"Sadar anjg! Lo kira Oca bakal Suka liat Lo dendam kayak gini! Enggak anjg Lo malah makin membuat dia menderita." Viko terkekeh sinis dan berdecih.

"Lo udah buta karna cinta Ben!" Viko bangkit dan menerjang tubuh Beni Hendak melayangkan pukulan namu Rara menahan tangannya.

"STOP! Gue mohon stop." Teriaknya, Viko menatap Rara dengan tatapan yang sangat tajam dan menghempas tangan Rara kasar.

"SIALAN!" Teriaknya lalu pergi dari sana dengan perasaan marah dan juga sedih, Viko masih belum mengiklaskan Kepergian Oca, Sangat sulit rasanya.

Rara dengan segera membantu Beni untuk bangu. Padahal beni kan kagak nape-nape.

"Lo enggak apa-apa Ra?" Rara mengangguk. Beni dengan lembut mengusap wajah Rara.

Cup

Mata Rara terbelalak, Beni tiba-tiba mendaratkan kecupan di bibirnya tubuh Rara mematung sedangkan Beni menatap mata Rara dengan sangat lekat ia enggan untuk melepaskan tatapannya.

"Trust me, Lo bakal nikah sama gue. Lo bakal jadi milik gue." Gumamnya tepat di depan bibir Rara, Rara semakin di buat kaget akan perkataan Beni. Beni kembali mengikis jaraknya dan Rara, hendak memberikan ciuman lagi namun Rara mendorongnya ini tidak benar.

"Jangan gila! Kita beda Ben! Dan gue gak pantes buat Lo," Beni menangkup wajah Rara.

"Gue bakal selalu ada buat Lo dalam keadaan apapun gue janji gue bakal laukin apapun asal Lo sama gue. Gue akan selalu ada buat lo." Rara menundukkan kepalanya ia merasa sangat hina sekarang, ia adalah seorang pembunuh dan Beni masih mau menerimanya? Bukankah Beni terlalu baik untuknya?

"Trust me Hmm?" Beni menatap mata Rara sangat dalam ia menunggu Jawan dari Rara walaupun masih ragu tapi Rara mengangguk kecil. Beni tersenyum dan langsung membawa Rara ke dalam pelukannya.

"Tapi gue pembunuh Ben." Beni mengangguk paham dia mengusap punggung Rara yang mulai bergetar.

"Iya gue tau, gue bakal Nerima Lo dan selalu ada buat Lo gimana pun keadaan Lo Ra." Rara membalas pelukan Beni, ia memeluk Beni dengan isakan tangis ia bersyukur Sekarang, namun sudah terlambat ia harus menyerahkan diri ke polisi agar bisa mendapatkan hukuman yang setimpal.

***

Brak!

Suara pintu terbanting keras membuat seisi ruangan itu terkejut bukan maen, ini adalah momen bahagia tapi manusia ini membuyarkannya.

Dengan langkah besar Bara berjalan menuju ranjang Claudia dan dengan tangan gemetar ia memeluk tubuh Claudia yang membeku, mendapatkan pelukan tiba-tiba dari Bara.

Claudia baru saja sadar dari komanya setelah satu bulan koma akhirnya ia memutuskan untuk kembali membuka matanya. Saga dan Oliv yang ada di sana pun terkejut apalagi ini momen langka karna mereka melihat seorang Bara menangis.

Masih terisak Bara memeluk Claudia. Claudia dengan lembut menepuk-nepuk punggung Bara.
"Maaf bikin kakak khawatir." Gumam Claudia. Bara masih enggan untuk melepaskan pelukannya.

"kak kita kasih waktu buat mereka ya." Bisik Oliv pada Saga dan Saga mengangguk setuju. Oliv mendorong kursi roda yang di duduki oleh Saga. Eh ini pas Saga baru sadar dari mati Surinya Btw.

Bara melepaskan pelukannya dan ia menatap setiap inci wajah Claudia yang semakin tirus karena terlalu lama tertidur, Claudia mengusap air mata Bara ia pun kaget melihat Bara menangis.

love story after marriage | YOSHI OF TREASURE| End ✅Where stories live. Discover now