat menuduhku."

Mingyu menyelidiki itu semua? Kenapa?

"Aku sudah memperingatinya untuk tidak menggali lebih jauh, tetapi Mingyu bersikeras ingin membersihkan namaku juga mendiang ibuku. Dia tahu kalau itu akan menjadi ancaman bagiku kedepannya. Terlebih menemukan bukti kematian ibuku yang sesungguhnya sehingga dia gelap mata dan mencuri semuanya."

"A-apa maksudmu dengan semua...?"

"Seluruh data aset, bukti transaksi, hingga sejumlah uang gelap untuk disembunyikan ke dalam brankas bank di Swiss."

Napasku tertahan atas rasa terkejut. Mendadak ingatanku berlari pada sebuah memori di mana aku pernah tidak sengaja membuka lembaran dokumen berbahasa asing yang tergeletak di meja ruang tengah Mingyu. Pria itu hanya menunjukkan senyuman tak biasa kala kutanya mengenai itu.

"Aku baru saja membuka rekening bank di Swiss. Itu rincian yang sedang kupelajari. Kau tahu? Swiss terkenal dengan perbankan yang netral soal pajak karena ekonomi negara yang selalu stabil, tetapi juga ketat dalam menjaga rahasia nasabah. Jadi aku ingin menyimpan sebagian hartaku di sana demi menghindari kemungkinan ada sesuatu."

"Apa maksudmu dengan ada sesuatu?"

"Inflasi masih berlanjut karena perang di Eropa. Ekonomi global membengkak dan kita terkena dampaknya. Bahan pangan dan energi bahkan terus merangkak naik, tidakkah kau merasakan itu?"

My Neighbor is Acting WeirdWhere stories live. Discover now