3. Diary

4.3K 432 14
                                    

Aku mencoba membuka buku diari yang ketiga. Kali ini buku itu berwarna putih dan hampir seluruh kertas dalam diari terisi. Tampaknya, Clea mencurahkan perasaanya dalam di diari ini, pikirku.

Pada halaman pertama, diari itu berisi tentang biodata Clea. Bibirku tersenyum tanpa sadar, karena semua orang akan melakukan hal ini ketika mereka memiliki diari. Sebuah biodata yang di tulis seindah mungkin pada awal halaman diari.

Clea Mia Weieos, anak ke 4 dari lima bersaudara. Clea merupakan putri bungsu keluarga Weieos. Orangtuanya yang memiliki gelar bangsawan sebagai Marques memiliki 3 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Saat ini Clea berumur 20 tahun. Umur yang sangat tidak cocok dengan wajah Clea yang terlihat boros karena kelebihan bobot tubuhnya.

Lalu aku kembali membaca diari itu. Tadinya, aku berniat hanya membaca sebagian saja untuk mendapatkan garis besarnya. Namun setelah pagi hendak menyambut, aku baru menyadari bahwa aku telah membaca semua diari itu hingga habis. Diari kesehariannya, diari mengenai ramalan masa depannya dan sesuai kesimpulanku, ramalan terakhir benar adanya bahwa itu adalah ramalan kematian Clea.

Clea yang begitu frustasi karena hanya akan hidup tinggal beberapa tahun lagi, mencoba menantang Dewa. Clea ingin memperlihatkan pada Dewa bahwa ia bisa mati sesuai keinginannya. Sayatan-sayatan pada tangannya yang menjadi salah satu buktinya. Hingga bahkan Clea yang tidak pandai berenang begitu nekat menenggelamkan dirinya ke danau hanya untuk menantang Dewa bahwa ia bisa mati sesuai yang ia inginkan dan bukannya mengikuti takdir Dewa.

Lalu karena kematian yang awal itu lah yang membuat Clea ingin hidup sebebas mungkin. Clea mungkin tidak mempercayai ramalan itu, namun tetap saja, Clea melakukan semua yang ia inginkan karena ingin menikmati hidup yang hanya sekali itu. Clea makan dengan sangat rakus, mencoba semua jenis makanan, Clea melakukan sesuatu yang seharusnya tidak ia lakukan. Intinya, Clea hidup dengan sangat buruk.

Pada diari itu juga aku mengetahui bahwa seluruh keluarga gadis ini sangat menyayanginya. Hanya saja, Clea sudah terlalu kalut dengan hasil ramalannya.

Aku juga mengetahui fakta yang sangat unik tentang dunia ini dari diari milik Clea. Pertama, ada tiga jenis kekuatan di dunia ini. Sihir dengan mengendalikan mana, lalu kekuatan suci yang biasanya berasal dari anugrah Dewa. Clea merupakan salah satu makhluk yang mendapatkan kekuatan suci yang sedikit unik, yaitu bisa meramalkan sesuatu. Sayangnya, tidak ada seorangpun yang tahu mengenai hal ini sehingga Clea memendam sendiri kekalutannya. Lalu yang kedua, ada monster yang tercipta dari hasil sihir hitam. Para monster berasal dari hewan-hewan yang terkena sihir hitam dan disinilah dibutuhkan kekuatan suci untuk membersihkan sihir hitam tersebut. Sejujurnya, ini terdengar seperti novel fantasi. Namun mau tidak mau, aku harus mempercayai semuanya karena aku menjadi salah satu bagiannya.

Dari diari ini juga aku mengetahui bahwa saat ini, Clea sedang berada di rumah peristirahatan. Clea baru saja melakukan percobaan bunuh diri beberapa hari yang lalu dengan cara meminun racun dan hal itu membuat tubuhnya sangat melemah. Keluarganya berharap dengan Clea berada di tempat ini bisa mengistirahatkan dirinya, karena tempat ini jauh dari hiruk piruknya kota.

Dan karena itu juga lah aku yakin, pasti danau tempat Clea tenggelam itu menjadi jawaban agar aku bisa kembali.

"Nona, anda sudah bangun?" Irina terlihat kaget ketika membuka pintu dan mendapati aku yang duduk di atas tempat tidur.

Tadinya aku ingin menjawab bahwa aku bahkan belum tertidur. Namun mengingat sejarah Clea, aku tidak ingin di anggap bahwa tidak tidur semalam menjadi salah satu cara yang lain untuk bunuh diri.

Aku hanya tersenyum. Untuk sekarang, tampaknya aku hanya bisa menerima keadaan untuk sekarang dan karena hal itulah, aku memutuskan untuk merombak tubuh gempal ini. Rasanya asing ketika aku harus menghirup udara dengan rakus karena sesaknya tubuh.

Jadi misi kali ini adalah diet. Aku tidak ingin tenggelam karena tidak sanggup mengangkat tubuh sendiri.

"Apa yang ingin anda lakukan sekarang Nona? Anda ingin mandi dulu apa mau sarapan langsung?" Tanya Irina.

Aku menggeleng, menolak kedua pilihan itu. Hal pertama yang ingin aku lakukan adalah olahraga. Olahraga dalam keadaan perut kosong seperti ini akan menghasilkan kasiat dua kali lipat dari biasanya. Lalu mulai hari ini aku juga perlu puasa setengah hari, yang berarti aku harus men-skip sarapan pagi.

"Boleh panggil salah satu ksatria Irina?" Tanyaku sopan.

Wajah Iriana langsung terlihat kaget ketika mendapatkan perintah sopan dariku. Tampaknya, Clea yang mereka kenal tidak memiliki sopan santun seperti ini.

Irina mengangguk dengan ragu, lalu keluar dari kamarku dan tak lama kemudian, Irina kembali dengan membawa seseorang di belakangnya.

Dalam sekali lihat, aku langsung mengetahui siapa pria paruh baya itu. Clea dengan lengkap menjelaskan ciri-ciri seseorang dalam diarinya dan pria yang berada di depanku ini adalah Sean Windro, komandan ksatria keluarga Weieos.

"Nona, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pria itu dengan sopan.

Aku mengangguk. "Aku ingin memulai hidup sehat dari hari ini. Karena aku sudah berjanji pada Irina bahwa aku tidak akan melakukan hal membuat Mama dan Papa sedih lagi. Jadi, hal pertama yang ingin aku lakukan adalah olahraga. Irina, aku juga ingin melewatkan sarapan karena aku ingin melakukan puasa setengah hari. Bisakah kalian mendukung keinginanku itu dan membantuku untuk melakukannya?" Tanyaku.

Irina terlihat menangis. Tampaknya, ucapanku barusan berhasil membuatnya terharu. Begitu juga dengan Sean yang tampaknya sudah bertekad akan membantu mewujudkan keinginanku. Aku senang semuanya berjalan lancar sesuai yang ku inginkan.

^^^

Aku pikir semuanya akan mudah, mengingat selama ini aku bisa bertahan dengan pelatihan yang aku lakukan. Namun nyatanya, dengan tubuh yang beratnya tiga kali lipat dari tubuh asliku, rasanya sangat berat. Baru berlari lima menit saja, aku sudah sesak napas dan kakiku sudah tidak sanggup untuk berlari lagi.

Yah memang sangat sulit pada awalnya. Menahan lapar dengan kebiasaan yang tujuh kali makan dalam sehari, lalu bangun pagi yang biasanya tubuh ini bangun ketika matahari sudah naik ke atas, dan melakukan olahraga berat, padahal tubuh ini biasanya hanya rebahan saja. Sangat sulit memulai kebiasaan baru itu.

Namun karena aku percaya bahwa kerja keras tidak akan menghianati hasil, aku bertahan sekeras mungkin dan benar saja, hasil kerja kerasku membuahkan hasil yang sangat mengagumkan.

Berat awal bobot 120 kg kini sudah mencapai berat 60 kg. Aku berhasil menurunkan setengah bobot tubuh ini hanya dalam waktu tiga bulan lebih. Dan sekarang, aku mulai merasa nyaman dengan tubuh ini.

Bukankah tubuh ini sangat indah? Dengan berat 60 kg, kaki jenjangnya jadi lebih terlihat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bukankah tubuh ini sangat indah? Dengan berat 60 kg, kaki jenjangnya jadi lebih terlihat.

Tbc

Ranger IsekaiWhere stories live. Discover now