➳༻❀✿❀༺➳
"Tidak, tidak ,tidak . Kalau kalian serang mereka , kalau kalian melawan . maka mereka akan menghancurkan kalian, mereka akan menghancurkan semua yang kalian cintai"
Keadaan kembali ricuh , Jake berusaha memberi tahu para warga namun mereka menghiraukan nya .
"Kau dengarkan kata kata ku!" Melihat ayahnya yang kesulitan, Neteyam berinisiatif membantu .
"tetap tenang , tetap tenang. Dengarkan ayahku"
"Sialan" Umpat Jake karna tak ada satu pun yang mendengar kan .
"DIAM!!! TIDAK BISAKAH KALIAN MENDENGAR KAN TUAN SULLY ? AKU TAU KALIAN TIDAK SETUJU , NAMUN COBA DENGARKAN LAH . TUAN SULLY ADALAH TORUK MAKTO YANG DULU NYA MEMIMPIN UNTUK MELAWAN PARA MANUSIA LANGIT , Kumohon..." ucapku menatap para warga yang terdiam menatap ku .
"Kurasa putri ku benar , kita harus memberikan Sully berbicara, Silahkan Sully" Ucap ayah ku , Jake menghela nafas Lalu mengambil alat berwarna merah tersebut dari tangan Neteyam . Dia mengangkat alat itu tinggi tinggi agar seluruh perhatian warga ke arah benda tersebut .
"Kalian beritahu tulkun jika mereka tertembak dengan benda ini , mereka di tandai untuk mati . Dan panggil lah aku , akan ku matikan ini . Selamat kan nyawa mereka hanya itu masalahnya betulkan? Selamat kan keluarga kalian." Para warga berhenti , mulai memikirkan ucapan tuan Sully . Tonowari dan Ronal saling menatap satu sama lainnya.
"Beritahu para tulkun" Perintah Tonowari, "Cepat" Perintah Ronal membuat para warga pergi untuk memberi tahu tulkun mereka masing masing .
Aku terduduk , memegangi kepalaku yang terasa nyeri . Air mata ku masih bercucuran, aku menutup mata ku . Mungkin memang terlihat berlebihan untuk menangisi kematian seekor tulkun. Namun , Ar'oi saudari spiritual ku dia lah tempat ku bercerita setelah Tsireya , Dia selalu ada saat aku kesepian . lalu kini , saat aku kesepian aku harus bercerita kepada siapa ?
Sebuah tangan mengelus rambut ku , Ku harap itu Neteyam . Namun saat aku membuka mata aku hanya melihat mata Ao'nung yang berwarna seperti lautan Menatap ku dengan dalam .
"Dia bersama eywa , dia pasti lebih bahagia Tara" Ucapnya . Sesaat setelah mengatakannya, Tsireya mengajak ku menemui Lo'ak dan Neteyam yang sudah tak terlihat . Tentu aku menyetujuinya, Aku menduga kalau Lo'ak akan melakukan hal nekat .
Dan benar saja di saat aku , Tsireya , Ao'nung , dan Rotxo sampai . Tampak Lo'ak dan Neteyam sedang bertengkar.
"Lo'ak" Panggil Tsireya . Namun Lo'ak segera melompat ke air dan mengendarai ilunya . "Lo'ak kembali!" Teriak Neteyam
"What is this ? where is he going , Ma teyam ?" Tanya ku .
"Dia mau menemui payakan" Neteyam memanggil ilunya , lalu segera mengendarainya . Kami Segera mengikuti nya .
"Kembali!" Teriak Tsireya . Di perjalanan kam bertemu dengan kiri dan tuk .
"Itu Lo'ak"
"Lo'ak" Ucap tuk dan kiri bersamaan . "Lo'ak!" Panggil kiri Skali lagi ang aku dihiraukan oleh Lo'ak.
"Dia pergi menemui payakan!" Ucap Neteyam. "Tunggu" teriak kiri . kami menyelam dan berusaha mengejar Lo'ak .
kini tibalah kami di luar karang terlihat Lo'ak yang memanggil payakan. "Lo'ak" Panggil Neteyam yang di susul dengan panggilan dari Tsireya.
"Hah...tunggu aku" Teriak ku , Namun terlihat ada yang salah . Payakan , dia merintih kesakitan. Ternyata di siripnya terdapat alat berwarna merah itu . Disana Lo'ak berusaha melepaskannya .
Kami sampai di sana , mencoba membantu Lo'ak melepaskan alat itu dari payakan .
"Laporkan ini , Laporkan pada ayah , cepat lakukan" Ucap Neteyam . Lo'ak berdiri dan memegang sesuatu di lehernya dia seperti berbicara dengan seseorang dia juga menyebutkan namaku , Ao'nung dan juga Tsireya.
"astaga keparat kenapa ini sulit sekali, SIAL" umpat ku , aku dan yang lain mencoba menarik sekuat tenaga.
"kapal itu semakin mendekat" ucap Tsireya.
"3,2 tarik" Teriak Neteyam , Kami mencoba cara lain dengan mengikatkan seutas tali pada alat tersebut yang akan ditarik oleh seekor ilu.
"Cepat!" Desak ku , "Tarik sekarang" Ucap Neteyam menarik tali tersebut.
"Semuanya, bersama sama" Teriak Tsireya. astaga Kapalnya semakin mendekat, hidupku akan berakhir jika aku ditangkap oleh kapal itu.
"Astaga , sialan . TARIK LAGI LEBIH KERAS" Ucapku , Alatnya terlepas membuat kami jatuh ke air . Puji eywa akhirnya alat tersebut terlepas . Ao'nung menggenggam tanganku dengan tatapan mata panik .
"Ayo pergi " Ucapnya , dan aku mengangguk setuju.
"Ayo pergi dari sini ! Pergilah ke sana , akan ku pancing mereka menjauh" Mendengar kata kata Neteyam , niat awalku pergi dengan Ao'nung menghilang.
"kau gila Neteyam , kau bisa tertangkap, apalagi ayah mu sedang di incar oleh mereka ." Larang ku .
"Aku harus . Agar kau dan yang lain selamat , Ao'nung bawa Ara pergi . Upayakan dia selamat , Cepat !" Ao'nung mengangguk dan membawa ku pergi menyelam . Aku berusaha memberontak, Aku khawatir akan terjadi sesuatu dengan Neteyam . namun aku tak bisa melepaskan diriku dari cekalan tangan Ao'nung.
Oh eywa , lindungi lah neteyam...
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
» [𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦] «
0:00 ─〇───── 0:00
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻
ESTÁS LEYENDO
I See u || Avatar the way of water x oc
Fanfic"I see u , A'tara" - Neteyam "I... I can't " - A'Tara _________________________________________________ "when u did stop loving me , Tara ?" - Ao'nung "sorry ?" - A'tara "It's that because the forest boy? Tara , u have to choose " - Ao'nung © J...