8 | Lembar Penutup

169 32 12
                                    

===== WARNING!!! =====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===== WARNING!!! =====

⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA INI UNTUK DIPUBLIKASIKAN ULANG DI TIKTOK, INSTAGRAM, YOUTUBE,
ATAU PLATFORM LAINNYA! ⛔

===========================

Jee Min duduk di sebuah bar menunggu kedatangan Tae Hyeon. Ia sudah meneguk whiskey dalam dua gelas. Tak lama, sahabatnya itu tiba dan duduk di hadapannya.

"Segelas yang sama dengannya, ya!" pesan Tae Hyeon pada bartender yang sudah dikenalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Segelas yang sama dengannya, ya!" pesan Tae Hyeon pada bartender yang sudah dikenalnya. Ia beralih menatap Jee Min yang tatapannya terlihat kosong. "Ada apa dengan mukamu itu? Kenapa sedih? Kamu sudah bicara dengan Jena? Dia menolakmu?"

"Apa lagi? Dia sama sekali nggak mengizinkanku mengetuk pintu hatinya lagi. Bahkan dia bilang aku harus mencintai Ara dan melupakannya." Jee Min meneguk lagi whiskey-nya sampai habis.

Tae Hyeon tersenyum miring. "Lalu bagaimana? Apa kamu akan menyerah?"

 "Lalu bagaimana? Apa kamu akan menyerah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jee Min menatap Tae Hyeon lekat. "Bagaimana mungkin aku menyerah, Tae? Kamu tahu kalau aku mencintainya, kan? Semua duniaku hanya seputar tentangnya."

Tae Hyeon menghela napas. "Ya, aku tahu itu, Jee. Tapi menurutku, kamu juga tidak bisa begini. Kamu tidak bisa hanya tiba-tiba datang ke hidup Jena lagi.

Janji Setia | PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang