8

254 32 0
                                    

"Kok mata lu sembab Min?" tanya Han saat Seungmin kembali ke bangkunya.

"Kalian sengaja ya tinggalin aku tadi."

"Nggak gitu,cuma kita mau kasih ruang aja buat lu sama ketos itu soalnya kelihatan banget dia pengen ngobrol sama lu." Jawab Han.

"Apaan,yang ada dia jahat sama aku."

"Dia apain lu?" tanya Han.

"Liat tangan aku sampe merah gini,dan Kakak galak bikin aku nangis." ucap Seungmin mendramatisir.

"Sialan,tau gitu tadi nggak gue tinggalin lu. Maafin kita ya min,suer gue kira kalian butuh bicara makanya kita tinggal." ucap Han menggebu.

"Ketos galak nyebelin banget pokoknya,bikin aku kesel." rengek Seungmin.

"Ututu teman kita udah punya rasa kesel." goda Felix. "Lagian lu si Han ngajakin ninggalin Seungmin segala." lanjutnya.

"Lu juga mau ya,jangan salahin gue aja. Lagian mereka juga anggep kita butiran debu ya mending kita tinggal nggak sih?" ucap Han sambil liat muka Felix dan Seungmin bergantian.

"Bener juga sih,kalau kita di sana yang ada malah makin transparan." balas Felix.

"Kalian juga ngeselin." ucap Seungmin sedikit lebih keras.

Dan saat itu juga meledaklah tawa dari kedua sahabat Seungmin,mereka benar-benar tidak tahan melihat kegemasan yang ada di depan mata.











Pulang sekolah....

"Beneran min lu nggak mau bareng kita aja?" tanya Felix

"Aku nunggu bunda aja." tolak Seungmin.

"Yakin?" tanya Felix yang masih ragu untuk meninggalkan sahabatnya itu.

"Iya,pulang dulu aja aku nggak ap-apa kok nunggu bunda di sini." jawab Seungmin meyakinkan kedua sahabatnya itu.

"Yaudah kita duluan ya,nanti kalau ada apa-apa jangan lupa telpon aja." pamit Han.

Seungmin hanya mengangguk sambil terus menatap ke arah jalan. Di halte inilah sekarang Seungmin terduduk menunggu yang nggak tau harus di tunggu.

Bunda?Ayah?kakaknya? Mana mungkin mereka jemput. Itu hanya alasan Seungmin saja karena nggak mau merepotkan kedua sahabatnya.

"Jangan hujan ya aku nggak bawa payung." ucap Seungmin sambil menatap ke langit.

Tin..tin...

"Hai Mong,kok belum pulang?" sapa Hyunjin sambil menurunkan kaca mobilnya.

Seungmin pun menoleh ke sumber suara itu.

"Lagi nunggu jemputan." jawab seungmin singkat.

"Bareng gue aja yuk,eh aku maksudnya. Aku anter sampai rumah dengan selamat." bujuk Hyunjin sambil turun dari mobilnya mendekat ke tempat Seungmin berada.

"Nggak mau,nanti ngerepotin." tolak Seungmin.

"Nggak apa-apa kali,yuk yuk biar sekalian aku tau rumah kamu,jadi kalau ngapel nggak nyasar." bujuk Hyunjin lagi kali sambil berjongkok di depan Seungmin.

"Hah ngapelin siapa?" tanya Seungmin bingung.

"Ya ngapelin kamu lah. Sekalian mau minta ijin buat anter jemput sama camer." goda Hyunjin yang dengan sengaja memegang lembut tangan Seungmin.

"Stop godain aku." rajuk Seungmin sambil mencoba menepis sentuhan dari Hyunjin.

"Padahal aku serius loh,nggak ada godain ataupun bercandaain kamu." ucap Hyunjin "Dah ayok keburu hujan nanti kamu flu." lanjutnya.

Akhirnya Seungmin pun mengalah dan berjalan menuju mobil si kakak kelas yang kata Seungmin aneh itu. Ia hanya tidak ingin menjadi pusat perhatian orang-orang yang sedang lewat.

"Simulasi dulu ya kan." ucap Hyunjin.

"Hah?" tanya Seungmin.

"Simulasi buat jadi pacar yang baik buat Seungmin." jawab Hyunjin.

"Kakak kenapa suka banget sih goadain aku?" tanya Seungmin sambil manyun.

"Di bilang nggak godain kok,ini seriusan Mong mau pdkt." jawab Hyunjin.

"Pdkt sama siapa?" tanya Seungmin.

"Ya sama kamulah Mong,ijinin ya." jawab Hyunjin sambil tersenyum manis.




Seugmin pun sedikit terpengaruh dengan ucapan dan senyuman kakak kelasnya itu.





Seugmin pun sedikit terpengaruh dengan ucapan dan senyuman kakak kelasnya itu

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
CHAIRMAN [ 2MIN || HYUNMIN ]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin