08. Celine and gank

169 30 1
                                    

Happy Reading!

Kemarin Nasya berusaha keras membujuk sang kakak agar merahasiakan kejadian itu dari papa mereka. Dia juga memohon agar Rendi mengizinkannya untuk les diluar.

Awalnya tentu Rendi menolak keras hal tersebut. Dia menyuruh Nasya untuk les private dirumah atau dirumah Cello. Namun Nasya berkelit dan berujar dia sudah terlanjur membayar biaya bulanan dan bukunya yang sebenarnya tidak seberapa bagi mereka. Dengan banyak perdebatan akhirnya Rendi terpaksa menyetujui dengan syarat Nasya dalam pengawasan ketat dan diantar jemput oleh Miss dan dua orang pengawal.

Nasya pasrah saja yang penting dia bisa merasakan les di luar. Sejak kecil Nasya lebih banyak banyak menghabiskan waktu dirumah. Dia hanya keluar saat sekolah atau acara keluarga saja. Jika ingin mempelajari sesuatu orang tuanya akan mendatangkan guru profesional ke rumah mereka. Maka dari itu ketika ia mendapat kesempatan untuk bisa belajar diluar rumah dan sekolah Nasya sangat antusias dan nekat memperjuangkannya.

***

Hari ini hari Senin. Sama seperti sekolah pada umumnya Kwangya High School juga melaksanakan upacara bendera. Hal yang sebenarnya sangat Nasya benci karena dia harus berpanas-panasan.

Nasya berada dibarisan belakang, sengaja disana agar ia bisa berlindung dari panasnya matahari dibalik anak laki-laki yang bertubuh tinggi. Didepan Nasya ada Aji dan Adi yang tingginya hampir 180 cm. Sedangkan dibelakangnya ada Samudra dan Esa yang tingginya juga 170 an. Sehingga Nasya dan Cantik berada ditengah-tengah para Titan melindungi mereka dari matahari.

"Kapan selesainya dah, muka gue udah merah gini huhuhu..." Keluh Cantik.

"Diem ah, Lo berisik nanti tambah panas." Tegur Nasya. Dia sendiri sudah banjir keringat di dahi dan pelipisnya hingga berulang kali mengusapnya menggunakan tisu.

"Ji Lo yang anteng dong, mataharinya jadi sampe ke gue nih!" Omelnya pada Aji yang berada didepan mereka. Cantik bahkan memegangi lengan Aji agar tidak bergerak dan tetap menghalangi cahaya matahari.

Aji mendengus sebal. "Dikira gue nggak kena? Ini gue daritadi yang kena langsung udah kek dipanggang."

"Resiko jadi orang tinggi!"

"Syuuttt... Jangan berisik nanti anak OSIS kesini." Ujar Adi.

Mereka pun kembali mengunci mulut rapat-rapat. Bisa gawat kalo didatangin OSIS, mereka bisa mendapat pengurangan poin dan ditulis di buku Hitam. Kedisiplinan di KHS memang sangat tegas.

Upacara selesai. Siswa-siswi KHS langsung berpencar membubarkan diri setelah hampir satu jam dijemur di lapangan.

Nasya menggandeng Cantik mengikuti rombongan menuju kelas mereka. Koridor sangat ramai, hilir mudik siswa-siswi yang berebut masuk kelas membuat perjalanan sedikit tersendat.

Entah karena padatnya orang atau bagaimana Nasya terdorong hingga jatuh ke lantai. Nasya meringis merasakan lututnya membentur lantai dengan keras. Semoga saja tidak sampai lebam.

"NASYA!" Jerit Cantik. Dia langsung berjongkok melihat keadaan temannya.

"Ups, nggak sengaja." Ujar seseorang di belakang mereka.

Cantik menoleh dan langsung memasang wajah garang melihat Saluna bersama dua temannya, Lili dan Celine tertawa bahagia. Dia membantu Nasya berdiri lalu berbalik guna mendorong Saluna.

Naladhipa || NingningWhere stories live. Discover now