SE - Bab 3: Orang Lama

89 15 3
                                    

"Elah udah... Kenapa sih nangis? Cengeng banget."

"AKKHH!! Sakit anjeng!!" Teriak Beomgyu karena mendapat cubitan di pinggangnya.

"Heh! Gua terharu anjing! Lu lama banget gak kesini, mana kemarin lu bilang kalau gak tau kapan pulang huuwwaaaaa ibuuu..."

Satya terus berteriak yang membuat Bryan menyumpal mulut itu dengan roti yang di makannya. Satya langsung terdiam dan tenang.

"Gua ke sini juga karena pertukaran pelajar, males banget nunggu 3 Minggu lagi ke sini. Karena punya rumah di sini jadinya gua anggap liburan selama sebulan ini sebelum gua lanjut jadi siswa pertukaran pelajar."

Penjelasan dari Bryan membuat Satya mengerti, jadi mereka akan tinggal bersama sangat lama kan. Itu lebih bagus di bandingkan dengan Bryan tinggal jauh.

"Masih aman gak? Yang lain gimana kabarnya?" Tanya Bryan.

Satya mengangguk, "Mereka semua baik, kita satu sekolah dan gua harap lu juga masuk ke sekolah kita sih."

"Gak tau sih, gua belum di kasih tau mau masuk di sekolah mana tapi ya pastinya sih di sekolah lu pada." Balas Bryan seadanya.

Bryan memakan roti miliknya dan Satya memakan jajanan yang ia bawa dari negara kelahirannya.

"Malam ini gua mau jalan jalan bentar, jangan ngundang yang lain selama 3 Minggu. Biarin mereka terkejut liat gua."

"Oke. Tapi lu cuma sendiri? Biasanya kan ada beberapa murid tuh yang bisa dapet pertukaran pelajar." Tanya Satya.

"Ada. 2 anak, satunya dari sekolah gua dan satunya sekolah sebelah. Tapi rencana gua mau ngajak mereka tinggal di sini aja sih, biar rame aja."

"Boleh banget, siapa tau gua dapet yang oke terus gua ajak ons langsung jadi milik gua selamanya."

Plak!

Satya mengaduh, ia kesal karena Bryan memukul pundaknya. Dirinya mempautkan bibirnya kesal.

"Gak usah banyak tingkah lu, pihak bawah sok-sok an jadi pihak atas."

Seakan tak berdosa Bryan berkata demikian, Satya yang ada di samping Bryan hanya menghela nafas dan melanjutkan makannya.

"Kok gitu sih.. gini gini gua bisa ngewe sama cewe." Satya menatap kesal Bryan.

"Belum tahu rasanya di tusuk sih, lu bakal gak bisa apa-apa selain desah doang."

Bola mata Satya kini hampir keluar saja mendengar ucapan Bryan. Sedikit tak percaya namun ia tak ingin jika apa yang di katakan Bryan adalah kebenaran

"Lu pernah ngewe dong!" Bryan terkekeh membalasnya.

"Gua gak pernah, tapi adek kelas gua pernah di perkosa sama temen basket gua di hadapan gua. Jadi gak usah heran kalau gua tahu gimana jadinya pihak bawah."

Satya memicingkan kedua matanya, "Kelihatan banget boong nya."

Plak!!

Lagi dan lagi pundak Satya menjadi korban, rasanya panas sekali merasakan pukulan Bryan.

"Di bilangin makin ngeyel, udah sana lu mandi. Bau udah kek tahu busuk gitu."

"Bangsat lu!"

Bryan tertawa melihat Satya berjalan meninggalkan nya.









******










Malam ini sesuai agendanya, Bryan keluar dari rumah untuk jalan-jalan keliling kota Jakarta. Dirinya sudah sangat lama tidak ada di Jakarta dan semuanya banyak yang berubah.

Student Exchange | TaeGyuWhere stories live. Discover now