The Eleventh : is this true feeling of love? (?)

9 0 0
                                    

Aku sedang berjalan di koridor dengan sebuah novel dan earphone bluetooth di telinga nya, semua siswa emang menatap ku dengan aneh,tapi aku tak menghiraukan nya. Tapi. Hei. Aku tidak pekak, aku dengar mereka sedang membicarakan ku. Aku bahkan tidak memutar lagu di telingaku.

" Nir? " Tegur bang Althara.

" Ehh... " Sontak aku langsung membuka earphone yang tersangkut di telingaku.

" Ada apa bang?

" Kamu besok mau ke perpustakaan ga? Belajar bareng,kan besok libur. "

Deg.  Belajar apa? Maksudnya seperti apa,tidak tidak,jika benar harus belajar bareng, aku pasti tidak akan konsentrasi saat membaca buku. Paling tidak harus ada dong salah seorang siswa.

" Sama siapa? "

" Kita bertiga,bersama Alice "

Harapanku seketika putus,tunggu....apa aku cemburu? Aku bahkan bukan siapa siapa nya bang Althara. Baiklah,apa boleh buat,apakah aku harus menolak? Atau aku harus menerima nya?.

" Yasudah bang,nanti aku datang " ucapku yang membulatkan tekad ku untuk ikut. Siap menjadi nyamuk.
.
.
.
Sabtu ini dicerahi oleh matahari, baru jam 06.30 nya,tapi matahari sudah mulai menampakkan dirinya. Jam 08 aku ada janji untuk ke perpustakaan daerah bersama bang Althara— dan Alice tentunya. Aku mulai beranjak dari dari kasurku,dan pergi ke kamar mandiku.
*

Aku sudah mencoba untuk menjadi perempuan Feminim saat ini,aku mencoba menggunakan rok putih dengan atasan baju biru pastel. Tapi hal yang paling malas ialah,mengikat rambutku,padahal aku tahu akan susah belajar jika rambut tetap tergerai. Aku menggandeng tas putih ku dan memasukkan ikat rambut dan kep rambut ku untuk berjaga jaga.

**

Padahal ini hari Sabtu tapi orang orang sudah sibuk di jalanan, jalanan hampir macet. Aku menaiki bus lebih awal supaya lebih cepat sampai. Perpustakaan tidak jauh dari rumahku, tapi jika jalan kaki, itu akan menjadi perjalanan yang jauh.

Tak lama 5 menit ,aku sampai ke perpustakaan daerah itu. Aku menunjukkan tanda bukti kesiswaan ku ke petugas perpustakaan.

Aku mulai menyusuri sudut-sudut perpustakaan untuk mencari bang Althara dan...Alice.

Mataku tertuju ke pojok baca yang ditempati oleh bang Althara dan alice, aku segera menghampiri mereka. Saat aku disana bang Althara menyapaku dengan senyum nya yang indah itu.

Alice menatapku lalu memberikan senyum juga kepadaku.

" Haii, Fayyana!! " sapa nya dengan ramah sembari berdiri dari kursinya berjalan kearahku dan memberi tangannya tanda untuk jabatan tangan.

" H-hai, Alice " jawabku dengan gugup dan menjabat kembali tangannya.

Alice sangat ramah, pantes saja bang Althara menyukainya,  aku iri dengan Alice.

" Niraya ,silahkan duduk yah " ujar bang Althara.

" Iya bang "

*

Selama kami berada di perpustakaan,kami hanya diam aja ,bahkan bang Althara dan Alice tidak berbicara sama sekali kukira aku akan jadi nyamuk, ternyata mereka se-kalem ini.

Waktu terus berjalan, sudah  jam kami di perpustakaan ini, aku baru saja selesai membaca buku fisika, aku menyesal karna tidak mengajak ishana  karena disini banyak buku dengan mata pelajaran yang dia suka.

Mereka ternyata lebih diam dari yang kukira, apakah jangan-jangan mereka memang cuma sebatas teman dekat?
Hening...

*

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Treat You Better [Triangel Love]Where stories live. Discover now