Locked up

28 6 0
                                    

*Kepada pembaca yang terhormat, author selaku penulis Marine's Shipgirl, meminta maaf apabila terlalu lama menunggu chapter selanjutnya, karena author masih pelajar SMA dan author juga masih butuh waktu untuk mencari referensi dan alur yang pas. Author sangat berterima kasih kalau misalnya para pembaca mau bersabar menunggu. Salam dari Author*

Sementara itu, di ruang Komando. Gentiane dan Kalina masih membicarakan tentang kehadiran prajurit-prajurit pimpinan Lassen dan Enterprise. Bagi komandan Gentiane sendiri, kepercayaannya terhadap tentara-tentara AS itu masih setengah-setengah. Meskipun memang USMC mengatakan bahwa tim MSOC ditugaskan dibawah komando badan pertahanan AS, tapi boleh jadi itu hanya semacam kedok untuk meringkus GnK. Dikhawatirkan SF bekerja sama dengan beberapa petinggi militer di AS, dan SOC dimanfaatkan untuk melemahkan mereka dari dalam.

''Aku tahu kekhawatiranmu, komandan. Tapi aku yakin mereka takkan berbuat demikian.'' Hibur Kalina sambil menyodorkan segelas Cappuchino kepada komandannya yang sedang khawatir.

''Aku juga khawatir terhadap para T-Dolls. Aku sempat berpikir mereka ramah terhadap para T-Dolls itu hanya untuk membuat kita lengah...'' Gentiane kembali mengemukakan kekhawatirannya.

Kalina pun meletakkan Tab laporannya diatas meja. ''Kalau anda terus berpikiran seperti itu, anda takkan terbuka pada orang lain. Sebaiknya kita lihat dulu perilaku mereka disini. Untuk seharian ini, mereka tak menunjukkan adanya kegiatan spionase. Aku percaya pada dua perwira mereka, Jika kulihat, mereka sepertinya orang baik-baik saja.'' Ujar Kalina terus berusaha meyakinkan komandannya itu.

Gentiane Hanya menghela napas panjang sambil menyadari kesalahannya. ''Hmm... sepertinya kau benar. Aku terlalu skeptis terhadap mereka. Mungkin aku harus memberikan sedikit kepercayaan kepada mereka.'' Simpul Gentiane.

''Nah begitu dong. Nanti kalau cemberut terus komandan cepat tua lho! hihiihi..'' Kalina tiba-tiba meledek komandannya sendiri.

''Terserah saja.''

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Di sisi lain, M4A1 sedang menganggur di depan asramanya. Tak lama seorang wanita wanita dengan rambut coklat gelap berkelir kuning di sisi kiri rambutnya. Ialah M16A1, kakak dari M4A1. ''Yo, M4A1. Kudengar ada sekelompok tentara dari luar. Siapa mereka?'' tanya M16 dengan nada khasnya yang tomboi.

''Ah, kak M16! Soal itu ya..... benar sih. Mereka dari Marinir Amerika.'' Jawab M4A1 sambil menatap wajah kakaknya yang sepertinya baru saja pulih dari mabuk. ''Kakak habis mabuk?'' Tanya M4A1

''Cuman minum sedikit sih. Habis itu ketiduran... Hehehe...'' Jelas M16 dengan senyum yang garing.

''Sama aja mabuk mah itu. Kakak ini suka banget cari alasan ya?'' Sindir M4A1 dari dalam hati. Ia tahu kebiasaan kakaknya itu, minum bir, lalu mabuk.

''M4A1-SAANN!!'' Tiba-tiba M4 SOP II diikuti oleh AR-15 memanggilnya dari ujung asrama. M4A1 dan kakaknya pun menoleh kearah mereka dengan keheranan. Wajah SOP II terlihat sembab dan sedih.

''M4A1-CHAAN......!!!'' Tiba-tiba SOP II memeluk M4A1 sambil menangis tersedu-sedu. M4A1 heran dibuatnya.

''SOP II?! Ada apa?'' Tanyanya M4A1 keheranan.

AR-15 pun menjawab dengan nada yang sedikit bingung. ''Anu... SOP II Jr. menghilang lagi... kamu tahu benda kecil itu ada dimana?''

M16 dan M4A1 menggeleng. Tapi M16 mengajak mereka untuk mencari bersama-sama karena ia tahu SOP II Jr. belum pergi jauh. Mereka pun beranjak dari sana untuk memulai pencarian.

Sementara itu, Aku sedang berada di depan barak sedang membersihkan senapanku agar dapat berfungsi dengan baik. Aku sendirian. Lassen beserta timnya sedang ke hanggar untuk membantu mempersenjatai helikopter baru untuk Croweye. Senapan mesti dibersihkan secara rutin agar dapat digunakan dengan optimal. Aku menggunakan Kit pembersih senjata standar, GC16M.

 Marine's Shipgirl - Girls Frontline and Azur Lane FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang