7. Obsession

283 37 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


NO SPOILER, THANKYOU

             KEVIN, Nevin dan Firman saling menatap satu sama lain. Mereka dengan bersamaan mendobrak pintu ruangan yang di gunakan untuk menyekap mereka, dengan segenap tenang akhirnya pintu tersebut terbuka.

Mereka bertiga mendongak bersamaan karena sama-sama terjatuh tengkurap. Membulatkan bola mata, ketiganya tercengang dengan apa yang mereka bertiga lihat sekarang.

"Ini bener rumah yang ada di Demonville komplek?"

Karena rumah yang di gunakan adalah rumah besar nan megah. Ketiga memutuskan untuk berjalan mengitari rumah besar tersebut, masih di lantai satu ketiganya tidak menemukan apapun yang bisa di jadikan alat selain meja, kursi, dan alat-alat dapur.

"Cuy gw dapet pisau nih dari dapur, tapi cuman ada satu," ucap Nevin memperlihatkan pisau yang ia dapat.

"Ya udah lu aja yang megang, kita coba cek lantai dua. Mungkin ada barang-barang berguna lainnya."

Ketiganya berjalan menaiki tangga untuk menuju ke lantai dua, mereka juga berjaga-jaga jika dua orang misterius itu datang tiba-tiba dari luar rumah.

Mereka bertiga mulai menjelajahi lantai tiga, setiap kamar di cek satu satu. Namun tidak ada apapun selain kasur dengan sprei berwarna putih dan lemari pakaian yang kosong.

"Di kamar ini gak ada apapun," ucap Nevin keluar dari kamar tersebut.

Firman dan Kevin yang menunggu di luar pun menghela nafas mereka. Ini sudah kamar ke enam, tapi tidak ada apapun yang mereka bertiga temukan.

Hingga Kevin tidak sengaja melihat kamar ketujuh yang ada di ujung lorong. "Coba kita cek kamar yang ada di ujung sana."

Nevin dan Firman melihat ke arah yang di tunjuk oleh Kevin. Mereka pun bergegas, sebelum dua orang misterius datang tiba-tiba. Saat akan membuka pintunya, ternyata di kunci. Mau tidak mau Nevin mendobraknya dengan kuat.

"Kok cuma kamar ini yang di kunci," heran Firman.

Nevin masuk ke dalam kamar tersebut duluan, di ikuti oleh Kevin dan Firman dari belakang. Firman pun menutup pintu tersebut, gelap itulah yang terjadi di dalam kamar tersebut. Nevin meraba-raba dinding untuk mencari saklar lampu.

Ceklek

Lampu menyala namun remang-remang, Kevin memutar bola matanya malas. "Sebenarnya ini kamar buat apaan sih, mana lampunya remang-remang gini."

Namun seketika Kevin terdiam begitupula dengan kedua temannya. Di depan mereka sudah ada sebuah papan seperti papan tulis dengan di tancapkan foto-foto yang begitu banyak. Ada juga yang di gantung seperti hiasan.

Nevin melihat foto-foto itu, "bener-bener gila mereka berdua, masang fotonya Marvel tanpa izin."

Semua foto tersebut ada fotonya Marvel. Seperti saat dia tengah bersama Samsul membeli seblak, kuliah, liburan semuanya ada di sana. Firman menutup mulutnya dengan kedua tangan saking syoknya. Kevin menggelengkan kepalanya tidak habis fikir.

Clown Of Eternal Soul [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang