d u a d e l a p a n

1.5K 201 3
                                    

~noren fanfiction~

-HAPPY READING-

Rasanya renjun akan kehabisan nafas karena terus di ajak berlari oleh adiknya. Chenle terus mendorong renjun untuk terus tatap berlari. Kedua rubah itu di kejar oleh para prajurit istana karena usaha kabur mereka ketahuan.

Chenle menggiring renjun untuk masuk kedalam hutan menyuruhnya untuk berlari ke arah dimana gua perbatasan alam berada.

Sampai di depan lubang sempit itu chenle mendesak renjun untuk masuk kedalam, "cepat masuk mereka akan datang."

Chenle cepat-cepat masuk kedalam lubang sempit itu lalu membawa kembali renjun untuk lebih jauh dari sana. Ia yakin aroma tubuh keduanya terlacak oleh penjaga.

"Chenle...perutku keram." cicit renjun sebelah tangannya memegang erat perut yang masih rata itu.

"Duduklah, kurasa sudah aman. Kak...maafkan aku." chenle memandang renjun penuh rasa bersalah.

Renjun menggeleng. "Tidak. Kau tidak salah chenle...akhh perutku..."

Chenle panik luar biasa tapi dia tidak bisa melakukan apapun jadi dengan pelan satu telapak tangannya mendarat di perut renjun lalu mengelusnya lembut.

"Haruskah aku berharap kita bertemu dengan raja Jeno? Kita tidak mungkin kembali kesana ketika situasinya serba salah seperti ini." mata bulat milik chenle berkaca-kaca. "Harusnya aku tidak memaksamu untuk ikut denganku kembali ke Nhybride."

"Jangan menangis, kita tidak tau jika situasi kedepannya seperti ini, chenle. Kau tidak salah disini aku yang salah karena akulah penyebab semua kejadian ini terjadi. Andai saja dulu aku tidak mengajakmu untuk berburu di dunia luar." ucapnya sesekali masih meringis karena rasa sakit di perutnya.

Chenle terus mengusap perut kakaknya berharap rasa sakitnya berkurang. "Apa masih terasa sakit?" tanyanya.

"Tidak terlalu."

"Istirahat dulu kak. Aku akan menjagamu disini, aku tau kau lelah."

"Terimakasih chenle."

"Apapun untukmu kak."







"Kemana kau akan pergi yang mulia?" tanya jaemin menyusul Jeno yang menunggang kuda ke arah kiri.

"Aku ingin pergi buang air kecil, apa kau mau mengikutiku?"

"Tentu," jawab jaemin tanpa ragu.

Jeno mendengus. "Ingin mengintip, eh?"

"Keselamatan mu tanggung jawab ku yang mulia."

"Tidak perlu, aku bisa menjaga diriku. Lagipula aku hanya sebentar saja."

"Tidak bisa, aku akan tetap menemani mu kemanapun." kekeuh jaemin.

Jeno ingin memukul jaemin saat ini juga tapi di belakangnya terdapat tiga orang bawahan jaemin, cukup malu melakukan hal yang tidak mencerminkan seorang raja.

"Suruh bawahanmu untuk menunggu dekat danau terdekat dari sini." bisik Jeno.

Jaemin mengernyit tapi mengikuti titah sang raja. Menoleh kebelakang menatap ketiga bawahannya, "kalian boleh pergi terlebih dahulu, aku dan raja akan menyusul nanti. Tunggulah kami berdua di danau yang dekat dari sini, mengerti?"

"Mengerti jendral jaemin." jawab ketiganya.

"Ikut denganku." titah Jeno setelah ketiga prajurit itu perlahan menghilang dari penglihatan keduanya.

Baik Jeno atau jaemin keduanya memacu kuda dengan cepat. Jaemin bingung pada Jeno mengapa ingin membuang air kecil jauh sekali?

"Kita akan kemana?"

"Ikuti saja aku, kau akan tau kemana tujuannya."

Jaemin berdecak kesal, untung saja dirimu raja Jeno jika tidak- batin jaemin.

Memacu kuda tidak jelas seperti ini memasuki kawasan hutan lebih dalam sedikit, hingga terlihat sebuah goa. "Woah...terasa tidak asing." gumamnya.

Jeno berhenti tepat di depan goa tersebut begitupula jaemin. "Bukankah ini goa saat kau bersembunyi dari kelompok bandit itu?" tanya jaemin.

"Benar,"

"Lalu untuk apa jauh-jauh kesini kalau hanya sekedar ingin buang air kecil?"

"Aku menemukan renjun untuk pertama kalinya disini, jaemin."

"Benarkah? renjun asalnya dari sini."

Jeno mengangguk. "Kau tunggu di luar atau ikut denganku?"

"Tentu ikut. Aku tau maksudmu kesini, pasti ingin bertemu renjun bukan."

"Tepat sekali."

Jaemin mengikuti Jeno dari belakang masuk kedalam goa.

Ketika kedua manusia itu masuk lebih dalam, di mulut goa terdapat satu orang hybrid tanpa busana terdiam disana.

Saat langkah kakinya masuk kedalam seketika tubuh itu sudah terbalut kain yang menutupi tubuhnya, yang sebenarnya goa tersebut adalah pintu gerbang pertama masuk kedalam dunianya dan dan dunia manusia.

"Aku datang dan aku akan memperbaiki semuanya." gumamnya.











TBC

•09-03-2023•








Noren; Secret Forest Where stories live. Discover now