SE - Bab 1: Prolog

197 20 1
                                    

"Tapi ssaem, kenapa harus ke Indonesia? Di kota mana? Jakarta?"

Sang wali kelas dan kepala sekolah tersenyum melihat Bryan yang nampak kebingungan dengan tawaran besar ini.

"Kau siswa juara 1 tingkat pararel,, Beomgyu. Tak heran jika kau mendapat pertukaran pelajar ke Indonesia, aku juga ingat bahwa sekolah sebelah juga melakukan pertukaran pelajar ke Indonesia." Ujar sang wali kelas meyakinkan Bryan.

"Tapi kenapa harus a—

Deg!

—baik Ssaem, aku menerima tawaran itu. Berapa lama pertukaran pelajar ini?"

Kepala sekolah beserta wali kelas menatap terkejut Bryan yang tiba-tiba langsung berubah pikiran. Sedikit aneh namun cukup membuat mereka tersenyum puas.

"6 bulan, kau akan berangkat satu bulan lagi." Jawab sang kepala sekolah.

Bryan kini tersenyum puas. Menjabat tangan kedua orang penting di hadapannya.

"Semua fasilitas akan di tanggung sekolah dan kau harus mempersiapkan bahasamu saat ini. Kau akan mendapat jadwal bimbingan untuk melatih bahasamu."

"Kenapa harus berlatih? Gua bisa bahasa Indonesia, gak perlu latihan lagi."

Kalimat terakhir itu membuat dua orang di hadapan Bryan terkagum-kagum melihat Bryan sudah mahir dalam bahasa Indonesia. Tak salah jika memilih Bryan sebagai orang yang masuk ke dalam daftar pertukaran pelajar karena hal ini akan sangat menguntungkan bagi sekolah juga.

"Aku akan berangkat seminggu lagi, jadi tolong izinkan aku tidak masuk selama 3 Minggu kedepannya."

Bryan bangkit, "Oh ya, untuk kecukupan fasilitas, aku hanya perlu uang untuk kehidupan di sana karena aku punya rumah di sana."

Dan setelah mengucapkan nya Bryan keluar dari ruang kepala sekolah. Bryan tersenyum senang karena bisa bertemu orang baru lagi, orang-orang di sekolahnya cukup membosankan.


.

.

.

.

.

Next? Or not?

Student Exchange | TaeGyuDove le storie prendono vita. Scoprilo ora