🎡04 | STILL WITH YOU

Start from the beginning
                                    

Galven mengarahkan pandangannya pada posisi yang telah diarahkan oleh Basteve. Tatapannya membukat saat mendapati sahabatnya-Raveal tengah menggendong Leona dipunggung tegap cowok itu. Buru-buru Galven menghampiri Raveal untuk mengambil Leona-nya.

"Thanks Vel udah mau nolongin istri gue."

"Udah siniin Leona gue." Galven mendekati Raveal yang langsung menjauhinya.

"Gausah." Nada Raveal begitu dingin.

"Leona urusan gue." Sambungnya.

"Gue tau niat baik lo Vel tapi Leona ini tanggung jawab gue, jadi biar gue nyang bawa dia ke rumahnya."

"Gue masih sanggup bawa dia ke rumahnya." Tegas Raveal.

Raveal masih menjauhkan Leona yang berada di gendongannya dari tangan Galven yang hendak menggapai gadis itu.

"WOI NGAPAIN LO BERDUA PADA NGERUMPI?!" Teriak Basteve yang masih kewalahan dengan aksi brutal Carveno. Cowok itu mulai menciumi dada Basteve.

"TOLONGIN GUE NGAPA!"

"RAVEAL, BAWA ADIK LO KELUAR CEPET! DIA JUGA MABOK."

Pandangan satu-satunya cowok paling dingin digeng mereka langsung terarah pada sofa pojokkan club. Dengan terpaksa Raveal menurunkan Leona yang tengah mabuk dari gendongannya dan langsung ditangkap dengan sigap oleh Galven yang memeluk gadis itu.

"Na, lo ingat gue kan?" Galven bodoh saat melayangkan pertanyaan pada orang mabuk.

"Galven? Kok lo ganteng banget sih malam ini?" Suara Leona terdengar serak dengan tatapan sayunya.

Leona begitu terlihat cantik malam ini di penglihatan Galven sampai-sampai cowok itu menelan sakitnya dalam-dalam.

'Sadar Ven, kalau mau dapat restu mama nya Leona lo harus tahan walaupun ga nahan. '

"Baru sadar lo?" Galven terkekeh.

Kepala Leona mengangguk pelan. "Ven, badan gue panas."

"Anjir gue lupa! Orang mabok kan lagi gak sadar." Galven pun langsung menggendong Leona ala bridal style dan membawanya dengan sangat berhati-hati agar tak melukai gadis itu.

"Ven, panas.." Badan Leona bergeliyar tak jelas saat duduk disamping Galven.

"Padahal AC mobilnya udah full Na, kok lo kepanasan sih?"

Kepala Leona menggeleng tak jelas. "Ven sentuh gue."

"Hah, serius lo?" Galven terkejut hebat.

"Bukannya lo ngebenci gue ya Na? Kenapa tiba-tiba minta disentuh?"

"GALVEN!"

"Iyaa Na, kenapa? Bentar ya bentar, gue bawa lo ke hotel bokap gue aja soalnya nyokap lo pasti marah besar ngeliat lo mabok kayak gini." Perasaan khawatir Galven begitu kalut kalla membayangkan betapa mengenaskannya jikalau Leona akan dimarahi oleh ibunya saat pulang dalam keadaan mabuk. Satu tangan Galven terus menggenggam erat tangan Leona sembari mengelus nya lembut, sedangkan satu tangannya lagi ia gunakan untuk menyetir.

"Ven," Suara serak Leona berhasil membuat Galven menepikan mobilnya kemudian tanpa banyak berkata lagi cowok itu mendaratkan berkali-kali kecupan di jemari Leona.

Tatapan Galven begitu lembut penuh kasih sayang tanpa nafsu sedikitpun.

"Gue ada disini buat lo Na."

🐳🐳🐳

Usai memberikan kartu akses untuk 1 kamar hotel yang akan disinggahi oleh Galven, seorang resepsionis intel suruhan ayah Galven pun langsung melapor pada tuannya.

0876xxxxxxxx:
Lapor bos!
Tuan muda Galven membawa seorang wanita masuk ke dalam hotel.

Joseph Jayanuarta:
Mengapa anak sya membawa seorang wanita ke dalam hotel?

0876xxxxxxxx:
Saya kurang tau bos. Sepertinya mau membuatkan cucu untuk anda.

🐳🐳🐳

Sshhh... Akh!

"Na, tahan." Galven hampir kewalahan menjauhkan diri dari perlawanan tangan Leona.

PLAK! PLAK! PLAK!

"Kdrt lo." Kata Galven. Cowok itu meringis sakit disekitar pipi, dagu hingga bajunya buang terus-terusan mendapatkan pukulan dari Leona.

Kesadaran Leona telah sirna, gadis itu telah terperdaya oleh beberapa persen obat keras yang tercampur masuk ke dalam minuman bir yang tadi di teguk sedikit olehnya. Ryana atau si banci kadal itu memang memasukan obat perangsang pada minuman Leona.

"Panas, Ven..."

"Gak mungkin kan kalo gue masukin lo ke kulkas, Na?"

Untungnya Galven masih dapat menahan diri dari serangan belingsetan Leona yang tengah terperdaya oleh obat tersebut. Cowok itu mengikat kedua tangan Leona kebelakang tubuh gadis itu menggunakan dasi sekolahnya.

'Apa gue manfaatin aja situasi ini?' Galven tersenyum-senyum.

"Na,"

"Leona.."

"Sayang."

"Hah? Lo sayang sama gue?" Tanya Leona dibawah alam sadar.

Ini kesempatan untuk Galven mengungkapkan isi hatinya. "Banget, sedari 1 tahun lalu gue mendam perasaan suka ke lo secara diam-diam."

"Goblok ya gue?"

Cowok itu terkekeh pelan. "Gue yakin lo gak bakal ingat soal perkataan gue saat ini setelah lo sadar nanti, tapi yang pasti.."

Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Leona. "I still love you." Hidung Galven dan Leona sudah bersentuhan ditambah nafas hangat Leona mulai menerpa wajah Galven saat cowok itu semakin mendekatkan diri. Galven yang terbawa suasana langsung memiringkan wajahnya dan-


🐳🐳🐳

Mau Boba lanjut kapan?

Tim Galven-Leona ada?

Spam "Galven-Leona❤️"

Spam "Semangat Boba❤️"

Untuk mengetahui Galven dan Leona ada di instagram: FOLLOW!
@wattpadbobaaa (a nya ada 3)
@hai_syahh

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 01, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dandelions Sweet ON 17Where stories live. Discover now