BAB 13

296 60 7
                                    

Malam hari sudah menyambut jeju. Sejak sore tadi, dahyun benar-benar mengurung diri karena terlalu takut untuk berpapasan dengan nenek. Bahkan saat jaehyun dan nenek yang saat ini sedang duduk mengobrol di ruang keluarga, dahyun tetap berada di kamarnya.

"Apa yang dilakukan istrimu dikamar?" tanya nenek ketus.

"Sepertinya dia sudah terlelap nek, mungkin karena kelelahan" jawab jaehyun.

"Kenapa kau bisa menikah dengan wanita yang tidak tahu menahu soal memasak, nenek benar-benar tidak habis pikir"

Jaehyun hanya merespon dengan senyum kikuknya. Ia jelas bingung bagaimana menjawab karena pernikahan ini terjadi begitu saja.

"Nenek pikir kau akan menikah dengan jiyeon" ucap nenek.

"Jiyeon? Ahahahah tentu saja tidak nek, kamu hanya teman"

"Teman belum tentu tidak ada rasa kan" timpal nenek.

"Tidak nek, kami benar-benar teman" balas jaehyun memperjelas.

"Hmm baiklah baiklah" sahut nenek dengan sedikit terkekeh.

"Jae.."

"Nee?"

"Kau taukan nenek paling membenci hubungan yang dibuat-buat, seperti perjodohan"

"Nenek benar-benar tidak ingin kau mengalami hal itu, karena itu sangat tidak enak. Menikah dengan orang yang tidak kau cintai.."

Jaehyun meraih tangan nenek dan menggenggamnya sembari berkata, "nenek tidak perlu khawatir, aku dan dahyun, kami saling mencintai kok" ujarnya.

Nenek tidak membalas dengan kata-kata tetapi hanya tersenyum simpul sebelum beranjak.

"Nenek akan buatkan teh, cuaca sepertinya semakin dingin" ucap nenek berjalan menuju dapur.

Tidak selang beberapa lama nenek kembali dengan membawa nampan yang berisikan dua gelas teh hangat.

"Minumlah ini akan menghangatkan tubuhmu" ucap nenek.

Jaehyun pun segera meraih gelas dan menyesap teh itu. Beberapa detik, raut wajahnya menunjukkan ekspresi aneh, membuat nenek menatap bingung.

"Kenapa? Apa rasa tehnya aneh?"

"Nenek benar memasukkan gula?" tanya jaehyun.

"Yaa tentu saja, nenek tidak mungkin keliru" balas nenek.

"Tapi.. rasanya asin"

"Hah? Masa sih?" Nenek segera menyeruput teh buatannya dan benar saja, rasa asin menyeruak di dalam mulutnya.

"Kenapa begini.."

". . .tunggu sebentar" nenek kembali berjalan ke dapur diikuti jaehyun.

Ia mengambil wadah yang bertuliskan gula lalu mencomotnya sedikit dan memasukkan ke dalam mulutnya.

"Ini garam??" ujar nenek.

"Aigoo.. sepertinya nenek keliru meletakkan gula dan garam"

Dan pikirannya pun kembali pada kejadian tadi saat ia mengomel kepada dahyun yang menghancurkan chapssaltteok-nya. Perasaan bersalah pun sedikit menyeruak di hatinya. Biar bagaimana pun ia telah salah karena menyalahkan dahyun begitu saja tadi.

"Nek?"

"Huhh.. sepertinya nenek salah karena mengomeli istrimu tadi" ucap nenek.

"Ahahah.. tidak apa nek, dahyun tidak ambil hati kok. Nanti jaehyun yang akan menjelaskan padanya" ujar jaehyun.

"Tidak, besok nenek akan minta maaf pada istrimu. Sekarang kembalilah ke kamarmu, sudah larut malam juga"

"Nee.."

𝐒𝐮𝐝𝐝𝐞𝐧𝐥𝐲 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐞𝐝 [𝐉𝐚𝐞𝐝𝐚]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora