•01•

1.8K 152 0
                                    


➳༻❀✿❀༺➳

➳༻❀✿❀༺➳

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

A'tara harus nya tau kalau sebagai gadis dari keluarga terhormat yang dekat dengan keluarga kepala suku membuat nya berpasangan dengan anak dari kepala suku , Ao'nung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

A'tara harus nya tau kalau sebagai gadis dari keluarga terhormat yang dekat dengan keluarga kepala suku membuat nya berpasangan dengan anak dari kepala suku , Ao'nung.

Tentu itu membuat nya sangat bahagia Karena sedari kecil A'tara sudah menyukai Ao'nung. Namun , Semenjak Tonowari mengumumkan bahwa A'tara dan Ao'nung akan menjadi pasangan Ao'nung menjadi sedikit berubah . Dia menjadi mengabaikan A'tara , dan hanya berbicara disaat penting saja . Semenjak mengumumkan hal itu juga , A'tara belajar dengan keras bersama Ronal sebagai calon tsahik di masa depan .

Sebagai calon pasangan, A'tara tentu berusaha menjadi yang terbaik . A'tara selalu berusaha membuat Ao'nung terkesan dalam hal apapun itu . Namun , tetap saja Ao'nung mengabaikan itu. Bahkan hingga saat ini , saat A'tara dan Ao'nung menginjak umur 16 tahun .

Di marui milik kepala suku

"Racik lah dengan benar , A'tara" Ucap Ronal dengan nada tegas

"Berikan tekanan lebih agar lebih halus" lanjut nya , melihat A'tara yang terus berbuat kesalahan membuat mood Ronal memburuk .

"Sudah !! Hentikan , Ku rasa kau kelelahan. kau tidak melakukannya dengan benar , A'tara. Kau tau itu ? Untuk beberapa hari ini kau istirahatlah . Ku harap di pembelajaran kita selanjutnya kau menjadi lebih baik "

"Maaf kan aku bibi , aku pergi dulu" ujar A'tara pelan , A'tara meninggalkan marui milik Ronal . Akhir akhir ini interaksinya dengan Ao'nung semakin sedikit bahkan hanya sebatas eye contact.

"Aku pulang..." Ucap A'tara saat sampai di marui milik keluarganya , dia duduk di samping ibunya yang sedang memotong buah.

"Selamat datang , sayang . Bagaimana tadi ? Kau lebih baik dalam meracik kan ?" Tanya ibu A'tara , Ka'tania .

"Aku...aku tidak fokus , sehingga membuat bibi Ronal marah" mendengar ucapan sang putri semata wayangnya membuat Ka'tania menghentikan kegiatannya dan menghampiri putrinya .

"A'tara, kau tau kalau kelak kau dan Ao'nung akan memimpin desa ini kan ? Berhentilah bermain main , fokus lah . Ibu harap kau semakin mahir besok"

"Maaf ibu , a-aku hanya sedang banyak pikiran" ucap A'tara sedih , ibunya menghampirinya dan menggenggam tangan nya .

"Apa Ao'nung semakin mengabaikan mu ?" A'tara mengangguk . "Tentu saja dia seperti itu , kau harus semakin mahir agar dia bisa melirik mu , kau harus berusaha lebih keras lagi , mengerti ?" A'tara mengangguk pasrah dan Ka'tania melanjutkan kegiatannya .

"Aku ingin keluar sebentar , aku akan mencari tsireya" ucap A'tara, dia beranjak meninggalkan marui nya . sejujurnya A'tara tau dan sadar bahwa Ao'nung tidak menginginkan dirinya , itulah yang dia pikirkan akhir akhir ini dan mereka bertahan hanya karna kewajiban mereka sebagai calon pemimpin.

A'tara berjalan tak tentu arah sampai saat A'tara memandang langit dia melihat sesuatu terbang , saat semakin dekat tampak lah lima ikran terbang menuju desa . Bunyi terompet terdengar , membuat A'tara berlari menuju desa .

Di sana terdapat enam na'vi berwarna biru gelap dengan ekor yang kecil , 1 ayah, 1 ibu , 2 anak laki laki dan 2 anak perempuan mereka adalah na'vi hutan . A'tara bertanya tanya alasan mereka mendatangi suku karang .

Para warga mulai berdatangan menatap ke arah suku hutan dengan waspada , Tampak Ao'nung datang bersama Rotxo dan memutari mereka , mengkritik tentang ekor para suku hutan yang kecil.

"Itu sangat kecil bagaimana mereka berenang" ujar Rotxo , Ao'nung dan Rotxo tertawa sampai Tsireya datang dan menghentikan mereka .

"Jangan! Rotxo , Ao'nung" Tsireya menepis tangan Rotxo . A'tara berjalan mendekati mereka bertiga dengan senyuman .

"Tsireya!" Panggil A'tara dengan senyuman .

"A'tara!" Tsireya tersenyum. A'tara berdiri di antara Ao'nung dan Tsireya dengan canggung.

"kira kira kenapa mereka di sini ya ?" Tanya A'tara dengan berbisik ke arah Tsireya yang di balas gelengan .

"Hey," ucap salah satu dari mereka kepada Tsireya. Tsireya tersenyum malu, sedangkan A'tara berbisik di telinga Tsireya .

" lihat dia sepertinya menyukai mu" ucap A'tara dengan menaik turun kan alisnya membuat Tsireya semakin menunduk. Beberapa saat kemudian dia berbisik di telinga A'tara .

"Kulihat kau juga di perhatikan oleh kakak tertuanya" ucapan Tsireya membuat A'tara mengangkat kepalanya dan melihat bahwa , kakak tertua dari keluarga hutan itu menatapnya dengan tersenyum tipis lalu segera mengalihkan pandangannya.

╭┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈𑁍ࠬ┈┈┈┈┈┈┈╮

❝ Note ❞

-',✎ Seluruh karakter & plot milik
©James Cameron Kecuali Oc & Karakter tambahan .

-',✎ Gambar aku ambil dari pinterest & google

-',✎ Terinsipirasi dari beberapa cerita dari wattpad , aplikasi & web lain .

-',✎ Typo bertebaran

╰┈┈┈┈┈┈┈𑁍ࠬ┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈╯

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

» [𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦] «

0:00 ─〇───── 0:00

⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻

I See u || Avatar the way of water x oc Where stories live. Discover now