"Apa kau baik-baik saja, Dea?" Dia mengulurkan tangannya, menuntunku keluar dari tempat itu, aku menangis diantar ke UKS, lalu kemudian besoknya, keempat orang yang merundungku dikeluarkan dari sekolah.

***

Aku tahu, Willy bukanlah orang yang seperti itu.

Dia kuat dan tangguh, tidak akan meninggalkan orang yang kesusahan, apalagi ayahnya sendiri.

Setelah pulang dari kampus, aku langsung memasak makanan di rumah Willy, membawa bahan dari rumah dan seringkali membelinya dari warung.

Ayah Willy tidak banyak bicara, semenjak kehilangan istrinya, dia pasti sangat menderita.

Saat aku sedang menyiapkan makanan di dapur dari ruang keluarga terdengar, "Joe..."

"Ayah, maafkan aku, aku pulang ayah!"

"Joe!"

Itukah Joe? adiknya satu-satunya. Aku dengar dia pergi dari rumah. 

Aku pergi untuk melihat karena penasaran. Seorang pria muda dengan tubuh kekar dan kulitnya yang putih bersih, memeluk ayahnya yang berlarut-larut dalam kesedihan, keduanya menangis, saling merindukan.

Pria itu menatap kearahku, menundukan kepala dan berkata, "Terimakasih sudah merawat ayahku!!" Aku bilang dengan malu-malu, "T-tidak usah berterimakasih, sudah menjadi kewajiban semua orang untuk saling membantu."

"Ya," Dia bangun lalu kemudian menyingkap poninya keatas, "seperti itulah seharusnya, sangat jarang bertemu orang seperti kakak, perkenalkan namaku Joe."

"Aku Dea, senang bertemu denganmu." Kami saling menjabat tangan.

"Untuk sekarang, biar aku yang urus sisanya, jika kakak tidak keberatan, aku bisa memberikan uang sebagai balas budi."

"Tidak, tidak usah," Aku pergi keluar karena merasa dapat menggangu reuni mereka, "Kalau begitu aku pamit dulu."

"Tunggu," Ucapnya menghentikan langkah ku, "Apa kakak mengenal Willy?" 

"Ya, aku mengenalnya."

"Sebaiknya jangan dekati dia."

Aku mengangguk dan pergi keluar, tapi apa maksud perkataannya?

***

"Ayah, saat itu aku hampir mati di jalan, lalu kemudian ada seorang pemilik restoran yang baik hati, dia mempekerjakan aku sampai sekarang, dia adalah orang yang lebih baik darimu tapi kau tetaplah ayahku, aku ingin meminta maaf karena pergi dari rumah."

"Joe, maafkan ayah... maaf Joe..."

"Tidak apa-apa ayah, kita bisa memulai hidup baru."

***

Aku tidak menyangka adiknya begitu ramah, ditambah dengan kondisinya yang sehat-sehat saja, itu merupakan keajaiban.

Mungkin besok, aku harus berkunjung lagi untuk menanyakan kabar tentang Willy, karena sepertinya Joe mungkin tahu sesuatu.

Bagaimana dengan rekan kerja wanitanya? bukankah dia orang yang paling dekat dengan Willy

Aku harus memulai dari mana, telfon-nya tidak aktif, rumah dibiarkan berantakan dan ayahnya ditinggal begitu saja...

Kau pergi kemana. 

***

'SUBJEK TELAH SAMPAI'

'KEPADA SELURUH AHLI DIMOHON UNTUK MEMASUKI RUANG PENELITIAN'

'KEPADA SELURUH AHLI DIMOHON UNTUK MEMASUKI RUANG PENELITIAN'

'KEPADA SELURUH AHLI DIMOHON UNTUK MEMASUKI RUANG PENELITIAN'

Beberapa orang berjalan dengan tergesa-gesa di sebuah kabin, menuju suatu ruangan.

"Ai yang kita ciptakan, tidak cukup untuk bekerja sendirian, untuk pekerjaan yang sangat dinantikan ini."

"Untuk sampai pada titik ini, banyak saudara-saudara kita yang telah gugur."

"Ini adalah suatu kehormatan bagiku untuk dapat melihat dengan mata kepala sendiri sesuatu yang sudah diperjuangkan selama jutaan generasi."

Saat mereka akan memasuki ruangan, seseorang bilang, "Stttt... tenang, kita semua harus fokus, mengerti?"

"Ya, aku setuju!" dan imbuhnya, "subjek berharga harus diteliti dengan tenang, untuk dapat melihat keindahannya."

"Haha... dasar gila."

Saat mereka memasuki ruangan, seorang pria berada di atas sebuah mesin dan selang-selang kecil menusuk masuk ke tubuh pria itu, kepalanya memakai sebuah helm dengan antena-antena aneh yang berada di atasnya.

Pria itu tidak sadarkan diri.

Seorang wanita dengan jas putih, mengenakan kacamata dan rambutnya yang terikat rapih, menyeringai dan berkata, "Lama tidak berjumpa adam, dan untuk Willy, maaf karena telah melibatkan-mu dalam masalah ini."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 14, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The ButtonWhere stories live. Discover now