O-12

20 1 0
                                    

Malam telah larut. Bulan telah menampakkan dirinya kembali di langit. Tapi ia sedikit terselimuti oleh tipisnya awan-awan. Sebuah pesawat militer jenis C-17 Stealth Giant terbang dengan ketinggian rendah. Deru mesin mereka dapat terdengar oleh siapapun yang ada didarat dengan ketinggian tersebut.

Aku duduk di dekat jendela dan Sesekali memandang pemandangan di luar. Bulan tampak sedikit menerangi pepohonan yang rimbun dibawah sana. Sesekali pula aku memandang pemandangan didalam helikopter kami. Beberapa orang seperti Kak Yorktown, Purifier, dan M16, tampak sedari tadi Suntuk-suntuk nunduk karena terlalu malam dibangunkan. Lassen tampak sedang membaca surat yang berisi perintah dari Tuan Kryuger. Misi kali ini adalah mengambil sebuah data dari markas SPITE yang telah ditinggalkan disebuah kota yang sudah lama pula di tinggalkan.

''Baiklah, semuanya ayo bangun! kita punya misi.'' Lassen kemudian membangunkan yang mengantuk dan tertunduk tadi. Semuanya sudah bangun, kecuali Kak Yorktown sendiri.

Lassen mendekatkan bibirnya ke telinga kakakku lalu membisikkan kalimat ''Boom.''

''PESAWAT TEMPUR SAKURA EMPIRE MENDEKAT!!! SEMUANYA BERSIAP DALAM KONDISI TEMPUR- Eh?''

Seluruh mata pun tertuju kearahnya.

''Membagongkan.'' Roger dari depan berkomentar.

''Maaf.'' Ucap kak Yorktown sambil menutupi wajahnya yang memerah karena malu dengan helmnya.

''Baiklah, aku lanjutkan. Ada sebuah markas SPITE yang sudah ditinggalkan sektor O-12. Disana, ada satu komputer yang masih menyimpan data rahasia SPITE. Tapi, meski berada di kota tua, tetap waspada dikarenakan ada beberapa Vespid dan Jaeger milik SPITE yang masih beroperasi. Pasukan kita harus membagi dalam beberapa kelompok. Paling tidak untuk mengecoh Pasukan SPITE.'' Jelas Lassen.

''Charlie, RO, Roger dan M4A1, kalian bergerak menuju timur target. Buat musuh disana mengikuti kalian untuk membersihkan jalur untuk regu pengambil. Nona Yorktown, anda akan bersama California, Tenessee dan AR-15 untuk mengawasi setiap bangunan didekat kami. Aku tahu skill menembakmu jauh lebih hebat dibanding prajurit Ranger.''

Kakak pernah ikut pelatihan USSOC?

''Dan yang terakhir, Aku, Enterprise, dan sisanya akan mengambil data itu. Titik perkumpulan kita di balai kota. Jika sudah mencapai tempat itu setelah perintah berkumpul kuberikan, laporkan secara singkat dan jangan biarkan mereka melacak sinyal komunikasi kita.''

''Siap, pak!''

Kepada seluruh prajurit, penerjunan akan dimulai dalam tiga menit.

''Baiklah prajurit, bersiaplah!''

Kabin yang sebelumnya hanya berpenerangan lampu merah dari kabin, kini mulai bercampur dengan sinar bulan yang terang benderang memasuki kabin ketika pintu rampa mulai terbuka. Seketika, tampaklah awan hitam menggumpal dibawah sana disertai petir. Kami semua segera memasang masker oksigen dan mengecek parasut masing-masing. Kami berdiri di hadapan pintu rampa yang terbuka lebar dan menampilkan pemandangan menakutkan.

Humanity's fate are depends on you, soldier of the justice. You injured for humanity, you fight for humanity, your service will never forget, warriors. Godspeed, people. We're counting on you.

Lampu kabin berubah menjadi hijau. Tanda untuk melompat.

''JUMP!!'' Pekik Lassen sambil kemudian melompat dari pesawat diikuti yang lain. Kami semua dengan segera melompat. Kamipun terjun bebas di langit. Aku melirik Sesekali kearah yang lain. Asap-asap merah menyembur dari suar di kaki-kaki kami dan menjadi terang ketika kami melewati awan hitam raksasa. Terpaan angin kencang benar-benar nyaris membuatku oleng tapi aku berhasil menstabilkan posisiku. Aku melihat Altometer yang terpasang di tangan kiriku. 691,43 meter.

 Marine's Shipgirl - Girls Frontline and Azur Lane FanficWhere stories live. Discover now