Dizzy Very Very Busy Part 6

588 43 4
                                    


Dan benar saja tebakan yang Gaeul lontarkan saat mereka makan tadi, otak leader dua puluh tahun itu tak bisa diajak bekerja sama untuk beristirahat setelah berbagai macam cara dilakukan untuk bisa tidur. Dan disini lah ia sekarang di sebuah hotel bintang lima yang berjarak antar kota dengan dorm mereka

Sesampai nya disana Yujin segera menghubungi sang manager meminta akses masuk ke kamar seseorang yang besok kembali terbang ke belahan dunia sana setelah melewati hari-hari yang super hectic di negara mereka

Ia menemukan Wonyoung sudah terlelap dengan tenang seperti dugaannya, tentu saja kelinci itu tidak akan menyianyiakan waktunya begitu saja jika sudah melihat kasur dan juga bantal di depan matanya

Tapi setidaknya Yujin bersyukur gadis itu masih bisa tertidur pulas saat ini

Tak banyak yang bisa Yujin lakukan selain duduk di sofa yang terletak tak jauh dari tempat sang putri tertidur, dengan dagu yang bertumpu pada kedua lutut yang ia peluk Yujin pun membiarkan otaknya mengambil alih seluruh energinya yang tersisa malam itu

Semua yang terjadi beberapa waktu kebelakang berputar seperti kaset rusak dalam benaknya, bertarung siapa yang lebih banyak memberikan rasa bersalah atau membuat skenario masalah baru yang akan menemaninya beberapa hari kedepan

Akhirnya tanpa ia sadari lelah pun berhasil membuat otaknya berhenti untuk bekerja dan membawanya lari dari kenyataan



























Yujin pun kembali membuka matanya dengan hangat yang mengelilinginya, tak lain karna selimut yang dengan sempurnya menghalau dingin mendatanginya dan juga vanilla yang familiar di penciumannya bertahun-tahun ia kenali siapa pemiliknya

Tunggu! Sejak kapan ia tidur dengan selimut menutupinya ? Kenapa tempat tidur di depannya sudah dalam keadaan.. kosong ?!

Dengan degup jantung yang tiba-tiba berpacu Yujin pun memaksa mata beratnya untuk memproses dan memastikan apa yang ia lihat namun tak ada yang berubah semua masih nihil dalam pandangannya

Sekarang penglihatannya pun mulai kabur karna genangan air mata yang siap jatuh kapan saja, kemudian Yujin segera beranjak memeriksa adanya kemungkinan kecil yang akan menyanggah semua asumsinya

Gedebugghh!

Namun sangat disayangkan niatnya harus terhenti karna bangun dengan tergesa dan juga nyawa yang belum terkumpul sempurna, Yujin pun sekarang tergeletak di lantai karna selimut yang menjebak langkahnya

Dan tak lagi ada alasan air mata tersebut tertahan, panik yang menyerangnya belum lagi rasa sakit yang sekarang ikut mentertawakannya lepas sudah semua

Bukan ini rencananya, terkapar dengan rasa sakit pada lutut dan bahunya berurai air mata menyesali dirinya yang membiarkan Wonyoung pergi begitu saja

Coba saja semalam ia tak terlena oleh rasa kantuk, seandainya ia seperti Rei dan juga Wonyoung yang biasa untuk bangun pagi, jika saya ia menyadari selimut tersebut berpindah kepadanya maka-

"Astaga Kak Yujin !!"

Sebuah teriakan yang tak asing ia dengar dan derap langkah yang menghampiri dengan tergesa membuat tangis itu segera terhenti karnanya

Apa ini ? Wonyoung masih berada disana ? Atau mimpi kah yang sedang mengelabuinya ?

"Ngapainn sih kaak ???" lanjutnya panik mengeluarkan Yujin dari gulungan selimut tersebut membantu retriever yang terlihat sangat tidak berdaya itu untuk duduk bersandar pada kaki sofa kemudian mengeringkan pipi Yujin yang basah

Dan Yujin harap apa yang terjadi sekarang adalah mimpi, ia tak bisa membayangkan betapa bodohnya ia terlihat saat ini

"Ada yang luka ??" tanyanya lagi dengan wajah khawatir memeriksa kemungkinan adanya luka yang mengakibatkan tangis itu terdengar sendu, namun semua terlihat aman mungkin luka dalam

Comfort ZoneWhere stories live. Discover now