1. First Victim

463 48 38
                                    





         SUASANA malam yang sunyi membuat dua laki-laki yang tengah mabar game di ruang tengah terhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


         SUASANA malam yang sunyi membuat dua laki-laki yang tengah mabar game di ruang tengah terhenti. Keduanya melirik jam dinding yang terus berdetak.

"Weh weh, ternyata udah jam dua belas malem. Dazaan tidur yok," ajaknya pada Dazaan, yang tengah membereskan stick game.

Dazaan mengangguk. "Ya udah ayok, btw kamar lu udah di beresin kan barang-barangnya."

Laki-laki tersebut mengangguk singkat, "udahlah dari tadi siang."

Kemudian kedua laki-laki tersebut menaiki tangga untuk menuju lantai dua. Kamar keduanya dekat, hanya berjarak satu kamar kosong. Dua laki-laki tersebut tinggal di kos-kosan yang sama. Satu rumah untuk berdua, karena Dazaan tidak mendapatkan kosan sendiri.

Saat akan masuk kamar Dazaan menoleh. "Genah, lu nyium bau busuk kaga?"

Genah berhenti seketika, lalu dia menoleh ke arah Dazaan yang ada di depan pintu kamar. "Nyium sih, cuman gak terlalu jelas. Mungkin bangkai tikus di loteng." Jelasnya.

Lalu Genah memasuki kamarnya. Meninggalkan Dazaan yang masih di depan kamar tersebut. Hidungnya benar-benar tidak tahan, namun karena sudah malam dan dirinya sudah mengantuk. Akhirnya dia mengabaikan bau tersebut.

Dazaan memasuki kamarnya tidak lupa menguncinya. Berjalan ke arah jendela, sedikit membuka jendela kamarnya agar angin masuk untuk mengurangi bau busuk yang cukup mengganggu ketenangan Dazaan.

"Bau banget anjirr, asli dah," keluhnya menyemprotkan pewangi ruangan keseluruh area kamarnya.

"Masa iya sih bangkai tikus sebau dan semeyengatkan gini." Tambahnya merebahkan tubuhnya ke atas kasur.

Melihat ponselnya. Notifikasi dari grup chat membuatnya penasaran, dia ingin ikut ke pasar malam bersama teman-temannya yang lain. Namun dia urungkan niatnya, karena Genah tidak mau ditinggal sendirian.

Dazaan lantas membuka isi chat grupnya, isinya capslock pesan dari berbagai macam orang didalam chat tersebut. Alis Dazaan mengkerut kala Malik mengirim pesan panik. Apalagi yang lain, rombongan yang akan pergi ke pasar malam.

Random
(42 Human)

***

Malik |
Anjirr, ini gw lari sendirian dong.
Woi! Kalian pada dimana sih?!

Gemma |
Dodol, gw nyasar ke kebon orang
Bantuin siapa aja, tolong!

Samsul |
Lu pada kenapa sih?!

Clown Of Eternal Soul [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang