Ia memasukannya ke dalam tas sekolah yang setelah itu ia letakan diatas meja.Seira bangkit dari kursi belajarnya dan berjalan menuju kasur untuk segera merebahkan tubuhnya.

Seira menghela nafasnya pelan,menenangkan otaknya yang baru Saja selesai menghafalkan sekaligus mengerjakan rumus dan soal soal matematika.

Mengingat minggu depan bu Marlin akan mengadakan ULANGAN HARIAN matematika.

"Hufft akhirnya gue berhasil menguasai materi untuk minggu depan" ucapnya merasa lega.

Kedua tangannya bergerak memijit keningnya untuk menghilangkan sedikit rasa pusing yang kini Seira rasakan.

Tatapannya tertuju pada langit langit kamar,suasana malam yang sunyi membuat Seira merasa lebih nyaman.Ya,kesunyian malam hari juga suatu hal yang Seira sukai,apalagi ketika belajar di malam hari sambil mendengarkan musik.

"Tak pernah ku,rasakan cinta,begitu hebatnya sebelum ku kenal kamu" Seira berirama dengan sendirinya,Seira memang akan selalu menyanyikan lagu sesuai dengan suasana hatinya.

Senyum simpul perlahan terukir di bibir Seira "ternyata gue masih normal,bisa ngerasain yang namanya suka sama orang" gumam Seira diiringi dengan kekehan kecilnya.

"Gue kira,gue gabakal suka sama seseorang,karena ngeliat banyak temen gue yang pacaran sejak dini itu ga guna banget" Seira bermonolog dengan dirinya sendiri.

Seketika ia kembali dengan posisi duduk,mengambil satu bantal nya yang ia pangku "apakah sekarang fikiran gue masih tetap sama dengan perasaan yang gue rasain saat ini?" Seira bertanya dengan dirinya sendiri.

"Kayanya,pacaran juga seru" gumam Seira,otaknya kembali dibuat berfikir.

Sehingga kedua tangannya mengacak acak puncak kepala nya sendiri "NGGAK,GUE GA MUNGKIN BISA PACARAN" Seira mencoba menepis fikiran nya.

"Ibu ga pernah ngizinin gue tentang itu,apalagi gue masih SMP"

"Inget Seira!Suka sama orang itu boleh dan itu wajar,tapi jangan sesekali lo coba untuk pacaran!" Seru Seira memperingatkan dirinya sendiri.

"Atau lo mau sakit hati seperti teman lo yang lain? Prestasi lo akan turun,ayah ibu pasti kecewa kalau tau gue sampe berani pacaran" monolog Seira seakan mengingatkan dirinya sendiri untuk menepis jauh jauh fikiran sekilasnya tentang pacaran.

Entah,apakah Seira akan mampu menahan dirinya untuk tidak mengenal cinta dan melibatkan perasaan serius,mengingat kini ia Sudah merasa mulai menyukai seseorang dan rasa itu baru pertama Kali ia rasakan diumur nya yang tak lama lagi menginjak usia 14 tahun.

Seira menarik nafasnya perlahan lalu menghembuskannya kembali,mencoba untuk menenangkan otak dan fikiran nya.

"Gue ga akan pacaran" ucap Seira sembari mengangguk mantap seolah meyakinkan dirinya sendiri.

Namun seketika hati dan logikanya tak sejalan,hatinya menolak itu semua seakan sifat ambisius untuk memiliki apapun yang ia Suka tetap berlaku saat ini.

Seira menenggelamkan kepalanya diatas bantal yang ia pangku,merasa frustasi dengan segala fikiran nya.

"Tapi gue suka dan itu berarti gue harus dapetin hal apapun yang gue suka,termasuk Lana"

******

Pagi ini suasana kelas 8B dihiasi dengan ocehan Seira yang meminta Zira untuk menemaninya duduk di depan LAB IPA.

"ZIRAA,Pokonya lo harus temenin gue duduk di depan LAB IPA,karna dia kalo datang selalu lewat situu" oceh Seira kepada Zira yang kini terheran heran dengan permintaan anehnya.

memang tidak semua orang memiliki mood yang bagus jika suasana masih pagi,termasuk Zira.

Zira berdecak sebal "yakali sih,Terus lo ngapain ngajakin gue duduk disitu?"

SEIRANA (ON GOING)Where stories live. Discover now