19

160 26 1
                                    

Bel masuk pun sudah berbunyi lima belas menit yang lalu. Tapi Minho masih enggan untuk kembali ke kelasnya.
Ia pun masih menahan Seungmin agar tetap berada di sisinya.

"Maafin aku Min." ucap Minho lirih.

Seungmin hanya terdiam tak bergeming.

"Aku nggak tau kamu akan semarah ini sama aku,aku juga salah karena terkesan ngehindarin kamu. Tapi aku punya alasan."

"Apapun alasannya aku nggak ingin tau." jawab Seungmin.

"Please dengerin aku." mohon Minho.

"Dengan sikap kakak selama ini,sudah menunjukkan alasan kakak."

"Aku...." ucap Minho ragu. "Bodoh " lanjutnya.

Seungmin hanya diam dan terus menatap lurus kedepan.

"Benar kata Changbin,aku bodoh. Seharusnya aku perjuangin kamu. Bukan justru menghindar darimu." ucap Minho frustasi.

"Apapun alasan kakak,aku ngerasa kita tidak ada hubungan apa pun yang perlu untuk kakak jelaskan." ucap Seungmin sambil berdiri dan pergi meninggalkan Minho sendiri.

"Benar aku bodoh membiarkanmu pergi." ucap Minho lirih.











Tok..tok..tok...

Keadaan kelas yang sudah sepi membuat beberapa orang yang masih di kelas menoleh ke arah pintu.

"Seungmin masih di kelas nggak ya?" tanya seseorang yang membuat beberapa orang di kelas berbisik.

Mendengar namanya di panggil, Seungmin pun menoleh ke arah sumber suara itu.

"Kak Hyunjin?" ucap Seungmin sedikit terkejut.

"Untung belum pulang,aku sengaja ke sini cepat-cepat supaya bisa ajak pulang kamu bareng." ucap Hyunjin yang sudah berada di depan meja Seungmin.

"Loh bukannya kakak masih turnamen?" tanya Seungmin bingung.

"Final masih dua hari lagi,jadi kita di beri waktu untuk istirahat." jawab Hyunjin

"Kok nggak langsung pulang?" tanya Seungmin lagi.

"Aku kan kangen kamu,sebulan jarang liat kamu energi ku jadi nggak full loh." goda Hyunjin.

"Dasar playboy,suka banget godain aku."

"Woi masih ada orang di sini,lagi-lagi kita transparan kawan." ucap Han sedikit lebih keras.

Baik Seungmin maupun Hyunjin hanya tertawa menanggapi itu.

"Yaudah yuk Mong,aku anter pulang." ajak Hyunjin.

Seungmin pun berdiri dan mengikuti Hyunjin di sebelahnya.

Dari kejauhan Minho hanya bisa menatap sendu ke arah kedua orang yang saling bergenggaman tangan itu.

"Gue bodoh banget ya bin." ucap Minho ke sahabatnya.

"Nyesel kan lu sekarang."

"Gue nggak ada kesempatan lagi ya Bin?"

"Pengen gue tonjok sumpah lu,lu pinter tapi goblok masalah beginian." ucap Changbin.

"Gue cuma mau kita bersaing sehat."

"Pemikiran lu sumpah nggak berdasar." Changbin geregetan dengan sahabatnya itu.

"Jujur gue takut."

"Gue tau lu punya trauma dan yang kata lu insecure itu,tapi nggak gini juga cara lu ke Seungmin. Lu tau,Seungmin pasti ngerasa lu hanya permainin dia aja. Lu nggak serius dengan perkataan lu ke Seungmin waktu itu." petuah Changbin untuk sahabatnya.

"Tapi Bin."

"Gue mode bijak anjir. Jangan lu patahin semua perkataan gue yang berdasar." ucap Changbin sambil menepuk pundak sahabatnya itu.

"Gue harus gimana Bin?" tanya Minho frustasi.

"Perjuangin yang menurut lu patut di perjuangin. Jangan nyerah dengan semua yang belum pasti."

"Makasih Bin,akan gue pikiran saran dari lu."












Di rumah Seungmin.

"Gimana di sekolah selama nggak ada aku Mong?" tanya Hyunjin yang sekarang sedang berada di ruang tengah rumah Seungmin.

"Nggak gimana-gimana sih kak,biasa aja." jawab seungmin sambil menuangkan minuman dingin ke gelas Hyunjin.

"Minho masih sering nemuin kamu nggak Mong?"

"Bisa nggak kakak jangan bahas dia."

"Kalian sedang ada masalah?"

"Kakak tanya sendiri sama orangnya,kan kalian serumah." ucap Seungmin sinis.

"Sepertinya kalian sedang tidak baik-baik saja,karena di rumah pun Minho kelihatan berantakan."

"Kakak kalau masih bahas kak Minho mending pulang aja,tanyain langsung ke orangnya."

"Eh,nggak gitu Mong. Aku hanya merasa Minho seperti itu karena punya alasan." jawab Hyunjin.

Seungmin hanya menatap dingin ke arah Hyunjin.

"Maaf deh Mong,aku nggak akan bahas Minho lagi,janji." ucap Hyunjin menyudahi kecanggungan di antara mereka.

"Mulai sekarang stop godain aku lagi kak,bisa?" tanya Seungmin.

"Apa perlakuanku selama ini selalu kamu anggap bercanda Mong?" tanya Hyunjin balik.

Seungmin hanya mengangguk.

"Semua yang kulakukan itu serius." ucap Hyunjin tegas.

"Di mataku kakak hanya bercanda,jadi stop godain aku lagi."

"Maaf kalau selama ini membuat kamu bingung,aku serius ingin mendekatimu. Bukan bercandaan atau hanya keisengan." ucap Hyunjin sungguh-sungguh. "Bolehkah?" lanjutnya.

"Aku akan mencobanya,karena selama ini kakak terlihat tidak serius." jawab Seungmin.

"Terimakasih Mong,aku akan berusaha lagi agar kamu nggak mengganggapku bercanda." ucap Hyunjin sambil menggenggam kedua tangan Seungmin.














"Kebodohanku membuat kita menjauh min." batin Minho sambil menatap tajam ke arah rumah Seungmin.

CHAIRMAN [ 2MIN || HYUNMIN ]Where stories live. Discover now