"Aji? Pak Ayman kenal sama direktur Aji?" Tanya Andara tiba-tiba yang membuat Bima buyar dari lamunannya.

"Kenal non, dia kalo gak salah kemarin korban pembunuhan di bar." Bima menatap supir Andara bernama Ayman itu.

"Mas Bima udah denger beritanya kan?" Tanya Ayman yang diberi anggukan Bima.

"Padahal dia orang baik, Saga pasti sekarang sedih banget pak." Bima terkejut saat mendengar ucapan Andara barusan.

"Jadinya non Andara mau potong rambut apa ke rumah den Saga?" Tanya Ayman.

Ayman ini supir Andara selama 10 tahun. Selain hubungan pegawai dan atasan, mereka sangat akrab seperti keluarga. Ayman juga pengertian dan sangat peka terhadap Andara ketimbang orangtuanya sendiri. Andara juga selalu curhat atau cerita apapun ke Ayman karena ia percaya pada Ayman.

"Potong deh, aku bisa nelpon Saga nanti aja." Final Andara lalu kembali fokus pada layar ponselnya.

®®®

Audrey mendobrak mejanya karena kasus Aji dihentikan oleh atasan. Ia bahkan belum mendapatkan hasil otopsi atau pengecekkan berlanjut tentang cctv yang hilang.

"Sejak lo nyamar, kasus kaya gini sering banget di hentiin atasan. Kadang pihak keluarga yang minta." Bisik Hisam.

"Tapi ini kan kasus bunuh diri seharusnya-" Belum sempat menyelesaikan kalimat, Audrey melihat seseorang membuka pintu ruangannya.

"Halo selamat siang, sebelumnya saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya Jessi jaksa yang akan membantu menangani kasus ini. Setelah perundingan panjang akhirnya saya bisa membuka kembali kasus yang hampir di tutup ini. Mohon kerjasamanya ya." Jessi tersenyum pada mereka semua yang berada di ruangan itu.

"Kenapa jaksa ikut campur kasus ini?" Tanya Audrey.

"Sudah jelas kalo ini juga menyangkut opini publik dan pastinya bisa dibilang kasus ini adalah kasus yang besar. Kalian tentu saja membutuhkan setidaknya bantuan untuk mempersingkat penyelidikan dan segera menangkap pelaku." Jawab Jessi.

"Kalian mungkin segampang itu apa." Audrey duduk di tempatnya lalu menatap layar komputernya dengan suntuk.

Jessi hanya tersenyum lalu keluar ruangan, tapi sebelum keluar ia juga membagi kartu namanya dan bilang akan selalu mampir untuk perkembangan kasus.

"Padahal ada kasus lain tapi kenapa di abaikan." Ucap Hisam yang mendapatkan perhatian dari Audrey.

"Kasus apa?" Tanya Audrey.

"Di hari yang sama ada orang yang bunuh diri dari gedung. Dia juga terdaftar di pengunjung bar malem itu tapi gak ada catatan dia keluar bar. Bisa jadi dia keluar waktu korban dibunuh kan? Karena ketahuan, pelaku juga bunuh dia tapi seolah kaya kasus bunuh diri." Jelas Hisam.

"Gak bisa disimpulin semudah itu." Audrey kembali fokus pada layar komputernya.

®®®

Bima melihat sekelilingnya dengan seksama. Ia melirik ke dalam salon dan melihat Andara yang sedang di potong rambutnya. Bima cukup kagum dengan kesigapan Kevin karena ternyata jika Andara yang potong, salon akan di sewa pribadi terlebih dahulu demi keselamatan anaknya.

Bima SaktiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon