Second-Present

647 112 1
                                    

Pagi hari Housekeeper datang dengan membawa alat kebersihan, Elyse yang sudah bangun dan bersiap untuk pergi ke privet Drive membuka pintu dan meninggalkan wanita itu untuk membersihkan kamar penginapan nya.

Saat di bawah untuk sarapan dia banyak yang menyapa dan mengatakan jika dirinya sangat mirip dengan Lily Potter, ada juga yang berkata Lily Potter bereinkarnasi menjadi Elyse.

Dia terganggu dan berusaha menghindari pembicaraan itu, pergi dengan segera tak lupa memakai penutup telinga.

"Bus nya datang 15 menit, cukup untuk berjalan ke halte." Melihat jam saku miliknya sekejap.

di halte ia menunggu sebentar dan mengantri untuk memasuki bus, melaju dan menikmati ramainya jalanan London menuju Surrey.

Sampai disana dia menuju jalan pinggir kota di Little Whinging , Lingkungan Privet Drive yang terdiri dari sejumlah rumah kotak yang membosankan dengan taman.

"Rumah nomor 4, yang ini 3 dan itu empat. Benar-benar rumah yang membosankan." Melihat-lihat sebentar rumah itu mendekati pintu dan memencet tombol Nya.

Suara teriakan pria tua terdengar sampai pintu, menyuruh seseorang untuk membukanya dengan bentakan kasar.

Terbukalah itu, melihat anak kecil dengan rambut acak-acakan dengan baju kebesaran serta kacamata bulat.

"Mencari siapa?" Tanya anak laki-laki itu sebelum mempersilahkan Elyse masuk.

"Lily, apa ini rumah keluarga Dursley? Apakah aku bi-" ucapan nya terhenti dengan sautan anak laki-laki itu.

"Paman, ada yang mencarimu." Ucap anak laki-laki itu, dengan begitu Elyse yakin jika yang sedang dihadapannya itu adik kesayangannya.

"Tidak aku mencarimu Harry, Harry Potter. Sorry Mr. Dursley, aku salah alamat." Bisiknya pada Harry dan meminta maaf pada orang yang didalam.

"Aku tidak ingat kita pernah berkenalan?" Tanya Harry yang merasa curiga dengan gadis didepannya.

"Tidak tidak, jika kau bisa mengingat lebih jauh kau pasti mengingat ku. Happy Christmas." Ucap Elyse dengan memberikan bungkusan yang sudah ia siapkan sambil membisikkan sesuatu.

"Langsung bawa kekamar, mereka di ruang makan bukan?" Bisiknya dan langsung pergi meninggalkan Privet Drive.

Harry menfengar itu pun berusaha menyembunyikan kotak tak terlalu besar itu menuju kamar bawah tangga nya.

Membukanya dengan cepat dan terperangah dengan isinya, itu foto gadis kecil dengan seorang bayi yang sedang tertawa.

Foto itu dihadiahkan dengan miniatur pohon natal, serta kertas ucapan selamat natal dengan tulisan tangan kaligrafi pikir Harry.

"whoever you are, but thanks Elyse." Harry tak henti tersenyum sampai dia dicurigai para Dursley sehingga dia kehilangan hadiah itu kecuali foto yang dia selipkan dalam buku.

"Mereka mengambilnya? Mereka benar-benar tidak mengasihani Harry sedikitpun." Ucap Elyse setelah sampai di kamar penginapannya ingin tidur.

Matanya terbangun lagi saat mendengar kepakan sayap burung dan gedoran dari jendela, dengan malas Elyse berjalan membuka jendela kamar.

"Milik siapa ini?" Dia mabuk surat yang terikat di kaki kanak burung hantu tersebut, mengusap sedikit kepala nya dan membiarkan burung itu terbang kembali ke pemilik nya.

"Merry Christmas, hanya itu? Siapa pengirimnya? tak mungkin jika Oliver." Diselipkan nya kertas itu ke buku potion di meja.

"Uhh....dingin!!" Elyse menggosok kedua lengannya dan telapak tangan untuk meredakan kedinginan.

Ia tutup jendela nya dan langsung terlelap dalam bawah sadar, mimpi yang sama setiap harinya sudah menjadi keseharian Elyse.

Pagi datang dan dia memilih kembali ke Hogwarts dari pada bosan sendiri di London, ia kembali setelah Snape menjemputnya dan membawa putrinya pergi kembali ke Hogwarts.

"Kesan pertama?" Tanya Snape

"Sombong, rakus, sok benar, pelit."

"Satu kata?" Tanya Snape sambil mendampingi anaknya berjalan menuju ke kastil.

"Sampah!"

Mengingat mereka, Elyse menjadi kesal sendiri. Dihentak kakinya sampai jembatan kayu itu bergetar.

Musim terus berlanjut sampai dimana musim panas untuk liburan, mereka sibuk dengan barang yang mereka bawa pulang masing-masing.

Dan esok hari semua tak terkecuali harus pulang ke rumah, Elyse juga pulang ke Spinner's end bersama Snape.

Tanpa istirahat, Elyse langsung pergi tanpa pamit menuju Godric's Hollow dengan membawa sebuket bunga Lily putih.

Menuju pemakaman dan mencari-cari nama yang ia tuju untuk diberikan bunga indah itu pada makam.

"Ini, maaf ayah ibu sudah lama tidak mengunjungi kalian. Aku bawa bunga Lily seoergi nama ibu, perlu kalian ketahui ajaran depan Harry sudah bersekolah di Hogwarts.

Aku tidak tau bagaimana bersikap dengannya, tapi kuharap bagaimana aku bersikap dia tidak membencinya. Aku juga ingin dia mendapatkan teman baik nanti, jangan sampai anak se terkenal Harry tak punya teman!" Tangannya tak henti-hentinya membersihkan salju diatas nisan tersebut.

"Sampai jumpa tahun depan, suatu saat pasti aku akan bersama Harry kesini!" Elyse mencium pahatan batu itu dan beranjak pergi.

-End of Second Year-

Que Será, SeráTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang