Meet back

36 1 0
                                    

Aku bergabung dengan tim Bismarck menyusuri perumahan yang sudah bobrok tersebut. Dengan cepat, tapi sangat berhati-hati mengingat kondisi lingkungan ini bisa saja digunakan musuh untuk berlindung dengan baik sementara di bawah sini cukup sulit untuk bersembunyi karena cukup terbuka dan kami rawan ditembaki dari arah manapun. Sesekali kami berhenti dan menyisir area. Aku mencoba sekali lagi menghubungi Enty karena kondisi tampaknya saat ini cukup aman. Suara tembakan terdengar cukup samar bahkan nyaris tak terdengar.

Enty masih tak bisa dihubungi sama sekali. Setiap kali aku menghubunginya, hanya terdengar suara statis radio. Kesunyian melingkupi kami semua. Sebelum suara desingan peluru meluncur dan mendadak Eugen tiba-tiba terpental dan jatuh di hadapan kami.

''EUGEN!!!'' Pekik Bismarck ketika prajurit itu terjatuh dan kepalanya menghantam tanah

''ADA SNIPER!! SERET DIA KEBELAKANG RUMAH ITU! AKU AKAN MELINDUNGI KALIAN!!''

Roon dan Bismarck segera menyeret Eugen ke sebuah rumah sementara aku melindungi mereka dengan beberapa tembakan. Tidak lama, beberapa serangan presisi lain nyaris mengenaiku. Aku dengan segera berjalan mundur sambil terus menembak. Tiba-tiba, aku merasakan sesuatu menyerempet helm ku. Sesuatu yang panas dan dengan keras membuatku limbung dan jatuh. Aku merasa ada suatu celah di helm. Sepertinya peluru itu berhasil mencongkel helmku. Aku buru-buru masuk dan bersembunyi. Aku melihat Bismarck dan Roon berusaha keras menyelamatkan rekan mereka. Kepala Eugen tampak mengeluarkan darah hingga menutupi kedua matanya. Nafasnya terdengar begitu tidak beraturan.

Sebuah peluru bersarang ke dekat jendela dimana kedua prajurit KSK itu. Aku segera memerintahkan mereka untuk menjauhi jendela sambil membalas tembakan. Aku melihat seseorang diatas bangunan seberang, tapi aku kesulitan untuk menembaknya dengan tepat. Aku mencoba menghubungi siapapun yang berada di area tersebut, tapi semuanya sia-sia. Aku mendengar beberapa derap langkah kaki mendekati rumah tempat kami berlindung.

Aku sadar, ini adalah waktu yang benar-benar kritis. Aku harus melakukan sesuatu atau setidaknya, berhasil membuat mereka mundur. Aku memunculkan diri dan menembaki tantara SPITE yang mendekat. Dua orang tumbang dan yang lainnya membalas tembakan ramai-ramai. Sekali lagi aku terpojok. Aku mengambil sebuah granat dan melemparnya keluar. Suara dentuman menggetarkan pun bergema disertai lengkingan orang-orang yang mengenainya. Aku kembali keluar dan menembaki mereka.

Di sisi lain, Bismarck segera mengikatkan perban ke kepala Eugen. Kemudian memerintahkan Roon untuk membantuku di pintu. Roon dengan segera menggotong MG3 miliknya dan berlari keluar dan mengambil posisi didekatku. Setelah menarik pelatuk, Roon segera menekan picu dan dalam hitungan detik, pasukan musuh yang mendekat tumbang. Beberapa dari mereka berusaha melempar granat, tapi dengan cepat, aku melumpuhkan mereka.

Tiba-tiba, seseorang berpakaian Juggernaut berlari kearah kami dengan dua granat di tangannya. Aku dan Roon segera memfokuskan tembakan kearahnya. Peluru-peluru meluncur dan menabraki Juggernaut itu. Tapi itu tak menghasilkan kerusakan apa-apa padanya. ''KEEP FIRING!! KEEP FIRING!!'' Seruku.

''MATILAH KAU DASAR SAMPAH..!!!!!'' Umpat Roon sambil terus menembak.

''Kalian yang yang sampah..''

Juggernaut itu semakin mendekat. Aku segera menarik Roon ke belakang dan saat itu pula

BLAARRR...!!!!

Granat itu meledak.

Kami terlempar ke belakang dan mendarat dengan keras. Sesaat kemudian, kami sudah dikepung oleh SPITE. Dengan kasar, mereka menyeret kami keluar. Kami dihempaskan, dan langsung ditodong senjata oleh mereka. Mereka menanyaiku tujuan operasi itu dan... aku tak menjawabnya sama sekali. Mereka langsung memukuli kami dengan popor dan tongkat. Yang lebih parah adalah Eugen yang kepalanya diinjak, tepat diatas lukanya. Aku mencabut pistol suarku dan menembakkannya ke Udara. Kuharap ada yang melihatnya sehingga kami tertolong. Tapi semuanya sia-sia. Tak ada yang datang. Dengan segera, mereka menodongkan senjata mereka tepat ke kepala kami.

 Marine's Shipgirl - Girls Frontline and Azur Lane FanficWhere stories live. Discover now