Rose sadness

23 7 3
                                    

Rose sadness

Story by : ʜɪʀᴏᴏ

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*✧・

‗ ❍ Fʟᴀsʜʙᴀᴄᴋ Fʀᴏᴍ Tʜᴇ Pʀᴇᴠɪᴏᴜs Cʜᴀᴘᴛᴇʀ

Mereka pun mulai untuk kabur secara sembunyi sembunyi lewat rute gerbang belakang karena gerbang depan pasti sudah dijaga oleh satpam di sana. Tetapi tentu saja untuk menuju gerbang tidak hanya sekedar berjalan saja, mereka juga harus menghindar dari cctv yang dipasang di beberapa sudut gedung sekolah. Untung saja Rose sudah mengetahui beberapa posisi cctv yang ditempatkan, apalagi cctv yang dipasang itu adalah cctv yang terus berdiam diri di tempat, sehingga celah untuk lewatnya lebih mudah diingat.

Dengan pengetahuan Rose tentang perangkat keamanan di sekolah dan kemampuan bersembunyi Mono, mereka jadi lebih mudah untuk keluar dari area sekolah. Rose tahu kalau yang mereka lakukan saat ini termasuk bolos dari sekolah. Tetapi mau bagaimana lagi? Kalaupun mereka pergi ke UKS, bel sekolah sudah mau berbunyi dan mereka hanya akan membuang waktu di tempat itu. Lagipula Rose tidak tahu apakah petugas UKS itu juga di sogok oleh Mira untuk bungkam atau tidak, jadi lebih baik kabur dan mengobati lukanya sendiri di rumah.

Tetapi Rose merasa ada yang sesuatu yang tidak asing di mimpinya barusan, itu jelas jelas adalah memori masa lalu. Tetapi kenapa gadis itu terasa tidak asing ya? Siapa gadis kepang itu?

꧁༺ɦǟքքʏ ʀɛǟɖɨռɢ༻꧂

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*✧・

Keesokan harinya di sekolah, Rose dan juga Mono langsung dipanggil oleh kepala sekolah untuk segera ke ruangannya sepulang sekolah nanti. Tentu saja Rose langsung panik tidak karuan karena ini adalah pengalaman pertamanya di panggil oleh sang kepala sekolah, bagaimana kalau mereka dihukum? Apakah Mono akan di ledek lagi? Apakah kejadian seperti kemarin akan terulang kembali?

Tetapi semua hal negatif itu buyar ketika mendengar secara sayup-sayup suara serak khas Mono, ia menolehkan mukanya ke arah belakang tepat di mana lelaki itu berada. Terlihat Mono sedang mengancing bajunya agar terlihat rapi sembari mendudukkan dirinya di atas sebuah bantal empuk yang ukurannya lumayan besar.

"Kau tidak apa apa Rose? Kau terus saja melamun sedari tadi. Kalau kau khawatir mengenai panggilan dari kepala sekolah, tenang saja! Kita pasti bisa melewatinya kok!" Mono berusaha menyemangati Rose kembali dengan memberinya dukungan, itulah yang Rose suka darinya. Sisi positifnya memang selalu menyebar walaupun kemarin pasti ia telah mengalami kejadian yang buruk. Tetapi pujian itu juga membuat Rose menjadi sedikit tersipu malu mengingat kalau yang menyemangatinya saat ini bukanlah Mono kecil imut berumur 9 tahun yang berada di dalam game.

Tetapi ia adalah seorang remaja berumur 17 tahun yang memiliki wajah layaknya seorang model terkenal, Rose bingung kenapa Mono bisa bertumbuh besar dengan baik seperti ini?

Rose mulai menyingkirkan pikiran-pikiran anehnya mengenai Mono dan kembali merapikan rambutnya yang sudah dikeringkan dan mulai mendesainnya menjadi ikat gaya rambut kuda lagi. Rose berfikir, mungkin lebih baik rambutnya di buat lebih rapi daripada membiarkannya terus membiarkannya tergerai terus menerus. Dan juga, ia harus berpenampilan rapi di depan sang kepala sekolah kan?

︶꒦꒷♡꒷꒦︶

"Kenapa kalian membolos sekolah kemarin hah!!? Apalagi kamu murid baru!! Padahal kamu baru saja masuk sekolah kemarin, tapi sudah membuat masalah saja!!" Setelah bel pulang berbunyi, mereka langsung bergegas menuju ke ruangan kepala sekolah dan sudah bersiap akan diceramahi mati-matian olehnya. Tetapi mereka tidak menyangka ia akan menjadi sangat marah seperti ini..

Best Friend Forever? Discontinued || Little Nightmare X OCWhere stories live. Discover now