[22] {Rencana Hera}

2.5K 268 17
                                    

[CHAPTER 22]

Kadang saat seorang merasa di atas awan mereka akan bertindak seenaknya.

Damian, laki-laki itu sudah mulai menunjukan warna aslinya setelah berhasil mengurung Hera dalam sangkar mewah yang ia buat.Tapi Damian tidak tau bahwa apa yang ia penjarakan bisa memainkan lingkungan sekitarnya tanpa perlu membuka kunci sangkar.

"Jadi gadis yang penurut, oke?" Damian mengulas senyum lembut sambil menatap Hera penuh obsesi.

Jujur saja tokoh utama pria kali ini benar-benar gila. Ia sangat tidak waras, terus memainkan peran lelaki obsesi dan karakter bengkok yang nampak dominan.

"Sebaiknya anda melepaskan saya. Jika tidak saya bisa membawa perlakuan kurang ajar anda ke meja pengadilan." Kata Hera tegas, gadis itu nampak sangat tangguh karna ia sedang mengikuti karakter asli tubuh yang di tempatinya.

"Bagaimana caramu membawa ini ke meja pengadilan?" Damian bertanya main-main sambil mengetuk rantai yang berada di kaki kiri Hera. Rantai itu mengekang pergelangan kaki ramping Hera dan menimbulkan sedikit warna merah di permukaan kulitnya.

Benar, Hera dalam tahanan rumah dengan rantai panjang yang mengikat kakinya, gadis itu benar-benar tidak bisa pergi keluar dari area yang dibuat Damian.

Hera geram dan terlampau emosi dengan prilaku Damian.

"Kau pria gila!" Hera mengutuk dengan keras saat ia di tatap remeh oleh Damian.

Dengan menampilkan wajah marah, gadis itu bahkan tak gentar untuk terus mengumpati Damian. Tapi meski begitu lawanya tak menunjukan reaksi yang berarti.

Damian hanya tersenyum geli melihat prilaku Hera, laki-laki itu merasa lucu dengan gadis yang ia bawa.

Bagaimana tidak? Hera menatap sangar, namun tangannya gemetaran. Dapat dilihat dengan jelas Hera hanya berpura-pura berani menghadapinya, tapi nyatanya gadis itu tengah ketakutan.

Kalian tau, tubuh seseorang kadang lebih jujur dari pada lisan. Bisa saja Hera berteriak marah dan terus melontarkan kata-kata perlawanan, tapi tubuh gadis itu tetap berekasi dengan jujur secara alami.

Hera saat ini nampak seperti kelinci yang menampakan taringnya pada raja hutan, tapi kelinci itu tak sadar bahwa taring yang ia tunjukan hanya sekedar gigi besar yang terletak di depan. Nampak lucu dan sangat manis hingga Damian ingin terus mengurung, memainkannya dan mungkin membuat tanda kepemilikan.

"Aku akan keluar, jadi anak baik." Damian terpaksa pamit saat ponselnya bergetar karna panggilan dari tangan kanannya— Harison.

Cup

Sebuah kecupan jatuh di pipi Hera sekilas hingga menimbulkan ekspresi baru di wajahnya. Akh ... Damian saat menyukai berbagai ekspresi wajah Hera.

Ekspresi dan reaksi perlawanan yang ditunjukan Hera seolah memberikan dorongan untuk dirinya berbuat lebih banyak, ia ingin melakukan lebih jauh, tapi tidak sekarang, ada banyak hal yang harus ia urus. Terutama serangga yang selalu memberikan keamanan untuk gadisnya.

Javis, kakak sepupu Hera. Laki-laki itu membuat kekacauan saat tau adiknya berada dalam lingkup Damian, jadi terpaksa Damian harus mengundur acara bermainnya bersama Hera.

Cklek

Bunyi pintu tertutup jelas terdengar karna ruangan itu sangat padat hingga menimbulkan sedikit gema. Mungkin ini seperti ruangan kamar mandi yang menimbulkan suara lebih indah ketika bernyanyi.

"Tisu." Pinta Hera sambil mengulurkan tangan kanannya.

Hera mengusap pipi bekas ciuman Damian dengan tisu basah pemberian Ryu dan menatap datar pintu yang dilewati Damian sebelumnya.

Shattered Novel Dimension 【Tamat】Where stories live. Discover now