:Ya serah gue lah kan yang atur hidup klen gue.

“Iyain Ben. Yaudah ya Ben gue harus urus Johan dulu.”

Yaudah titip salam buat semuanya.”

Oke”

“Kak, Itu siapa?” Bara berbalik dan melihat Claudia di ambang pintu.

“Ahh itu tadi Beni yang telpon.” Claudia Hanya ber-oh ria mendengar jawaban dari Bara.

“Aku udah siap Yuk berangkat.” Bara menatap Claudia, ia berfikir apakah Claudia tidak ingin tau Mengapa Beni menghubunginya.

“Sidang Rara seminggu lagi.” Celetuk Bara mampu menghentikan pergerakan Claudia yang hendak mengendong Johan, lalu Claudia menatap Bara.

“Iya aku tau.” Claudia terlihat tidak berminat membahasnya. Bara menghela nafasnya dan mengusap lembut rambut Claudia.

Babe, Aku tau ini berat buat kamu tapi setidaknya temui Rara dan papa kamu dulu sebelum kita nikah.” Claudia mendongakkan kepalanya dan menatap Mata Bara dengan mata berkaca-kaca. Bara mengangguk mengerti apa yang di rasakan Claudia.

It's okay,” Bisik Bara memeluk Claudia.

“Aku belum siap kak, aku takut kita pasti jadi asing.” Tentu saja menjadi asing jika bertemu lagi dengan orang yang berpisah dengan kita apalagi sudah bertahun-tahun dan di tambah Claudia amnesia. Bahkan mamanya benar-benar tidak pernah menceritakan tentang Rara dan papanya kepada Claudia.

“Itu semua memang butuh waktu tapi waktu kamu gak banyak, papa kamu selalu ingin bertemu sama kamu.” Bara menatap mata Claudia dengan lekat dan menangkup wajah mungil Claudia. “Coba Clau, kamu pasti bisa lawan rasa takut kamu.” Diam beberapa detik Claudia mengangguk dan tersenyum.

“Iya kak. Aku bakal coba.” Gumamnya di dalam pelukan Bara. Bara tersenyum bangga memiliki Wanita seperti Claudia.



***

Saga menggenggam erat tangan Oliv, keringat bercucuran di kening Oliv. Ia menahan rasa sakit yang amat sakit namun siapapun yang melihatnya akan heran wajah Oliv terlihat tenang saat sakit itu menggerogotinya.

Saga yang berbeda di sebelah Oliv justru sempat menangis sesenggukan karna melihat Oliv menahan sakit. Ia terus menggenggam erat tangan Oliv enggan untuk melepaskannya.

“Saga makan dulu sayang, kamu belum makan loh dari pagi.” Liona datang dengan nada suara yang sangat kesal, Oliv yang akan melahirkan tapi justru Saga Yang merengek dan mogok makan.

“Saga gak bisa Bun, Oliv kan juga belum makan.” Celetuknya dengan nada kesal. Liona kembali membuang nafasnya.

“Oliv emang gak boleh makan sebelum melahirkan, kamu ini keras kepala banget ya.” Oliv terkekeh geli melihat Wajah memelas dari Saga.

“Kak makan sana Oliv gak apa-apa kok.” Dengan suara lirih Oliv meminta Saga Untuk makan. Saga menggeleng kuat.

“Enggak apa-apa apanya! Kamu kesakitan banget sayang, aku gak mau ninggalin kamu.” Liona memutar bola matanya malas.

“Wajar kesakitan sebelum melahirkan, kenapa kamu alay banget Saga!” Liona sudah sangat kesal.

“Alay apasih Bun, Saga kan khawatir.” Saga Kemabli menitihkan air matanya dan hal itu membuat Saka yang baru saja memasuki kamar inap Oliv tertawa.

love story after marriage | YOSHI OF TREASURE| End ✅Where stories live. Discover now