01. Kartu Undangan

221 128 482
                                    

❤️Selamat datang di cerita Laskara's and Friends❤️
Kembali hadir dengan versi terbarunya, semoga kalian suka. Jangan lupa klik star, dan juga komen ya!!

 Jangan lupa klik star, dan juga komen ya!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~🥀🥀🥀~

Hari Minggu. Pagi hari itu, di penuhi oleh sinarnya matahari di taman belakang rumah Keluarga Laskara. Suara gemericik air terjun yang berasal dari kolam ikan dan suara merdu yang bersahutan dari burung-burung yang tengah bersenandung ria di halaman belakang rumah.

"Mama, nanti sekitar jam 10 aku mau pergi sama temen-temen," ucap seorang anak laki-laki yang berusia 16 tahun itu berjalan ke dapur untuk mengambil minum.

"Iya, tapi nanti siang jangan lupa pulang. Soalnya Papa sama Mama mau pergi ke rumah Nenek." Ujar sang Mama.

"Oke Ma!"

"FARDAN! CEPETAN KESINI!" Teriak seseorang dari lantai 2.

"Boleh kah saya mengumpat sekarang dengan keras?" Batin nya menatap datar seseorang yang ada di lantai 2 yang sedang asik bermain PS di ruang keluarga.

"Ma, dulu Mama adopsinya dimana?" Tanya Fardan, entah itu sadar atau tidak.

"Maksud kamu?" Tanya Mama heran.

Fardan menoleh ke arah Mama lalu tersenyum. "Nggak deh... Nggak jadi Ma."

Dengan langkah beratnya, Fardan berjalan menaiki tangga dan menghampiri Kakaknya yang sedang asik bermain PS. Laki-laki itu menatap datar sang kakak, Fardan tak pernah berpikir jika dia mempunyai seorang kakak yang sangat menjengkelkan.

"Apaan? Manggil-manggil mulu perasaan," gumam nya malas.

"Tolong ambilin cemilan gue di kamar," ucap kakaknya yang masih fokus bermain game.

Fardan melayangkan tatapan sinisnya. "Nggak! Ambil sendiri sono!" Tolak Fardan dengan sangat lembut, walaupun sedikit ngegas.

"Tolong kerja samanya, karena jika saya yang mengambil sendiri. Maka sudah di pastikan nantinya saya akan kalah," ucap Laskara Firdan—Kakak Fardan—dengan segenap hati, Firdan menoleh dan menatap sekilas adiknya itu dengan tatapan tajamnya.

"Udah sana, cepetan ambilin! Ntar gue bayar," kata Firdan. "Lama-lama gue buang juga lo!" Fardan mencibir kesal terhadap saudaranya itu, lagi-lagi dirinya di jadikan babu olehnya.

"Lo yang gue sembelih bersama hewan kurban." Sahutnya sembari melayangkan tatapan sinis dari kedua belah pihak.

"Ck, dasar manusia berkedok manusia..." Gumam Fardan dan detik berikutnya ia pun tersadar akan ucapan nya. "Eh? Manusia berkedok manusia? Emangnya ada? Bukan nya seharusnya tuh... Manusia berkedok setan?! Ya, itu yang bener!"

Fardan lalu segera pergi ke kamar sang Kakak tercintanya-tidak juga. Setelah Fardan mengambil beberapa camilan, ia pun segera berjalan menuju ke ruang keluarga dan memberikan camilan itu kepada Firdan.

LASKARA'S ADVENTUREWhere stories live. Discover now