03. Kala Masa Lalu Terlintas Kembali

76 45 33
                                    

❤️Selamat datang di cerita Laskara's and Friends❤️
Jangan lupa follow, klik bintang, dan komen!! Terimakasih.

❤️Selamat datang di cerita Laskara's and Friends❤️Jangan lupa follow, klik bintang, dan komen!! Terimakasih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~🥀🥀🥀~

Di sebuah rumah yang tak begitu besar dan tak begitu kecil. Suasananya yang sejuk karena rumah tersebut yang memiliki beberapa pohon di sekelilingnya, sehingga mendapatkan udara dan suasananya yang membuat orang lain pasti akan langsung nyaman dengan tempat tersebut.

Tak lupa, di dalam rumah tersebut terdapat sesosok seorang gadis yang tengah asik membaca novel serta mendengarkan musik melalui earphone nya.

Ding dong... Ding dong...

Gadis itu lalu menoleh ke arah pintu rumahnya kala dirinya mendengar suara bel berbunyi, pertanda bahwa ada orang yang datang ke rumahnya.

"Siapa?" Gumamnya lalu ia pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ke pintu untuk membukanya.

Ding dong... Ding dong...

"Iya, sebentar!" teriak gadis itu lalu ia pun membuka pintu rumahnya dan nampak lah seorang gadis yang tengah tersenyum sembari menunjukkan bingkisan coklat.

"Halo! My best friend."

"Loh... Vanya? Kamu ke sini sama siapa?" Tanya gadis tersebut yang melihat kehadiran sahabatnya, yaitu Vanya.

"Tadi gue di antar sama adek gue," jawab Vanya sembari memberikan bingkisan coklat nya.

"Ini buat lo." Gadis itu menerima bingkisan tersebut dan membaca sticker kertas berwarna pink yang menempel di salah satu bungkus coklat.

"For my best friend, Safa Marissa..."

Dengan segera Vanya menutup kertas tersebut menggunakan tangan nya. "Safa, jangan di baca! Nanti aja di bacanya, nggak mau gitu peluk gue?"

Sahabat Vanya, Safa Marissa. Sahabatnya yang baru saja datang dari Singapore itu sudah lama menjalin hubungan persahabatan bersama Vanya. Awalnya mereka satu sekolahan, hanya saja karena Ayah Safa yang mengidap penyakit kanker paru-paru. Alhasil, mau tak mau Safa harus pindah sekolah ke Singapore.

"Yaudah, sini peluk." Mereka berdua pun lalu berpelukan erat untuk melepas rindu.

"Btw, lo kapan bisa sekolah lagi disini sama gue? Lo tau, gue di kelas udah kek orang linglung, nggak tau mau ngapain pas lo nggak ada," adu Vanya dengan wajahnya yang terlihat cemberut, membuat Safa terkekeh gemas melihat sahabatnya yang jika bersamanya pasti langsung mode manja.

"Kan masih ada Bryan," ucap Safa yang seketika langsung membuat Vanya bermuka datar.

"Siapa? Gue nggak kenal!" Ketus Vanya.

"Idih, masih musuhan? Awas loh... Bisa-bisa ntar jodoh," goda Safa, semakin membuat Vanya merasa kesal.

"Gitu aja terus!!"

LASKARA'S ADVENTUREWhere stories live. Discover now