night

193 23 0
                                    

"Duduk lagi dipangkuanku atau aku berbuat lebih" ancam bright.

Win mendengus kesal.
"Aku harus pergi" ucap win.

Bright sebenarnya tidak emosi namun sedikit kecewa hanya menyebut nama Kezia mampu membuat win membantah.

"Minum dulu baru kamu keluar" suruh bright lalu menyodorkan botol minum yang sudah ia buka.
Win menerimanya lalu menenggaknya lalu menyisakan untuk orang yang bersamanya itu.
Saat win mau keluar bright menahan taangan win lalu kembali menarik tengkuknya meniup wajah win serta menempelkan keningnya.
Bright merogoh sakunya lalu mengeluarkan sebungkus permen.
Ia buka bungkus permen itu lalu memasukkan kemulut win.
Win menerimanya ia pikir hanya diberikan namun otak mesum bright tidak terpikirkan olehnya.
Akhirnya bright kembali mempertemukan bibir mereka berdua.
Rasa manis menjelajahi rongga mulut mereka.
Sekarang win mengakui bahwa dia mulai terbuai dengan ciuman dari kekasihnya yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Dan bright kembali membuat win duduk di pangkuannya.
Sesekali mereka berhenti untuk menghirup udara dan ciuman kembali lanjut sampai permen tak tersisa.

Mata mereka saling memandang ketika mereka memutuskan untuk berhenti berciuman.
Bright terkekeh kecil melihat win yang sedang malu ia mengelus bibir win yang bengkak.
"Jadi masih mau memutuskan untuk kembali ke kelas dengan bibir bengkakmu ini" goda bright.
Win yang masih duduk di pangkuannya terlihat kaget dan langsung berkaca dispion.
Betapa terkejutnya dia.
"Pulang ayo pulang " pintanya.
"Siap sayang" ucap bright bersemangat dan tidak membiarkan win untuk pindah dari pangkuannya.
Ia menyusahkan dirinya sendiri tapi dia bahagia.

Bahkan ketika malam berganti ketenangan menjadi suasana damai dalam genggaman pria yang menatap wajah tidur seranjang nya.
Kejadian siang tadi membuat bayangan kupu-kupu terbang di kepalanya.
Ia tidak membiarkan tidur win terusik.. seseorang yang dulunya sangat menyukai bermain game di malam hari menjadi seorang yang menghabiskan waktunya untuk seseorang.


                    ******

Beberapa hari berlalu ujian Nasional telah tiba.
Bright yang terlihat tenang saat semua peralatan telah seseorang siapkan untuknya siapa lagi kalau bukan kekasihnya.

Sebelum bright berangkat mereka terlebih dahulu sarapan bersama rutinitas yang tidak terlewatkan.

"Yank aku udahan"

"Habisin" suruh win.

Melihat hanya sedikit yang tersisa membuat bright tidak membantah.
Ia makan walaupun sudah merasa kenyang.

Beberapa menit kemudian bright akan berangkat, ia memanggil win dari pintu.
Saat yang dipanggil telah dihadapannya ia pun merengkuh untuk memeluknya .

"Doain aku yah, biar ujian aku lancar nanti setelah ujian selesai aku mau ajak kamu ketemu papa"

Win hanya diam di pelukannya.
Ia tidak mampu untuk berkata-kata karena masih bingung akhir dari semua ini.
Sedang berusaha menerima tapi hati tetap masih untuk orang lain.

Melihat bright yang sudah pergi membuatnya berpikir sejenak kemana dia pergi ketika sendirian.

Bukankah hal bagus menerima tawaran Kezia untuk bertemu.
Sudah beberapa hari dia tidak bisa leluasa untuk berbicara dengannya.

with you in the futureWhere stories live. Discover now