🐙Eps. 8

2.5K 175 15
                                    

Walaupun Story ini sudah tamat, jangan lupa buat tetep Vote dan nyampah komenn yaa bestie ❤❤❤

Story ini awalnya castnya Jaemin, jadi kalo nantinya ada nama Jaemin nyempil itu berarti kesalahan mata saya pas revisi yaa guys..

Happy Reading

Sejak malam itu hubungan Yuta dan Yujin kembali seperti awal pernikahan mereka, tidak bertegur sapa layaknya orang asing yang tinggal dalam satu atap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak malam itu hubungan Yuta dan Yujin kembali seperti awal pernikahan mereka, tidak bertegur sapa layaknya orang asing yang tinggal dalam satu atap.

Keduanya tetap tidur dalam satu ranjang namun ketika Yuta pulang Yujin sudah terlelap lebih dulu dan ketika pria itu bangun di pagi hari Yujin sudah tidak ada di sampingnya, wanita itu sibuk dengan kegiatannya sendiri.

Yuta sibuk memeriksa laporan di ruang tengah, sedangkan Yujin sibuk mengatur bunga yang ada di taman samping yang bisa terlihat jelas dari dinding kaca dari ruangan di mana Yuta berada.

"Akh!"

Yujin menatap darah yang mengalir deras dari jari telunjuknya karena tergoroes pot bunga keramik yang sedikit pecah. Wanita itu merasa dejavu, sebulan lalu bedanya di taman belakang dia pernah terluka karena pot dan Yuta mengobati luka nya dan menyuruhnya agar tidak lagi mengangkat pot bunga jika tidak mau kehilangan tangannya.

Namun, sekarang pria itu malah asik dengan tablet nya di ruang tengah. Mengabaikan pekikan Yujin tadi, seolah lelaki itu tidak mendengarnya padahal suara cempreng Yujin begitu menggelegar. Yujin memandang lurus ke arah Yuta yang tetap saja diam.

Sudah hampir dua minggu keduanya tak saling sapa, Yujin menghela napas kembali menunduk melihat darahnya yang sudah berhenti. Yujin masuk ke dalam rumah melewati Yuta, pergi ke kamar untuk mengobati lukanya sendiri.

Sepeninggal Yujin, Yuta menghela napas kasar, lalu melemparkan asal tablet nya ke tempat kosong di sampingnya. Lelaki itu berbalik menatap punggung Yujin yang hilang di balik pintu kamar yang ada di lantai dua.

Dia mendengar jelas pekikan kesakitan Yujin tadi, dia ingin sekali menghampiri perempuan itu namun ego dan gengsinya terlalu tinggi. Yuta mengacak rambutnya frustasi kemudian berdiri dan berjalan menuju kamar, pria itu hendak membuka pintu tetapi terhenti karena ia mendengar suara Yujin yang mungkin berbicara di telepon.

"Iya aku mau, pekerjaan apapun aku bisa melakukannya. Aku bosan terus berada di rumah"

"Aku baik-baik saja, aku hanya ingin belajar untuk mandiri agar aku tidak bergantung lagi pada Yuta Oppa."

Yuta melepaskan pegangannya pada kenop pintu. Lelaki itu terdiam di tempatnya, dia tahu jelas maksud perbincangan Yujin dan Sehyun itu, kenapa wanita itu tidak ingin bergantung lagi padanya.

Pintu kamar tersebut tiba-tiba terbuka, Yuta terkejut begitupun Yujin yang membukanya. "Sejak kapan Oppa disini?" suara lembut itu mengalun di telinga Yuta. Lelaki itu tidak menjawab dan berjalan melewati Yujin masuk ke dalam kamar.

Until When  》Yuta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang